Agam, -Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman melakukan pemasangan batu bata pertama pembangunan surau Al Haramain, di Kampus II Pondok Pesantren H. Abdul Karim Syu’aib Guguak Randah, Kecamatan IV Koto, Kamis (4/3).
Kegiatan ini dihadiri Kasi Pendidikan Diniyah dan Ponpes Kemenag Agam, Yunaldi, anggota DPRD Agam, Salman Linover, pimpinan Ponpes, Abubakar Sidik beserta jajarannya, Camat IV Koto, Ekko Espito dan tamu undangan lainnya.
Bupati Agam, Andri Warman mengapresiasi jajaran Ponpes H. Abdul Karim Syu’aib yang akan membangun surau, dalam mendukung pendidikan santri di pondok agar lebih berkembang ke depannya.
“Surau merupakan salah satu sarana yang harus ada di pondok pesantren, untuk menunjang pendidikan para santrinya,” ujarnya.
Ini menurutnya, sesuai dengan visi misinya dalam menjabat sebagai Bupati Agam, yang akan menambah tiga kurikulum lokal seperti pendidikan agama, adat istiadat dan bahasa Inggris, di samping menjalankan kurikulum nasional.
Khusus Agama, katanya, harus ada kerjasama antara pemerintah daerah dengan pihak ketiga, yang dalam hal ini adalah Kementerian Agama.
“Melalui kerjasama itu kita kembangkan pondok pesantren di Agam,” sebutnya.
Jika bicara kurikulum nasional, AWR menyebutkan bahwa pendidikan agamanya masih standar, maka perlu pengembangan agar anak lebih mendalami ilmu agama, tapi kata kuncinya harus dibangun kerjasama bersama Kemenag.
“Apabila ilmu agamanya baik, tentu Agam akan lebih maju tentu dengan kemajuan itu perekonomian masyarakatnya juga meningkat,” ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren H. Abdul Karim Syu’aib, Abubakar Sidik mengatakan, surau sangat dibutuhkan di komplek pondok pesantren sebagai sarana untuk beribadah bagi santri dan para guru, bahkan menjadi syarat untuk beroperasinya sebuah pondok oleh pemerintah.
Karena sangat dibutuhkan, informasi ini sampai ke perantau bernama H. Harmaini, sehingga ia berwakaf untuk membangun surau di pondok sebesar Rp640 juta.
“Pembangunan sudah diawali dengan pemasangan pondasi beberapa hari lalu, dan hari ini dilakukan pemasangan batu bata pertama oleh Bupati Agam, Andri Warman,” terangnya.
Direncanakan, surau yang dibangun dengan ukuran 12×12 meter itu hanya bangunan fisik, belum termasuk tempat berwuduk, kamar mandi dan WC, karena keterbatasan anggaran.
Dia berharap bagi masyarakat baik di ranah maupun perantauan yang dilapangkan rezekinya oleh Allah, agar ikut berwakaf demi terlaksanakanya pembangunan sarana ibadah ini. Apabila sudah dilengkapi dengan tempat berwudhu tentu ibadah anak akan lebih bagus. (*)