Kelompok Dasawisma Sahati 18 Guguak Tabek Sarojo Dinilai Tim Provinsi Sumbar

0


 

Agam, (Sumbar)-Tim penilai lomba ketua dasawisma berprestasi tingkat Provinsi Sumbar, menilai Kelompok Dasawisma Sahati 18 Nagari Guguak Tabek Sarojo Kecamatan IV Koto, Senin (1/2) di aula Kantor Bappeda Agam.

Dasawisma Sahati 18 merupakan salah satu dasawisma perwakilan Kabupaten Agam yang masuk nominasi penilai lomba ketua dasawisma berprestasi 2021.

Berbeda dari tahun sebelumnya, akibat pandemi Covid-19, kali ini tim penilai cukup hanya melihat dokumentasi dan video kondisi Kelompok Dasawisma Sahati 18 dan diakhiri sesi tanya jawab.

Pemutaran video itu disaksikan Wakil Ketua TP-PKK Provinsi Sumbar Ny. Wati Nasrul Abit selaku ketua tim penilai. Turut disaksikan juga Bupati Agam diwakili Sekda Martias Wanto, Ketua TP-PKK Agam Ny. Vita Indra Catri, Camat IV Koto Ekko Espito, Wali Nagari Guguak Tabek Sarojo Nasdi Azid dan sejumlah kader dasawisma nagari dan kecamatan.

Ketua Tim Penilai Ny. Wartawati Nasrul Abit mengatakan ia bersama beberapa anggota datang ke Agam untuk melakukan penilaian lapangan terhadap Dasawisma Sahati 18 untuk mendapatkan informasi yang nyata tentang kegiatan yang telah dilaksanakan, terutama dalam menggerakkan 10 program PKK.

“Ini penilaian pertama kita sejak ditentukannya daerah yang masuk nominasi pada Jumat kemaren. Apresiasi karena Agam daerah pertama yang siap untuk dikunjungi,” ujarnya.

Ny. Wartawati menyebutkan, PKK mempunyai peran yang besar mewujudkan keluarga sejahtera dan mandiri. Sebagai ujung tombak, kegitan PKK tidak akan berhasil jika dasawisma nya tumpul dan tidak aktif, khususnya berkenaan dengan data dan kondisi masyarakat setempat.

“Untuk itu peran dasawisma perlu ditingkatkan dan dukungan semua pihak agar tetap eksis,” pintanya.

Menanggapi hal itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Agam, Ny. Vita Indra Catri mengatakan, selama 10 tahun kepemimpinannya kelompok dasawisma setiap tahun mengalami peningkatan dari segi jumlah maupun klasifikasinya.

Berdasarkan rumah yang ada di Kabupaten Agam 135.348 unit, hingga saat ini sudah 4.691 kelompok dasawisma yang terbentuk dari seharusnya 6.767 kelompok.

“Artinya, sudah 75 persen lebih kelompok yang kita bentuk atau tinggal sekitar 25 persen lagi. Alhamdulillah, berkat kerja keras kita bersama,” ujarnya.

Dari jumlah itu, klasifikasi kelompok yang tumbuh 2.168 kelompok, klasifikasi berkembang 1.718 dan klasifikasi maju 805 kelompok.

Ny. Vita menyebutkan, kelompok dasawisma itu tersebar di 82 nagari dan 16 kecamatan dengan topografi yang berbeda-beda disetiap nagarinya. Sehingga, ada beberapa kecamatan yang belum mencapai 100 persen dikarenakan faktor kondisi jarak rumah yang berjauhan. Seperti Kecamatan Lubuk Basung.

“Alhamdulillah dari 16 kecamatan, 10 kecamatan sudah 100 persen terbentuk kelompok dasawisma,” terang Ny. Vita.

Ke depan, Ny. Vita berharap semangat kader PKK di seluruh pelosok tidak pudar dalam melakukan pembinaan kepada masyarakat khususnya dalam membentuk kelompok dasawisma.

Sekda Agam Martias Wanto, menyampaikan apresiasinya atas dedikasi kader dasawisma dalam membantu pemerintah untuk melakukan percepatan pembangunan di daerah.

“Salah satunya gerakan kader dasawisma di lapangan dalam mengumpulkan data masyarakat,” ujarnya.

Begitu pentingnya keberadaan dasawisma ditengah masyarakat maupun pemerintah, sekda memberikan sebuah istilah bahwa dasawisma adalah pasukan khusus PKK.

“Kalau di TNI AD namanya Kopassus, kalau di TNI AL namanya Marinir, tapi di PKK pasukan khsususnya adalah dasawisma. Artinya, semua program PKK yang efektif dieksekusi itu adalah kader dasawisma” jelas Martiaswanto.

Seperti Dasawisma Sahati 18 yang berhasil mewakili Agam ke tingkat provinsi, diharapkannya menjadi tujuan pembelajaran bagi dasawisma lainnya di Kabupaten Agam maupun provinsi. (AY)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(50)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top