Catatan Dr H Asfar Amir Tanjung
MEMASUKI tahun 2021 ini hampir seluruh sekolah merencanakan pembelajaran tatap muka langsung di sekolah. Sebelumnya, nyaris 2 semester – terhitung sejak corona virus disease 2019 (covid-19) mewabah Maret tahun 2020 lalu, siswa diharuskan belajar dari rumah dengan sistem daring (dalam jaringan) atau online. Orangtua juga dilibatkan langsung dalam pelaksanaan pembelajaran daring di rumah masing masing. Guru-guru jadi sibuk mempersiapkan materi pelajaran daring seperti membuat video, power point pembelajaran dan berbagai materi pembelajaran secara online yang selama ini mungkin tidak dilakukan. Kini semua itu semestinya dilakukan karena pendidikan harus jalan, tidak boleh terhenti.
Oleh karena itu, berbagai persiapan untuk belajar tatap muka langsung di sekolah seperti sebelum mewabahnya covid-19, kembali disiapkan, diawali dengan regulasi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), berikut berbagai peraturan dan ketentuan pendukung. Pelaksanaan pembelajaran tatap muka langsung tersebut memang sudah dirindukan para siswa untuk berkumpul kembali di sekolah belajar seperti biasa.
Untuk
belajar tatap muka langsung disekolah ini, setiap sekolah mempersiapkan
berbagai ketentuan, ada yang mungkin belajar sistem ganjil genap dari seluruh
siswa yang ada, dengan berganti hari
belajar, ada yang dengan membuat kebijakan satu jam pelajaran seperti biasa 45
menit satu jam pelajaran dijadikan 30 menit, dan berbagai ketentuan lannya.
Bahkan ada sekolah yang buat kebijakan dengan dua cara, sistem daring dan
luring, sesuai situasi dan kebijakan daerah.
Terlaksananya dengan baik dan sukses pembelajaran tatap muka sejak dari sekolah tingkat dasar sampai menengah itu, tergantung dari manajemen kepala sekolah, atau kepemimpinan kepala sekolah secara profesional, karena pembelajaran tatap muka langsung disaat era normal pada situasi Covid-19 yang sampai sekarang masih mewabah, dan malah ada daerah yang dalam kondisi merah dan kuning penyebaran wabah corona ini, makanya pembelajaran saai sekarang ini memerlukan berbagai kiat dan cara tersendiri, sementara proses PBM harus jalan dan tidak boleh terhenti.
Ada beberapa strategi yang harus dilaksanakan untuk memasuki kondisi era normal seperti sekarang, kepala sekolah perlu mengubah pola fikir agar kegiatan belajar di masa pandemi bisa dilaksanakan secara efektif. Guru dan orangtua perlu difasilitasi untuk bekerja sama membantu siswa bisa belajar dengan berbagai kondisinya. Tentu saja hal itu sudah difikirkan secara matang oleh kepala sekolah sebagai manajer di sekolah yang dipimpinnya, sebab kalau hal itu diabaikan mungkin saja PBM tidak terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan.
Untuk terlaksananya PBM tatap muka di era
normal pada awal tahun 2021 ini Kepala
sekolah memiliki tugas pokok dan fungsi yang bisa membuka kunci solusi
pelaksanaan belajar tatap muka langsung
yang akan dilaksanakan, Tugas dan fungsi kepala sekolah dari sisi Manajerial kepala sekolah selaku pimpinan
atau manajer sekolah perlu membuat alur
kerja yang jelas untuk guru agar dapat
melaksanakan tugasnya di masa pandemi, bisa saja kepala sekolah merevisi dan mereviu kurikulum yang digunakan untuk belajar di
masa pandemi.
Kompetensi kepala sekolah saat belajar tatap muka langsung disekolah disaat pandemik ini perlu di kembangkan dan diterapkan., sebab berdasarkan hasil penelitian yang penulis pernah lakukan, pengaruh Kompetensi terhadap kepuasan kerja dan prestsi kerja sangat berpengaruh besar, makanya disaat era normal masa pandemik ini, kalau ingin hasil belajar bisa baik dan bermutu, kompetensi kepala sekolah dalam memimpin sekolahnya harus terlaksana dengan baik.
Sesuai dengan Perrmediknas No 13 tahun 2007 ada lima Kompetensi Kepala sekolah yang harus terlaksana dengan baik , bila ingin mutu pendidikan bisa berjalan baik sesuai dengan apa yang diharapkan, yakni Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Manajerial, Kompetensi Kewirausahaan, Kompetensi Supervisi, dan kompetensi Sosial. Nah pada saat ini sejak pandemik terjadi, kompetensi masing masing pribadi kepala sekolah diuji, bagaimana kemampuan seorang sekolah mengelola sekolah, agar PBM bisa jalan, baik waktu daring maupun belajar luring.
