DALAM memajukan suatu daerah diperlukan kerjasama seluruh komponen,
baik pemerintahnya maupun masyarakat. Kemajuan daerah sangat tergantung kepada
kekompakan seluruh unsur yang ada. Kekompakan dalam mencapai tujuan bersama
meupakan kunci sukses dalam pembangunan.
Hal inilah yang dilakukan Pemerintah Nagari (Pemnag) Parikmalintang.
Dengan kesepahaman dan persamaan tujuan antara pemerintahan nagari dan seluruh
masyarakat menjadikan Nagari Parikmalintang dikenal sebagai nagari yang aktif
serta selalu kompak. Hubungan silaturahmi selalu dibina baik oleh seluruh
masyarakat nagari, baik yang berada di ranah maupun di rantau.
“Setiap informasi yang ada di nagari akan selalu kami beritahukan
kepada seluruh masyarakat, baik di ranah maupun di rantau. Masyarakat Nagari Parikmalintang
yang berada di rantau bahkan telah membentuk sebuah persatuan yang diberi nama
Ikatan Keluarga (IK) Parma. Persatuan ini telah terbentuk di seluruh daerah
rantau, masing-masingnya telah memiliki dewan pimpnan daerah (DPD) seperti di
Banten dan Jakarta,” ujar Walinagari Parikmalintang Syamsuardi di kantornya, Jalan
Raya Padang – Bukittinggi Km 40, Jumat (11/9/2020).
Tahun ini merupakan akhir kepemimpinan Walinagari
Syamsuardi. Pada akhir kepemimpinannya, lanjut dia, pihaknya merencanakan membuat
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) mengacu kepada RPJM pemerintah
pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten serta sesuai dengan
kebutuhan masyarakat yang nantinya akan diserahkan kepada walinagari yang baru.
“Saat ini yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat adalah
pengembangan sumber daya manusia (SDM). Sebab, jika telah memiliki
infrastruktur yang baik tetapi tidak didukung dengan SDM yang memadai akan
menjadi sia-sia. Untuk penyusunan RPJM ini pun sangat diperlukan rekomendasi
dari IK Parma di rantau terkait kebutuhan yang diperlukan pada masa yang akan datang,”
kata dia.
Oleh karena itu, setelah dua periode kepemimpinannya,
Syamsuardi dan seluruh perangkat nagari menyatakan tekad agar masyarakat,
terutama para pemuda, Parikmalintang memiliki SDM yang baik untuk mengembangkan
dan memajukan nagari sehingga dapat bersaing dan berkompetisi di dunia luar.
Untuk pembangunan infrastruktur dan pengembangan SDM ini sangat diperlukannya
keterlibatan dan dukungan para perantau.
“Alhamdulillah…,
para perantau sangat merespons penawaran rekomendasi untuk pengembangan SDM ini.
Hal ini terbukti ketika Pemnag bekerjasama dengan Karang Taruna Parikmalintang dalam
acara festival gasiang yang dilaksanakan tahun 2019 lalu. Efeknya, para
perantau meminta agar gasiang yang diproduksi oleh anak nagari dapat dikirm ke
rantau sebanyak mungkin. Permintaan ini memberikan efek positif kepada
masyarakat. Setelah festival gasiang tersebut anak nagari disibukkan kegiatan
membuat gasiang yang akan dikirimkan ke rantau. Hal ini dapat menjadi sumber pemasukan
ekonomi bagi anak nagari, sekaligus sebagai bentuk antisipasi kegilaan gadget
para kaum muda,” ujar pria 69 tahun ini.
Ia menambahkan, selain pembuatan gasiang para pemuda di
Nagari Parikmalintang yang tergabung dalam kelompok pemuda kreatif saat ini
tengah bergerak pada pembuatan permainan gaya lama. Hal ini sebagai wujud
pelestarian permainan anak nagari serta antisipasi agar para pemuda tidak hanya
sibuk dengan gadgetnya namun juga mengetahui dan membudidayakn permainan zaman
dahulu.
Syamsuardi menekankan, bahwasanya Nagari Parikmmalintang merupakan
ibukota (pusat pemerintahan) Kabupaten Padang Pariaman. Banyak geliat
pembangunan di sini, tentunya banyak pendatang yang masuk ke nagari kami. Meski
demikian, kami tetap membumi dengan menjaga tradisi dan budaya yang telah
lestari di tengah geliat pembangunan ibukota.
“Saat ini seorang warga kami di Korong Padang Baru, Jhonnedi,
meraih prestasi sebagai pemenang (juara harapan I) pada Lomba Desain Motif
Batik Minang dengan nama Motif Salingka Piaman. Namun, ia menghadapi kendala
dalam pemasaran batik yang diproduksinya,” ujarnya lagi.
Selain melestarikan permainan anak nagari Kelompok Pemuda
Produktif tersebut berupaya agar anak nagari tidak hanya gila main gadget namun
juga dapat melestarikan budaya dan sekaligus bernilai ekonomi serta pemanfaatan
sumber daya alam.
Nagari Parikmalintang telah memiliki sangar seni dengan
nama Talang Parintang yang dibentuk pada akhir 2019. Sanggar ini bergerak dalam
kegiatan pembinaan musik, randai serta kegiatan seni lainnya. Kelompok sanggar
ini juga telah mengikuti seleksi randai pada tingkat Provinsi Sumatra Barat. Sanggar
ini juga sering dipakai oleh warga sekitar pada kegiatan baralek atau resepsi
pernikahan.
Nagari Parikmalintang memiliki badan usaha milik nagari (BUMNag)
yang bergerak pada pengembangan minyak atsiri dan penyediaan bibit serai wangi,
di mana BUMNag Parma memiliki lahan seluas 12 hektar untuk pengembangan serai
wangi dan penyulingannya.
Nagari Parikmalintang pernah menjadi juara III dalam
transparansi penggunaan dana desa pada acara ulang tahun PWI tahun 2018 serta dikenal
sebagai nagari yang bersih dalam pelaporan keuangan. Hal ini merupakan bentuk
ketelititan perangkat nagari dalam penyususunan laporan keuangan.
Hubungan baik antara pemnag dan seluruh lapisan masyarakat,
termasuk dengan badan musyawarah (bamus), menjadikan segala urusan dan
permasalahan yang ada di Nagari Parikmalintang dapat diselesaikan dengan baik.
Di sisi lain, segala kegiatan pemnag sangat didukung oleh bamus dan seluruh
masyarakat.
Dalam memimpin Nagari Parikmalintang sejak tahun 2008,
Syamsuardi mengaku punya moto 4T, yakni tertib administrasi, tertib komunikasi,
tertib keluarga dan tertib jam kerja. (R/ZT)