Catatan Adriwasti Masro SKM MKes
TIM Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Padang Pariaman yang diketuai oleh Ny Yusrita (istri Suhatri Bur) beserta Ketua Bidang, Ketua Pokja dan Tim memberikan dukungan penuh dengan mengunjungi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Melati Korong Balanti – Wilayah kerja Puskesmas Sikabu, Kecamatan Lubuak Aluang, Rabu (5/5/2021). Kedatangan Yusrita didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Drs H Yutiardy Rivai Apt dan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Hj Nurhayati Mila SSiT MARS dan jajarannya.
Pada
kesempatan itu, Kadinkes Yutiardy Rivai sekaligus menjadi pemateri dalam.upaya #Cegah #Stunting melalui inovasi
#IBU #CANTIK yang menjelaskan bahwa dalam upaya layanan
untuk cegah stunting meliputi:
1. Setiap ibu hamil diperiksa oleh bidan, minimal 4x
2. Setiap ibu hamil mendapatkan minimal 90 butir tablet
tambah darah selama kehamilan dan nifas
3. Setiap baduta ditimbang berat badannya secara rutin
setiap bulan
4. Setiap baduta diukur secara rutin diukur panjang dan
tinggi badannya oleh tenaga kesehatan terlatih setiap 6 bulan
5. Setiap ibu yg melahirkan mendapatkan perawan nifas
atau dokter minimal 3 x perawatan selama
42 harisetelah melahirkan.
6. Setiap bayi mendapatkan imunisasi lengkap.
Selain itu, setiap calon ibu mendapatkan Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) mulai awal kehamilan sumber informasi lengkap , mengenai ibu dan anak, media komunikasi antara tenaga kesehatan dengan ibu hamil, balita dan keluarga sebagai catatan kesehatan ibu hamil dan balita. #Budayakan #penggunaan #BukuKIA #Ibu/#keluarga #cerdaspasti #IBUCANTIK.
Apa yang dimaksud dengan Buku KIA? Menurut Yutiardy Rivai,
buku KIA adalah buku yang berisi catatan
kesehatan ibu mulai dari hamil, bersalin, nifas dan catatan kesehatan anak
mulai dari bayi baru lahir hingga balita serta berbagai informasi cara
merawat kesehatan ibu dan anak. (Depkes RI, 2015).
“Buku KIA sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak, karena berisi informasi kesehatan, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan meliputi imunisasi, gizi seimbang dan vitamin A,” katanya lagi sembari memaparkan secara lengkap.
Buku KIA berisi informasi penting mengenai kesehatan
ibu dan anak yang perlu dilakukan oleh ibu, suami dan keluarganya
secara singkat dan padat, termasuk mengenai kewaspadaan keluarga dan masyarakat
akan kesakitan dan masalah kegawatdaruratan pada ibu hamil, bayi baru lahir dan
balita, sehingga pada akhirnya buku KIA
Tujuan pengisian catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA secara umum adalah sebagai alat komunikasi antar petugas kesehatan dengan petugas kesehatan lain, antar petugas kesehatan dengan ibu hamil, antar petugas kesehatan dengan keluarga/ asyarakat.
Berikut 3 alasan kenapa Bunda perlu menyimpan dan
memperhatikan isi buku KIA.
1. Buku KIA Adalah Sumber Informasi Mengenai Ibu dan Anak
Bunda tahu nggak? Informasi di buku KIA itu penting lho. Buku ini
mencakup informasi dari mulai awal kehamilan hingga usia anak 6 tahun. Apalagi,
informasi dilengkapi dengan gambar ilustrasi sehingga memudahkan Bunda untuk
memahami pesan di dalamnya.
2. Sebagai Media Komunikasi Antara Tenaga Kesehatan
dengan Ibu
hamil,Balita,
dan Keluarga
Melalui buku KIA, tenaga kesehatan akan memberi saran nutrisi apa yang perlu ditingkatkan oleh ibu hamil dan balita. Tenaga kesehatan dan kader posyandu juga mengingatkan jadwal imunisasi melalui buku ini lho, Bun. Mereka akan mencatat kapan waktunya si kecil diimunisasi lagi.
3. Sebagai Catatan Kesehatan Ibu Hamil dan Balita
Seperti yang Bunda ketahui, setiap periksa kehamilan dan
tumbuh kembang si kecil, buku ini wajib dibawa. Tujuannya agar Bunda dan
petugas kesehatan atau kader posyandu bisa melihat bagaimana kenaikan berat badan
anak, pertambahan tinggi, dan imunisasi apa saja yang sudah diberikan.
,
Apa Hubungannya dengan stunting?
Buku KIA dipakai memuat paket layanan
Layanan kesehatan dan gizi ibu dan anak
Setiap ibu hamil diperiksa oleh bidan , minimal 4 x
Setiap ibu hsmil mendapatkan minimal 90 butir tablet
tambah darah selama kehamilan dan nifas.
Setiap baduta diukur berat badannya secarab rutin setiap bulan
Setiap baduta bsecara rutin diukur panjang /tinggi
badannya oleh tenaga kesehatan terlatih setiap 6 bulan.
Setiap ibu yang melahirkan ( termasuk bayinya mendapatkan perawatan nifas dari bidan atau
dokter bminimal 3 x perawatan selama 42 hari setelah melahirkan. Setiap bayi usia 12 bulan ke bawah
mendapatkan imunisasi lengkap. Budayakan penggunaan Buku KIA , ibu/ keluarga cerdas
pasti IBU CANTIK -- Ikuti Buka Cermti
pilihaN Ibu BijaK. (*)