Agam, -Akibat faktor cuaca dan lokasi tumbuh berada di tempat terbuka, satu kuncup Bunga Bangkai (Amorphophallus Titanum) di Lolong, Jorong Balai Ahad, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, gagal mekar.
Pengendali Ekosistim Hutan (PEH) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Ade Putra mengatakan, bunga langka yang dilindungi tersebut ditemukan tumbuh di kawasan Perumahan Yumira.
Dikatakan Ade Putra, tumbuhnya Bunga Bangkai itu berkemungkinan kawasan tersebut dulunya mememiliki vegetasi yang baik dan rapat.
“Karena bunga bangkai dapat tumbuh di daerah dengan kelembaban yang cukup tinggi,” ujarnya, Rabu (14/10).
Diketahui, tanaman langka itu gagal mekar akibat dirusak oleh faktor cuaca yang sangat panas dan lokasi tumbuh berada di tempat terbuka.
“Bunga bangkai ini menjelang mekar sempurna namun gagal bakal mekar beberapa hari kedepan, kini sudah tampak layu,” katanya lagi.
Menurut keterangan pemilik lokasi tempat bunga tumbuh, sejak terlihat beberapa minggu yang lalu, bunga tersebut sering disentuh dan dijadikan objek foto oleh pengunjung dan warga sekitar.
“Banyak yang datang ada yang berfoto ada juga yang mencoba menyentuh,” lanjutnya.
Lokasi tumbuhnya bunga berada di tanah berpasir, biasanya tanaman tersebut tumbuh di kawasan yang mempunyai humus yang banyak atau berwarna hitam.
Dijelaskan Ade, Bunga Bangkai atau yang juga dikenal dengan istilah Titan Arum, zaminkand, atau corpse flower merupakan salah satu bunga terbesar dan terunik di dunia.
Disebut Bunga Bakai, imbuh Adr, karena saat bunga ini mekar, ia akan mengeluarkan bau menyengat yang menyerupai bangkai. Bau yang menyengat ini ditujukan untuk menarik serangga pemangsa bangkai seperti lalat, kumbang, dan serangga karnivora lainnya.
“Di Indonesia tanaman ini dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya,” ucap Ade. (BJR)