Sandiaga Uno Bersama Andre Rosiade, Audy Jonaldy dan Rusma Yul Anwar |
Painan, CanangNews - Kunjungan Kerja Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A ke Pesisir Selatan, Masjid Samudra Ilahi Pantai Carocok Painan, Jumat (23/4).
Dalam kunjungan yang didamping oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy, Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Sumbar 1 Andre Rosiade, dan Mantan Wakil Gubernur Nasrul Abit tersebut, Sandiaga Uno mengaku kagum dengan keindahan dan potensi wisata di Pesisir Selatan, termasuk Kawasan Objek Wisata Pantai Carocok Painan.
Dalam sambutannya, Sandiaga Salahuddin Uno yang akrab dipanggil Bang Sandi memulai dengan pantun yang menggambarkan keindahan alam Kawasan wisata Carocok Painan.
"Bulan puasa disebut juga bulan ramadan, waktu yang tepat untuk kumpulkan kebaikan, kalau mencari wisata bahari yang menawan, tentu pantai Carocok Painan yang menjadi andalan," ucap Sandiaga Uno.
Dikatakan, meskipun dalam situasi Pandemi Covid-19, ekonomi masyarakat harus tetap bangkit.
"Kita harus punya berkomitmen dan tetap optimis ekonomi mampu bangkit dan menang lawan Covid-19," tegas Sandiaga Uno.
Untuk bisa bangkit dimasa pandemi ini, menteri, mendorong digitalisasi untuk penjualan produk-produk usaha ekonomi kreatif. Dalam kunjungan, Sandiaga Uno melihat sejumlah kreatifitas masyarakat di tengah Pandemi, seperti adanya karya Batik Corona dan Batik Lumpo asal Pesisir Selatan maupun kuliner seperti Rendang Lokan. Sandiaga Uno meminta karya-karya kaum emak-amak (Kaum Ibu) dapat dijual secara online dengan memanfaatkan teknologi.
"Semoga pelaku ekonomi kreatif bisa maju dan berkembang,"tuturnya.
Dalam kunjungan tersebut, selain memberikan semangat dan dorongan terhadap ekonomi kreatif di masa pandemi Covid-19, Sandiaga Uno juga menyatakan siap mendukung dan menyukseskan program Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandeh.
"Pertama mensukseskan KEK Mandeh yang sedang dibangun sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata alam, bahari, dan budaya. Dan, kedua adalah memasukkan kawasan Mandeh ke dalam ekosistem travel pattern (pola perjalanan)," kata Sandiaga Uno.
Maka dari itu, perlu diperhatikan fasilitas penunjang lainnya seperti amenitas dan aksesibilitas, tentunya dengan pendekatan kemitraan pemerintah dan dunia usaha.
"Nantinya, kita akan sukseskan program KEK Mandeh dalam kemajuan wisata yang berbasis alam, bahari dan juga berbasis budaya," tambah Sandiaga Uno
Diketahui, KEK Mandeh sebelumnya dirancang sejak kedatangan Presiden RI Jokowi pada 2014, orang nomor satu di Indonesia itu mengarahkan kawasan wisata mandeh dijadikan KEK melihat kawasan strategis yang ada di daerah tersebut.
Dalam hal itu pemerintah daerah mengajukan permohonan KEK Mandeh ke Menteri Pariwisata pada 2017 dengan nilai investasi 5 triliun. Namun, sampai kini realisasi untuk perkembangan KEK Mandeh masih belum jelas.
Kendati demikian, kata Sandiaga Uno, untuk mewujudkan semua itu tentu butuh kolaborasi dengan beberapa pihak. Terutama, dari pemerintah daerah, provinsi dan DPR RI yang berada di pusat.
"Ya, kita sudah berbincang-bincang tadi dengan Bapak Andre Rosiade yang ikut hadir hari ini. Kita butuh kolaborasi mulai dari bawah sampai ke pusat,"tutur Sandiaga Uno.
Selain itu menurutnya, perlu juga kembali dijalankan program-program pengembangan kawasan wisata yang tertunda seperti, rumah-rumah home stay dan kampung wisata dan perkembangan lainnya yang ada di daerah.
Menurutnya, terkait luas lahan sekitar 420 hektare yang bakal dikembangkan untuk kawasan ekonomi khusus dapat dijahit dan dikemas sebagai "Paradise of the South" (Sekeping surga dari Selatan).
"Jadi, kita perlu memetakan beberapa kawasan strategis dan persiapan kawasan wisata dalam menunjang kawasan wisata Pesisir Selatan, yang lebih mendunia dengan keindahan alamnya, pantai dan kekayaan budaya yang dimiliki Pessel, "ucapnya.
Sementara itu, Bupati Pesisir Selatan, Drs. Rusma Yul Anwar, M.Pd mengatakan, dalam perkembangan dan kemajuan wisata di Pessel, ada harapan yang besar daerah dan masyarakat yang belum dapat terwujudkan hingga kini, yaitu program KEK Mandeh yang telah dicanangkan sejak lama.
"Sejak dibukanya jalan Mandeh melalui intruksi bapak Presiden RI Jokowi yang datang pada 2014 lalu. Akses jalan yang dulu hanya bisa ditempuh menggunakan perahu kini sudah bisa dilewati dengan tranportasi darat yang bagus," kata Rusma Yul Anwar.
Namun, tambah Bupati, dengan akses jalan yang sudah bagus untuk perkembangan kawasan wisata mandeh, butuh beberapa program dan dukungan pemerintah pusat dalam kemajuan wisata mandeh.
Dikatakan, Mandeh yang luasnya mencapai 18.000 hektar membutuhkan intervensi pemerintah pusat dan sektor swasta. Pada tahun 2019 – 2020 lalu Pemerintah Daerah dan masyarakat telah menyiapkan lahan seluas 420 hektar untuk dikembangkan oleh sektor swasta melalui KEK Pariwisata, letaknya di Bukit Ameh.
"Beberapa dokumen penting juga sudah diselesaikan seperti Masterplan, Amdal dan pernyataan kesediaan membebaskan lahan dari masyarakat pemilik lahan. Untuk itu, mohon bantuan bapak menteri dapat memfasilitasi pembangunan KEK Pariwisata Bukit Ameh Mandeh ini," harap Rusma Yul Anwar. (can)