Batusangkar CanangNews. Menatap perubahan alih status menjadi Universitas, Rektor IAIN Batusangkar Dr. Marjoni Imamora bersama jajaran terus melakukan terobosan dan inovasi pendidikan.
"Sambil menunggu hasil Proses alih status ini, pimpinan serta seluruh civitas kampus tetap komit selalu meningkatkan kapasitas dengan mempersiapkan Akreditasi Jurusan/Prodi serta APT, peningkatan Publikasi di scopus, prestasi mahasiswa," kata Rektor Marjoni kepada awak media Sabtu (13/2) d Batusangkar.
Disamping itu, IAIN Batusangkar terus berbenah untuk mahasiswa diantaranya pemberian UKT yang paling rendah, bahkan gratis melalui mekanisme beasiswa KIP Kuliah dan Beasiswa Tahfizd." ujarnya.
Keputusan alih status tersebut sesuai dengan hasil penilaian para tim penguji pada proposal dan kelengk]apan administrasi alih status IAIN menjadi UIN.
Hal tersebut dikemukakan dalam Focus Group Discussion (FGD) Kementerian Agama (Kemenag) RI di Jakarta, Kamis 11 Februari 2021 lalu, yang disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani bahwa IAIN Batusangkar telah memenuhi seluruh persyaratan alih status menjadi UIN berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 20 tahun 2020.
Lebih lanjut Rektor IAIN Batusangkar mengungkapkan "Alhamdulillah, kita bersyukur atas dibacakannya keputusan dari Asessor Perubahan status IAIN menjadi UIN oleh Dirjend Pendis Kemenag RI, yang mana IAIN Batusangkar pertama dari tiga IAIN yang dinyatakan lolos.
Sebelumnya, IAIN Batusangkar bersama 9 IAIN lainnya telah presentasi proposal Perubahan Bentuk PTKIN atau alih status dihadapan Asessor alih status yang ditunjuk Kementerian Agama RI, pada 8-9 September 2020 lalu.
"Insya Allah proses ini akan dilanjutkan dengan visitasi lapangan oleh tim Asessor dengan mengunjungi IAIN Batusangkar pada akhir Feb 2021 ini atau awal maret 2021 mendatang," tutur Rektor Marjoni.
Kepada semua pihak khususnya Pimpinan Daerah, keluarga besar IAIN Batusangkar dan masyarakat Sumatera Barat di harapkan dukungan agar IAIN Batusangkar menjadi UIN Batusangkar, sesuai harapan kita bersama dengan mengutamakan kearifan lokal,ucap Rektor Marjoni.
Warek III IAIN Batusangkar Dr. Sirajul Munir, juga sampaikan, IAIN Batusangkar juga didukung Rektor UIN IB Padang Prof. Dr. Eka Putra Wirman, M.A didampingi Warek III Dr. Ikhwan, M.Ag yang dinyatakan dalam bentuk kerjasama beberapa waktu lalu di Padang.
“Kerjasama sudah ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama (MoU) dalam bentuk pusat studi budaya minangkabau dan syarak. Selain itu juga dilakukan penandatangan MoU dengan Universitas besar di Sumatera Barat yaitu UNP dan UNAND.
Sekilas Sejarah IAIN Batusangkar.
Pada mulanya IAIN Batusangkar berstatus Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol dan kemudian berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) berdasarkan Kepres No. 11/1997 beserta Surat Keputusan Menteri Agama RI No. 285/1997.
Kemudian, dari STAIN berubah lagi menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar setelah dikeluarkan Perpres No. 147 tahun 2015 bertanggal 23 Desember 2015.erie