Agam,-Sikap patriotisme tidak hanya ditunjukkan dengan cara angkat senjata. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam menunjukkan rasa cinta terhadap tanah air.
Salah satunya seperti yang dilakukan Supandi (40), penjual pernak-pernik 17 Agustusan di Lubuk Basung.
Biasanya, Supandi berdagang bendera di pinggir jalan raya kawasan Simpang Surau Kariang, Lubuk Basung. Seperti biasa, warga asal Bandung ini menenteng dagangannya.
Dengan menyewa jasa ojek langganan yang dibayar Rp10.000, Supandi berharap bendera-bendera yang dibawa hari ini laris diburu para pembeli. Sebagaimana doa yang dipanjatkannya saban hari.
Sampai di lokasi, bendera-bendara berbagai ukuran dipajang dengan menggunakan seutas tali, aktivitas seperti itu sudah dilakoni Supandi selama dua tahun terakhir.
“Jual bendera ini sudah dua kali Agustusan. Karena jualan ini kan musiman, tidak sepanjang tahun,” ujar Supandi saat dijumpai, Senin (3/8).
Tahun ini, tinggal Supandi yang memerah-putihkan jalan raya Simpang Surau Kariang, Lubuk Basung. Pada 2019, sedikitnya masih ada tiga titik lokasi lapak pedagang bendera.
Menurut Supandi, di tengah pandemi Covid-19 asap dapur harus tetap mengepul. Dirinya masih kukuh berjualan bendera lantaran ingin mengisi kemerdekaan sembari mengadu nasib.
“Daripada duduk di rumah, mending kita jualan kan. Pahlawan dulu berperang, kalau sekarang kita tinggal mengisinya dengan hal positif, jual bendera ini salah satunya,” tutur bapak dua anak tersebut.
Dirinya tak memungkiri, jika dibanding tahun lalu, sekarang penjualan benderanya terbilang lesu, menurutnya, hal itu terjadi karena situasi pandemi.
“Sudah 10 hari berjualan, baru 10 potong bendera yang laku. Kalau yang nanya-nanya sih banyak,” katanya.
Sungguhpun begitu, Supandi tetap optimis bendera-benderanya akan laku terjual. Menurutnya, meski di tengah pandemi kemerdekaan Indonesia harus tetap disemarakkan, paling tidak dengan mengibarkan bendera di depan rumah.
Dikatakan, dirinya tidak menaikan harga bendera dan umbul-umbul karena was-was sepi pembeli. Harga jual bendera tergantung jenis dan ukurannya.
Untuk bendera merah-putih ukuran standar harganya Rp80 ribu, sedangkan yang besar Rp150 ribu per buah. Sedangkan untuk bendera merah-putih paling kecil dijual sekantong seharga Rp10 ribu. “Untuk umbul-umbul dijual per pasangnya Rp70 ribu,” ujarnya.
Diutarakan Supandi, saat ini yang membeli bendera- benderanya berasal dari instansi pemerintahan, sementara hanya satu pembeli dari kalangan umum.
Sebelumnya, Bupati Agam, Dr. Indra Catri menginstruksikan setiap warga dan seluruh instansi mulai memasang bendera dan pernak-pernik untuk menyambut HUT RI mulai tanggal 1 Agustus.
Tahun ini akan tetap ada upacara bendera untuk merayakan HUT ke-75 RI, namun tidak digelar ramai-ramai karena mengingat masih dalan situasi pandemi Covid-19. (BJR)