KESEJAHTERAAN dan keselamatan pekerja merupakan suatu indikator penting dalam menjalankan pekerjaan. Ketika
para pekerja sudah nyaman tanpa ada
beban dalam menjalankan aktivitas, maka
pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara cepat. Dalam
hal ini, kenyamanan perlu didapatkan setiap orang
dalam setiap kegiatannya> Jika tidak,
sesuatu yang dikerjakan tidak akan maksimal hasilnya.
Demikian juga yang dilakukan oleh Walinagari Sungai Asam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman,
Nofri Hadi Saputra. Untuk menciptakan
kenyamanan para staf nagari dalam bekerja, Pemerintah Nagari Sungai Asam memberikan
jaminan keselamatan kerjaberupa kerjasama dengan
pihak BPJS Ketenagakerjaan Padang Pariaman dalam membuat jaminan keselamatan
kerja para staf nagari, mulai dari walinagari, sekretaris nagari, kepala seksi, kepala urusan hingga seluruh pegawai nagari
“Dalam menjaga keselamatan seluruh pegawai di Kantor
Nagari Sungai Asam, kami memberikan jaminan keselamatan kerja untuk seluruh staf yang bekerja di kantor
walinagari. Hal ini kami lakukan untuk menciptakan kenyamanan seluruh staf sehingga ia dapat bekerja
dengan cepat dan nyaman dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Dengan demikian, masyarakat senang terhadap
pelayanan yang diberikan,” ujar Nofri Hadi Saputra.
Meskipun
berdasarkan Peratutan Bupati Padang
Pariaman yang mendapat jaminan keselamatan kerja
hanya walinagari, sekretaris
nagari serta kasi dan kaur,
kami berinisiatif membayarkan iuran BPJS tersebut secara patungan agar seluruh
staf nagari memiliki BPJS Ketenagakerjaan, katanya lagi.
Dengan adanya jaminan keselamatan kerja yang diberikan
kepada seluruh staf, Sungai Asam merupakan satu-satunya
nagari yang dinobatkan sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang
diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Padang Pariaman. Jaminan
keselamatan kerja ini tidak hanya diperuntukan bagi staf nagari saja juga untuk
lembaga di nagari.
“Jaminan Keselamatan kerja tidak hanya diperuntukan bagi
staf nagari saja, kami juga mengajak lembaga di Nagari Sungai Asam untuk memberikan jaminan keselamatan kerja bagi para pekerja, termasuk petani. Hal ini dilakukan agar setiap pekerjaan yang dilaksanakan dapat diselesaikan sesuai rencana tanpa memikirkan risiko pekerjaan tersebut. Namun, hal ini masih dalam tahap sosialisasi karena tidak
mudah mengajak masyarakat yang bekerja agar memiliki BPJS Ketenagakerjaan,” sambungnya.
Tidak
itu saja! Nagari Sungai Asam juga menggalakkan
gemar makan ikan kepada seluruh warga. Sebelum pandemi corona
virus disease 2019 (covid-19), terjadi Nagari Sungai Asam telah menggalakkan gemar makan ikan tersebut pada murid-murid
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Mereka dibiasakan makan ikan sejak dini agar memenuhi
kebutuhan gizi seperti omega3 dan protein pada masa pertumbuhan mereka.
Atas kegiatan ini Nagari Sungai Asam terpilih menjadi
perwakilan Padang Pariaman pada Lomba Forikan tingkat Provinsi Sumatra Barat pada tahun
2020 ini.
“Selain berprofesi sebagai petani, masyarakat Nagari Sungai Asam juga menggeluti bidang usaha perikanan. Sebelumnya, pada tahun 2014, Nagari Sungai Asam dijadikan zona inti perikanan
minapolitan, di mana masyarakat di sini membudidayakan ikan air tawar seperti nila dan
gurami. Usaha ini dapat menambah
pemasukan bagi masyarakat Nagari Sungai Asam,” terang pria 36 tahun ini.
