Batusangkar (CanangNews). Kepedulian Istri
Ketua DPRD Tanah Datar Ny Frida Wati terhadap warga yang kurang mampu, terutama
dalam melanjutkan pendidikannya, serta kaum dhuafa patut di apresiasi.
Hal tersebut, terbukti disaat salah seorang
siswa SMP di Tanah Datar yang tak mau sekolah. Karena tak ada biaya membeli
kuota internet.
"Kisah ini, diketahui dari salah satu
unggahan akun TikTok. Video tersebut diunggah oleh wali kelas," ujarnya Ny
Frida Wati, Selasa (23/2) di kutip dari harian Koran Padang kemaren.
Disebutkan Ny Frida Wati, dalam video
tersebut, guru itu mengunggah bahwa siswa tersebut tidak pernah mengumpulkan
tugas yang diberikan secara daring.
"Siswa yang saya kunjungi itu tak pernah
mengumpulkan tugas daring. Selain itu, sang siswa juga tak pernah muncul dalam
grup WhatShapp kelas," ucapnya.
Dikatakannya, siswa tersebut, lebih memilih
untuk bekerja, dari pada mengikuti proses belajar secara daring, karena tidak
mau membebankan orang tua nya yang sudah lanjut usia.
"Mendengar informasi itu, saya bersama
Tim Aksi Nyata Gerindra mencoba berkoordinasi dengan guru tersebut,"
ungkapnya.
Anggota BPRN, Wali Kelas dan Guru BK,
Ny. Frida Wati Rony Mulyadi Dt Bungsu berkunjung kerumah siswa tersebut.
"Dalam kunjungan itu, saya terharu dan
merasa prihatin, dengan sedikit memberikan bantuan untuk bisa meringankan beban
yang ditanggungnya," ungkapnya.
Malahan, kedatangan dia bersama majelis guru,
dan tokoh masyarakat setempat, dalam memberikan suport dan semangat, serta
dukungan moril, siswa tersebut mau kembali sekolah.
"Insya Allah, Senin (15/2) lalu, siswa
tersebut sudah mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolahnya,"
sebutnya.
Ironisnya, baru usai mendatangi rumah warga
tersebut, dia kembali menerima laporan dari tokoh masyarakat setempat, bahwa
kejadian serupa juga dialami oleh salah seorang siswa SMP didaerahnya.
"Masih ada siswa SMP yang sama kondisi
nya tidak jauh beda dengan yang sedang viral ini. Informasi tersebut dibenarkan
oleh salahseorang guru yang mendampingi," ungkapnya.
Tanpa pikir panjang Ny. Frida Wati beserta
Tim Aksi Nyata Gerindra melangkahkan kaki kerumah tersebut untuk melihat
kondisi tersebut.
"Sayangnya, siswa tersebut sedang tidak
di rumah, melainkan berada di gudang tempat dia bekerja mencuci buah japan
dengan menerima upah sebesar Rp 150.000/minggu," jelasnya.
Kedatangan dia, hanya disambut oleh orang tua
perempuan siswa tersebut, bersama dengan dua adiknya.
Selain menbantu siswa kurang mampu yang
terbebani biaya pendidikan, dia juga menyantuni para dhuafa dalam hal material
maupun non material.
"Saya menerima informasi, ada dua orang
perempuan tinggal bersama ibunya yang sudah lansia, dalam keadaan sakit
dibahagian perut dan kurang pendengaran," katanya.
Malahan katanya, buat kehidupan sehari-
sehari, keluarga ini mengharapkan bantuan dari para tetangga.
"Ini sangat menyentuh sekali, lebih-
lebih lagi mereka mengandalkan bantuan dari tetangga untuk kebutuhan
sehari-hari," urainya.
Sementara itu, Rony Mulyadi, Dt Bungsu, SE,
menyatakan sebagai kader partai, kita terus melakukan aksi nyata untuk membantu
masyarakat, apalagi saat pandemi Covid-19 ini.
"Jangan hanya datang saat akan Pemilu
atau Pilkada saja, tapi selalu hadir di tengah-tengah masyarakat yang
membutuhkan. Tak ingin pencitraan, tapi ingin mengabdi sepenuh hati untuk
rakyat," tegasnya.erie