Jamalus Yatim, Pimpinan DPRD Pesisir Selatan
Painan, CanangNews - Meningkatnya jumlah pasien positif Covid 19 di Sumatera Barat (Sumbar) jelang libur Idul Fitri 1442H menjadi sorotan Pimpinan DPRD Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Pimpinan DPRD Pessel mengingatkan agar masyarakat yang akan berlibur lebaran supaya tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Silahkan merayakan Lebaran. Pesan kami kepada masyarakat Pesisir Selatan agar tetap waspada dengan mematuhi protokol kesehatan terutama bagi pemudik lokal,” kata Wakil Ketua DPRD Pessel, Jamalus Yatim Senin (3/5).
Menurutnya, keputusan pemerintah terkait larangan mudik tentunya sudah melalui pertimbangan yang matang. Dikhawatirkan terjadi penyebaran covid-19 antar daerah karena tidak semua masyarakat mau mematuhi protokol kesehatan. Untuk itu, kepatuhan pada protokol kesehatan harus dilakukan oleh tiap individu masyarakat.
“Masalah utamanya kan di protokol kesehatan. Mampu tidak ketika mudik menjaga prokes dengan ketat. Karena tidak mustahil akan banyak warga dari luar Pessel yang akan masuk,” jelasnya.
Warga juga diimbau agar tidak melakukan kunjungan ke luar Pessel selama Lebaran.
Jamalus Yatim memberi arahan, sebaiknya libur Lebaran hanya di dalam wilayah Pessel saja. Bagi warga Pessel yang ingin mudik lokal, dipersilahkan selama mematuhi protokol kesehatan.
Seperti diketahui, Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah telah menyatakan pemerintah provinsi tidak melarang mudik lokal dalam provinsi.
“Mudik lokal dalam wilayah Sumbar kan diperbolehkan. Mobilitas untuk di dalam Sumbar tidak dibatasi, namun, sekali lagi, harus dengan prokes ketat, intinya prokes,” tegas Jamalus Yatim.
Selain warga Pessel, wisatawan yang liburan ke Pessel juga diharpkan agar tidak mengabaikan prokes. Jamalus memprediksi kunjungan lokal ke Pesisir Selatan akan meningkat selama Lebaran. Setidaknya, pengunjung lokal yang berasal dari kabupaten tetangga.
Pessel diprediksi akan menjadi kabupaten prioritas dalam kunjungan berlibur selama Lebaran sebab mobilisasi dalam provinsi masih dibolehkan. “Tugas kita bersama, terutama pegiat wisata agar menerapkan protokol kesehatan seketat-ketatnya,” tutupnya. (can)