Agam, (Sumbar)-Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Madaniy Lubuk Basung mulai dari tingkat TK, SD, dan SMP sudah memulai sekolah tatap muka sejak, Senin (4/1) lalu. Pelaksanaan sekolah tatap muka diselenggarakan dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.
Kepala SMPIT Al Madaniy Lubuk Basung, Harris Efrinaldi menuturkan sekolahnya sudah memulai pembelajaran tatap muka sejak pekan lalu. SIT Al Madaniy juga sudah kembali membuka program boarding untuk tingkatan SMP.
“Sesuai instruksi Bupati Agam, kami juga kembali menyelenggarakan sekolah tatap muka pada 4 Januari lalu dengan standar protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (15/1).
Mengantisipasi kasus Covid-19, pihaknya menyusun sejumlah skenario pelaksanaan sekolah tatap muka di masa pandemi. Disebutkan, untuk segala ketentuan dan kebijakan sekolah disesuai dengan kebijakan dan ketentuan yang diterbitkan Pemerintah Daerah Kabupaten Agam.
“Untuk program boarding, kami merujuk kepada SKB 4 Menteri terkait pelaksanaan boarding di masa pandemi,” sebutnya.
Khusus untuk boarding, ulasnya, pihak sekolah mengharuskan rapid test antigen bagi siswa luar daerah. Sedangkan siswa sekitar Lubuk Basung, cukup melapirkan keterangan sehat.
“Selain meminta surat pernyataan orang tua, kami juga meminta rapid test antigen untuk yang dari luar daerah. Alhamdulillah orang tua murid menyanggupi,” ungkap Harris.
Untuk penerapan protokol kesehatan dalam proses pembelajaran, pihaknya mempedomani ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Pihaknya membatasi jumlah maksimal siswa di dalam kelas dan meniadakan praktikum.
“Untuk SMP maksimal siswa 16 orang, SD 14 orang, sesuai ketentuannya kami juga meniadakan pelajaran pratik, market day, tausiah, dan lain-lain” ucapnya.
Tidak hanya membatasi jumlah siswa, pihaknya juga memangkasi durasi jam pelajaran. Jika biasanya, satu jam pelajaran berdurasi 40 menit, di masa pandemi ini dipangkas menjadi 20 menit tanpa jam istirahat.
Disebutkan, proses belajar mengajar di SIT Al Madaniy dibagi menjadi dua shift. Shift pagi berlangsung dari pukul 07.30 hingga 10.00, sedangkan shift kedua berlangsung dari pukul 10.00 hingga 14.00.
Untuk mensiasati pembelajaran hafalan Al-quran, sekolah memiliki strategi tersendiri.
Disebutkan, jika biasanya siswa yang menghafal Al-quran dikumpulkan di satu ruangan, kini mereka dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 10 siswa.
“Setiap kelompok akan dibina oleh seorang pembina. Jadi, proses belajar menghafal Al-quran tidak terganggu dan tetap berjalan sesuai protokol kesehatan Covid-19,” ujarnya. (WY)