Banyak strategi dan langkah yang bisa dilakukan
kepala sekolah dalam membangun mamajemen sekolah disaat Pandemik Covid-19 yang
baik dan terukur, dan disinilah diperlukan pengembangan dari kompetensi kepala
sekolah, dan penulis melihat sekurangnya ada 5
hal yang semestinya bisa dilakukan, disaat belajar tatap muka langsung
disekolah, dan disaat itu juga ada pula belajar daring , atau dikenal dengan
PJJ (Pembelajaran Jarak jauh).
Pertama, kepala sekolah harus mendayagunakan warga sekolah secara keseluruhan, mulai dari wakil kepala sekolah, guru, siswa dan tenaga kependidikan lainnya untuk merelisir dan menjamin terlaksananya PBM dalam masa dan suasana yang berbeda sebelum pandemik Covid-19 terjadi, dan untuk ini mungkin dengan merancang kurikulum pembelajaran dan disesuaikan dengan kondisi saat sekarang ini, serta mengoptimalkan pemanfaatan tekhnologi IT dengan baik, karena berdasarkan pemantauan sejak pandemik terjadi Teknologi Informasi ini memang sangat berperan dan berpengatuh sekali dalam pembelajaran.
Kedua, kepala sekolah harus menjadi lebih teladan, sesuai dengan kompetensi kepribadian yang dimiliki, dan memberi semangat,motivasi , dorongan serta apresiasi kepada seluruh warga sekolah, guru dan siswa, untuk tetap semangat dalam belajar disaat pandemik Covid-19, dan untuk itu tentu setiap pribadi kepala sekolah punya kiat tersendiri untuk hal ini, dan kalau perlu orang tua siswa juga dilibatkan dalam memberikan semangat belajar ditengah pandemik sehingga bisa ikut memberikan semngat pada anak anak mereka yang saat ini tengah menimba ilu disaat situasi pandemik.
Ketiga, kepala sekolah, hendaknya momonitor pelaksanaan PBM, yang dilakukan guru, dengan
melakukan supervisi baik suasana PBM dalam kelas maupun diluar kelas, seperti
yang ada dalam kompetensi Supervisi, hasil monitoring dan supervisi itu,
ditindak lanjuti dengan memberikn saran dan pelatihan untuk guru guru, mungkin
saja mendatangkan nara sumber ke sekolah untuk menambah pengetahun dbidang IT
misalnya , materi lannya agar PBM bisa berjalan baik, dengan memperoleh
mutu sesuai dengan hal yang diharapkan/
Keempat, kepala sekolah semestingya mengembangkan ide-ide yang kreatif dan saran yang dihimpun dari warga sekolah, sehingga bisa menjadi sebuah usaha yang produktif dalam memamajukan dan mengembangkan sekolah, seperti yang tersirat dari kompetensi kewirausahaan, sehingga sekolah nanti punya lulusan yang diharapkan bisa bersaing uji kemampuan nantinya dengan siswa tamatan sekolah lainnya.
Kelima, kepala sekolah harusnya melakukan komunikasi dengan berbagai pihak , sekaligus kerjasama dalam mamajukan dan mengembangkan usaha dan kesehatan sekolah, apalagi di saat pandemik ini, dan saling mengkomunikasikan saat pentingnya menjaga kesehatan, dan ini yang tercermin dalam Komptensi sosial kepala sekolah. Kepala sekolah harus bisa menerima saran dan masukan serta memberikan saran dan informasi kepada warga sekolah tentang kemajuan sekolah yang dipimpinnya/
Insyaa Allah, bila kelima hal itu jalan dan sesuai dengan 5 kompetensi yang dimiliki kepala
sekolah dapat berjalan baik, proses PBM
dalam mewujudkan mutu pendidikan disekolah yang dipimpinnya akan bisa maju dan
berkembang. Persoalan dan bebagai hal masalah dalam PBM disaat pandemik
Covid-19 bisa diminimalisir, makanya peran kepala sekolah sangat besar
pengaruhnya dalam memajukan dan
mengembangkan pendidikan disaat pandemik Covid-19 tetap eksis . Plus minus
dampak pendidikan disaat pandemik akan bisa jadi rujukan untuk perbaikan dan
perobahan menuju sekolah bermutu, sesuai dengan standarisasi Akreditasi Sekolah
Madrasah, sebagai dasar untuk penialaian kelayakan sekolah pada saat sekarang
ini.
*) Penulis adalah Anggota BAN S/M Sumbar dan Praktisi Pendidikan