Agam, -Pandemi
Covid-19 tidak signifikan mempengaruhi produksi beras petani di Kabupaten Agam.
Pasalnya, dalam tiga bulan terakhir, Kabupaten Agam mengalami surplus beras
hingga 15,01 ribu ton.
“Bulan Juli jumlah
produksi beras Kabupaten Agam mencapai 20.302,75 ton, dengan surplus 14.505, 25
ton beras,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Arief Restu, Kamis
(6/8).
Jumlah tersebut
diprediksi terus meningkat hingga akhir tahun 2020. Diperkirakan untuk tiga
bulan ke depan, produksi beras mencapai 21.784,66 ton, dengan surplus 16.462,42
ton.
“Sementara kebutuhan
untuk beras konsumsi sebesar 5.322,22 ton,” tuturnya.
Diutarakan dengan
perkiraan produksi yang meningkat hingga akhir tahun, dapat disimpulkan jumlah
tanam petani di masa pandemi Covid-19 mengalami peningkatan.
“Karena Indeks
Produksi berada di 2,77 artinya dalam setahun petani bisa melakukan penanaman
sebanyak dua kali, sehingga hasilnya sudah bisa diprediksi melalui jumlah luas
tanam,” jelasnya.
Dijelaskan, saat
pandemi Covid-19, jumlah luas tanam petani di Agam terus meningkat dari bulan
ke bulan. Jumlah luas tanam tersebut diperkirakan akan terus meningkat hingga
akhir tahun.
“Per Maret luas tanam
sekitar 6.126 hektare, April 6.105 hektare, dan Mei 6.381 hektare,” sebutnya.
Arif Restu
mengungkapkan bahwa neraca pangan Kabupaten Agam cukup bagus, terkendali dan
cukup tersedia. Dari neraca Juli, Kabupaten Agam masih memproduksi 20.302,75
ton beras.
“Jika jumlah stok yang
tersedia ditambah dengan produksi dan dikurangi dengan total kebutuhan sebesar
5.332,20 ton maka potensi surplusnya mencapai 14,98 ribu ton,” katanya.
Jumlah ini dapat
memenuhi kebutuhan konsumsi beras 491.280 jiwa penduduk Agam dan bahkan dapat
diekspor ke sejumlah daerah. (BJR)