Agam,-Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sumatera Barat, membangun jembatan darurat di ruas jalan kelok 44 tepatnya kelok 10 yang terban beberapa hari lalu, Selasa (4/8). Pembangunan jembatan darurat dari batang kelapa ini, agar kendaraan roda empat kembali bisa melewati ruas jalan provinsi tersebut, yang sejak beberapa hari lalu dialihkan ke jalur lain.
Dengan begitu, jalur Maninjau-Bukittinggi ditutup total hingga jembatan
darurat selesai dibangun.
Kepala DPUTR Agam, Hamdi menyebutkan, pengerjaan sudah mulai dilakukan
pihak DPUPR Sumbar. Sesuai informasi, ditargetkan selesai tiga hingga empat
hari ke depan. Tetapi semua tergantung cuaca karena sangat berpengaruh untuk
kelancaran pengerjaan.
“Di samping cuaca, untuk kelancaran pengerjaan ruas jalan itu untuk
sementara ditutup total demi keselamatan pekerja maupun pengguna jalan,”
ujarnya.
Sejak tadi pagi, Satlantas Polres Agam bersama Polsek Tanjung Raya sudah
menutup jalan itu, agar pengendara tidak melintasi jalur Maninjau-Bukittinggi
via kelok 44.
Dikatakan Hamdi, sebelumnya di kelok 10 bakal dipasang jembatan darurat,
tetapi tidak jadi dilakukan akibat persediaan tidak mencukupi.
Menurutnya, setelah jembatan darurat selesai dikerjakan, dilanjutkan
pemasangan dam penahan tebing dari beton dengan panjang 30 meter dan kedalaman
sekitar 10 meter.
“Pengerjaan ini membutuhkan waktu cukup lama,” ujarnya.
Kapolsek Tanjung Raya, AKP Yudi Partanto menghimbau masyarakat untuk
memaklumi penutupan jalan itu, karena untuk kepentingan bersama agar jalan bisa
kembali dilewati.