Kayutanam, CanangNews -- Sebanyak 20 Finalis Duta Budaya (Rang Mudo & Puti Bungsu) Kabupaten Padang Pariaman mengunjungi Stasiun Kereta Api Kayutanam sebagai bagian dari Warisan Cagar Budaya Dunia (Nomination World Heritage Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto), Kamis (17/9/2020). Kegiatan ini dipimpin Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Zahirman S Sos MM yang didampingi Kepala Bidang Kebudayaan Suhatman MSi dan Kepala Seksi Kesenian Ade Novalia MPd.
Berangkat dari Disdikbud, rombongan menaiki bus pariwisata. Kedatangan mereka dterima Kepala Stasiun Kayutanam, Arif. Sebelum melakukan pengamatan objek cagar budaya, para finalis menerima pengarahan Kepala Disdikbud Zahirman dengan pemandu Suhatman.
Zahirman meminta semua finalis duta budaya untuk melihat dan mendengarkan penjelasan kepala stasiun. Tujuannya supaya dapat menjelaskan kepada masyarakat tentang sejarah dan keunikan objek yang mereka amati.
Selanjutnya, Arif mengajak para finalis memasuki ruang mekanik untuk melihat cara kerja pengaturan jalur kereta yang hendak memasuki dan meninggalkan stasiun. Setelah itu, Arif mengajak peserta meninjau rel bergerigi pada jalur menanjak arah ke Kota Padang Panjang.
Dari Kayutanam, para finalis selanjutnya menuju Rumah Batik Tulis Piaman Laweh di Nagari Pauahkamba, Kecamatan Nan Sabarih. Setelah makan siang dan shalat dzuhur, para finalis duta budaya mengikuti pelatihan membuat batik tulis dengan panduan instruktur setempat.
Grand Final
Usai kegiatan membatik, Kepala Bidang Kebudayaan Suhatman didampingi Kepala Seksi Kesenian Ade Novalia menyebutkan, kegiatan berikutnya berupa grand final, Jumat (18/9/2020) besok mulai pukul 14.00 di Aula Kantor Bupati, Parikmalintang. Acara akan diisi penilaian tim juri terhadap kebolehan masing-masing finalis.
Menurutnya, seleksi duta budaya ini sudah berlangsung semenjak bulan Februari 2020. Dari 41 peserta terpilih 10 finalis putra (rang mudo) dan 10 finalis putri (puti bungsu). Ke-20 finalis sudah diikutkan rangkaian pelatihan bidang kebudayaan. (ZT)
