NAGARI Toboh Gadang berada di Kecamatan Sintuk Toboh
Gadang, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatra Barat. Berjarak 6 kilometer
dari ibu kota kecamatan, 17 kilometer dari ibu kota kabupaten dan 38 kilometer
dari ibu kota provinsi.
Pelayanan administrasi di Nagari Toboh Gadang ini
menggunakan dua sistem, online dan manual. Pelayanan administrasi online kepada
masyarakat dalam yang bersinergi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Padang Padang Pariaman berupa pencetakkan kartu
keluarga (KK) dan akta kelahiran.
Sedangkan pelayanan lainnya seperti pengurusan surat domisili dan surat
kerangan / pengantar dari walinagari masih secara manual dan
jemput bola.
“Meskipun masih secara manual, kami tetap memberikan pelayanan maksimal untuk memenuhi kebutuhan warga
kami,” ujar Walinagari Toboh Gadang Yasman, Rabu (23/7/2020).
Nagari dengan luas 4,06 kilometer persegi ini terdiri
dari enam korong: Toboh Apa, Toboh Kampung Tangah, Toboh Olo, Toboh Surau Kandang, Toboh
Kandang Gadang dan Toboh Lua Parik, memiliki prestasi pernah
juara III pada Lomba Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) Nagari tingkat Provinsi Sumatra Barat. Selain itu, kegiatan kepemudaan di nagari ini cukup aktif seperti olahraga futsal, badminton dan bolakaki di bawah naungan karang taruna nagari.
Setelah pemekaran nagari
pada tahun 2018, Toboh Gadang ini menjadi nagari induk dari ketiga nagari lainnya: Toboh Gadang Barat, Toboh Gadang Timur dan
Toboh Gadang Selatan.
Saat ini Nagari Toboh Gadang induk ini tengah
mempersiapkan sebuah destinasi wisata yang berpeluang besar untuk menambah pendapatan
bagi nagari dan daerah, yakni Wisata Embung Sungai Abu
Tabek Gadang.
“Wisata Embung Sungai Abu Tabek Gadang ini sudah ada dan dibangun pada zaman penjajahan
Belanda, tahun 1912. diberi nama tabek
gadang
(kolam besar / embung) yang digunakan untuk mengairi areal persawahan di Nagari Toboh Gadang dan nagari lain seperti Tapakis dan Pauahkamba yang dilengkapi dengan dua saluran tersier, aliran kiri dan aliran kanan. Aliran kanan melalui Korong Toboh Apa, Rimbo Kaduduak dan Toboh Koto Panjang sampai ke Nagari Pauahkamba. Sedangkan aliran kiri melalui Korong Toboh Masjid danKorong Kampuang Tangah hingga terus ke Nagari Tapakis,” papar walinagari dua periode ini.
Ia menyebutkan, wisata embung ini merupakan bentuk revitalisasi kegiatan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) setelah
Mendes PDTT
Eko Putro Sandjoyo berkunjung pada hari Sabtu 13 Mei 2017 dan langsung dilakukan ground
backing (pengerukan) embung yang telah lama terbengkalai serta didukung
oleh keinginan
pemerintah dan masyarakat nagari untuk mengelola
kembali tabek gadang sebagai warisan nenek moyang sejak tahun 1912 ini.
“Selain digunakan untuk mengairi pertanian dan perikanan, Wisata Embung Sungai Abu Tabek Gadang ini akan kami jadikan kawasan wisata keluarga. Nantinya akan akan dilengkapi
dengan wahana permainan anak serta lapangan sepakbola,
bolavoli, bulutangkis dan kolam renang keluarga.
Saat ini pembangunan embung telah berjalan 30 persen di atas lahan seluas 11 hektar. Pembangunan yang telah
diselesaikan adalah embung, lapangan bola, jalan, gazebo, dermaga, pos jaga dan jembatan,”
kata pria yang pernah menjabat sebagai ketua pemuda tahun
1987
Menurut
dia, kawasan wisata ini nantinya akan dilengkapi wahana olahraga air seperti sarana loncat indah dan
renang bebas sehingga lengkap wahana yang tersedia di embung ini. Selain dapat menikmati wahana darat, pengunjung juga dapat menikmati
wahana air.
Jika pembangunan destinasi ini telah selesai, Wisata Embung Sungai Abu Tabek Gadang nantinya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik
Nagari (BUMNag) Toboh Gadang bersama Kelompok Sadar Wisata
(Pokdarwis) yang berdiri pada tahun 2017 yang operasionalnya berjalan sejak tahun 2019 lalu.
“Wisata Embung Sungai Abu Tabek Gadang ini dibangun
dengan dana nagari
(APBD) pada tahun 2016 sebesar Rp168 juta
dan pada tahun 2017 menggunakan dana desa sebesar Rp61 juta sebagai pembukaan jalan serta bantuan dari Kemendes PDTT sebesar Rp842,5 juta
untuk pengerukan. Tahun 2018 kembali menggunakan dana nagari sebesar Rp54 juta
dan pada tahun 2019 menggunakan dana desa sebesar Rp300 juta
untuk pembangunan jembatan. Tahun 2020 ini ada dana Program Inkubasi Inovasi Desa Pengembangan Ekonomi lokal (PIID PEL)
sebesar Rp1,2 milyar,” ungkap pria 51 tahun ini.
Hari Jumat 24
Juli 2020, Mendes PDTT Drs
Abdul Halim Iskandar MPd berkunjung ke Padang Pariaman untuk meninjau pembangunan Wisata Embung
Sungai Abu Tabek Gadang ini serta melepaskan benih ikan sebagai penambah wahana
di kawasan wisata ini.
Toboh Gadang merupakan satu-satunya nagari di Kabupaten Padang Pariaman yang memiliki pariwisata
multifungsi.
Selain sebagai prasarana pengairan pertanian dan perikanan, juga sebagai destinasi
wisata untuk menambah pendapatan daerah.
Destinasi ini diwariskan oleh nenek moyang
nagari tersebut.
(RHP/Mila Fitri Yeni/ ZT)