Parikmalintang, CanangNews – Maraknya
aksi penipuan dengan modus rekayasa sosial belakangan ini
telah membuat kegelisahan di tengah masyarakat.
Pengguna media sosial dibuat panik dan resah karena aksi penipuan tersebut bisa
berakibat buruk pada nama pemilik akun.
Modus penipuan dengan cara seperti ini disebut dengan pretexting. Pretexting merupakan upaya mengelabui seseorang demi memperoleh
data pribadi seperti berpura-pura menjadi pegawai bank dan meminta data diri
melalui telepon atau SMS penipuan hadiah.
Menyikapi hal di atas, Kepala Dinas Komunikasi dan
Informatika
(Kadiskominfo) Kabupaten Padang
Pariaman Zahirman S Sos MM menghimbau masyarakat agar
selalu waspada dan cerdas dalam menggunakan media sosial (medsos).
"Jangan terlalu cepat percaya dengan pesan atau
informasi yang masuk, apalagi iklan berhadiah," katanya saat dihubungi melalui telpon
selulernya,
Minggu (18/4/2021).
Untuk mencegah penipuan pretexting tersebut, Zahirman meminta masyarakat melakukan tips
berikut ini.
Pertama, tidak mudah percaya apabila memperoleh telepon dan mendapatkan pesan yang
mengatasnamakan pihak tertentu, baik perusahaan maupun perorangan.
Kedua, tidak memberikan data
pribadi dalam bentuk apapun yang diminta oleh pihak yang mengaku dari lembaga tertentu.
Ketiga, mencatat nomor dan pesan serta mengkonfirmasikan melalui nomor pihak yang
resmi atau berkomuinkasi dengan orang-orang terdekat.
"Mari menggunakan media sosial dengan cerdas
agar kita semua terhindar dari penipuan dan masalah lain yang
dapat merugikan diri kita sendiri, " katanya mengingatkan.
Sebelumnya, Zahirman menyatakan telah banyak menerima
laporan atau berbagai pengaduan
masyarakat –
bahkan – para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman yang mengaku media
sosialnya dibajak oleh orang yang tidak dikenal sehingga akses masuk ke akun
mereka masing-masing jadi
sulit. Bahkan ada juga yang menyebutkan nomor hp/WA nya
digunakan untuk menghubungi orang lain dengan modus meminjam dan iklan yang
menjanjikan hadiah-hadiah tertentu. (MHK/ZT)