Tidak hanya mewakili Padang Pariaman pada Lomba Forikan, masih banyak prestasi
lain yang diraih Nagari Sungai Asam. Seperti tahun 2019, nagari ini terpilih sebagai Nagari Anti Politik Uang, Isu Sara dan Berita Hoax dari
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
Kabupaten Padang Pariaman. Selain itu,
Nagari Sungai Asam juga memperoleh predikat penyelenggara
adminsitrasi terbaik tingkat kecamatan pada tahun 2019. Sedangkan tahun 2020
ini juga masuk tiga besar Lomba Perpustakaan
tingkat Kabupaten Padang Pariaman serta
juara 1 Turnamen Sepakbola Walinagari
Cup IV.
“Dalam menciptakan generasi
yang sehat serta bebas dari stunting, kami telah menyiapkan Rumah Desa Sehat (RDS), di mana pengelolaannya dibantu oleh bidan desa dan petugas
puskesmas. Keberadaan RDS ini dimaksudkan agar Nagari Sungai Asam memliki generasi yang sehat
dan aktif karena kemajuan nagari selanjutnya ditentukan oleh generasi penerus.
Dengan demikian, Sungai Asam diharapkan dapat
menjadi nagari yang lebih berkarya, aktif dan lebih
maju,” ulas Nofri.
Nagari Sungai Asam pun telah melaksanakan kegiatan rembug stunting
sebagai tanda persiapan terhadap generasi penerus. Hal ini dapat dinamakan dengan investasi jangka panjang, kata Alumni Universitas Negeri Padang ini.
Kegiatan kepemudaan juga aktif di nagari ini. Selain menggalakkan seni tradisonal, pemuda nagari ini juga dibina pada bidang keagaramaan
dan adat. Nagari ini membentuk
generasi-generasi yang cinta Al-Qur’an dengan mendiirikan Pondok
Al-Qur’an.
Tidak hanya dibina keagaamaan, para pemuda Nagari Sungai Asam juga dibina pada bidang adat. Mereka tergabung dalam Sanggar
Umbuik Mudo yang pernah tampil pada acara besar tingkat kabupaten. Agar para pemuda ini mengerti akan adat, mereka diberikan pelatihan pidato pasambahan, sosialisasi adat
dengan mendatangkan narasumber serta membina calon ibu tentang pemahaman di
bidang adat.
Kerjasama yang bagus antara pemerintahan nagari, badan
musyawarah (bamus) dan Kerapatan Adat Nagari (KAN) di Sungai Asam menjadikan setiap permasalahan
yang terjadi dapat diselesaikan
dengan cepat. Begitu juga dalam melahirkan berbagai inovasi baru, selalu mendapat dukungan penuh dari seluruh perangkat dan
lembaga-lembaga nagari.
“Saciok bak ayam, sadanciang bak basi, bersama-sama membangun nagari, inilah yang menjadi semangat Nagari Sungai Asam dalam menjalankan roda
pemerintahan, di mana
seluruh perangkat nagari saling mendukung dan bekerjasama atas segala ide-ide
demi kemajuan nagari yang kita cintai ini,” imbuhnya.
Pemerintah Nagari Sungai Asam dan Dinas Perdagangan, Ketenagakerjaan, Koperasi
dan UKM pun melakukan kerjasama melalui
Balai Latihan Kerja untuk kegiatan pelatihan hidroponik bagi 15 orang pemuda
dan pemudi dari karang taruna. Kegiatan
ini bertujuan untuk memotivasi para pemuda dan pemudi menjadi petani berdasi, di mana kegiatan pertanian dapat dilakukan meskipun tanpa
lahan sehingga membuka peluang bagi para pemuda menjadi petani yang lebih
kreatif dan lebih berdaya saing.
Nagari yang terdiri dari tiga korong (Sungai Asam, Sigauang dan Gantiang) ini tengah menggalakkan program pemberian bibit manggis kepada masyarakat. Hal ini bertujuan agar masyarakat memiliki
investasi jangka panjang dengan sistem bibit diberikan oleh nagari kepada
masyarakat dan nantinya pohon tersebut dirawat oleh masyarakat, buah dari
manggis tersebut dapat dinikmati oleh masyarakat. Tahun 2019 pemerintah
nagari memberikan 750 batang bibit
manggis dan akan merencanakan memberi bibit manggis 1.000 batang pada tahun ini. (R/ZT)