Bukittinggi, (Sumbar)-Acara yang digagas Dinas Pendidikan dan kebudayaan serta Dinas pemberdayaan perempuan kota Bukittinggi adakan perdana"Sekolah Keluarga' dalam kegiatan" Kuliah umum 'yang diikuti oleh peserta kaum ibu dan keluarga dari kecamatan Guguk Panjang Bukittinggi, di Istana Bung Hatta, Kamis (4/3/2021).
Acara itu juga dihadiri diantaranya Walikota dan Wakil walikota Erman Safar-Marfendi,Kepala Pemberdayaan perempuan Bukittinggi,Kepala TP PKK kota Bukittinggi serta nara sumber dari MUI Ustadz Gusrizal Gazahar.
"Sekolah keluarga itu suatu program yang bermanfaat untuk rumah tangga dan masyarakat,apalagi pada masa pandemi Covid-19 yang menyebabkan perekonomian menurun,"Ujar walikota Bukittinggi Erman Safar dalam pembukaan Sekolah keluarga(SK)
Menurutnya, perlu dipersiapkan tentang pengendalian pembinaan tekhnologi oleh anak anak serta orang tua dirumah harus mengetahui bagaimana detail soalan tekhnologi dalam memperhatikan anaknya yang belajar dirumah.
Disebutkan Erman masalah LGBT adalah problem serius yang harus jadi perhatian pemerintah,terutama anak anak yang jauh dari orang tua.
"Betapa pentingnya pendidikan Islam sejak bangku sekolah dasar,Perlunya Sekolah keluarga diterapkan selain guru disekolah,"urainya
Kedepan lanjutnya lagi pemerintah kota berupaya terus mendatangkan nara sumber yang bisa menjelaskan kepada para orang tua untuk mengajarkan dan memberi tahu bagaimana mengawasi dan mengenal tekhnologi yang sedang berkembang.
"Sejauh mana pengaruhnya terhadap phisichologi dan karakter anak,dalam hal itu akan kita masukkan kedalam materi sekolah keluarga,"Disamping itu dengan menambahkan pendidikan karakter kepada anak anak dengan tanpa merubah kurikulum,misalnya muatan lokal(mulok) dan ekstra kurikuler," ucap Erman Safar.
Pada kesempatan itu Wakil walikota Marfendi mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan sekolah keluarga di kota Bukittinggi ,hal itu nantinya bisa memberikan sesuatu yang baru kepada masyarakat Bukittinggi.
Disebutkan dengan melaksanakan nya secara bertahap per kecamatan setiap orang akan bisa memahaminya,bagaimana peserta merealisasi nilai nilai yang telah diberikan oleh nara sumber,seperti materi dalam.pemuliham ekonomi ,misalnya menanam bunga dan menanam bawang.
"Ketika nembangun suatu peradaban yang baik penyelesaIan pertama adalah dari rumah tangga,maka awal dari keluarga yang baik akan bisa melahirkan generasi yang berkwalitas,"tutup Marfendi. (NAS)