Sawahlunto,- Dalam masa pandemi Covid-19, tidak boleh menyerah dan harus tetap bertahan untuk menghadapinya. Pemerintah beserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pemdes/Kelurahan di setiap daerah harus mampu menciptakan inovasi untuk menghadapi wabah pandemi ini. Program inovatif harus dimunculkan untuk bertahan dan memajukan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat di era panemi.
Hal tersebut diungkapkan Walikota Sawahlunto Deri Asta, SH. Ia minta kepada jajaran OPD di lingkup Pemerintahan Kota Sawahlunto agar masing - masingnya punya dan menjalankan program inovatif, yang disampaikanny baru-baru ini.
‘’Dalam masa pandemi sekarang sangat dibutuhkan ada terobosan - terobosan agar berbagai kendala/keterbatasan yang dihadapi dapat dikelola dan didapatkan solusinya’’ujr Deri Asta.
"Saatnya program yang inovatif lebih dikembangkan di Pemerintahan Kota ini dalam upaya memberikan pelayanan lebih baik pada masyarakat," sambungnya.
Disebutkan Walikota, reformasi dalam Birokrasi Pemerintahan membutuhkan inovasi terbaru sampai di tingkat satuan kerja terkecil.
"Kedepan, program inovatif yang tumbuh dari OPD terus kita evaluasi. Melihat efisiensi dan efektifitas pelayanan yang diberikan pada masyarakat. Program yang memberikan maslahat besar kita pakai dan kita eksplorasi agar lebih berkembang dan diperluas daya jangkaunya,. Bagi OPD yang tidak punya program inovatif, tentu akan tertinggal" ujar Walikota Deri Asta..
Pemerintah Kota meminta Kepala Desa mengalokasikan 20 persen dari ADD di APBDes untuk lebih bergerak dan mendorong ekonomi produktif masyarakat. Diharapkan program inovatif dari desa akan tumbuh lebih besar.
"Program inovatif yang ditumbuhkan OPD selama ini diapresasi Pemerintah Pusat, dengan diperoleh penghargaan Inovatif Government Award 2020 atas inovasi dilakukan Dinas Kesehatan, Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BK-PSDM), Dinas Pariwisata dan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan" tutur Deri.
Ada beberapa Desa di Sawahlunto yang telah berinovasi menggunakan Alokasi Dana Desa untuk lebih bergerak ekonomi warganya. Desa Kubang Tangah mengalokasikan alokasi dana desa (ADD) menyediakan bibit bawang merah bagi petani. Desa Muarokalaban membantu benang bagi perajin tenun songket. (ZK)