SEMENJAK terjadi pemekaran nagari pada tahun 2016, Nagari Sungai Gimba Ula sudah memiliki banyak perkembangan, terutama pada pengeloaan Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) yang ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan sosial nagari. Di bawah kepemimpinan Walinagari Irman Tiardi AMd beserta jajaran, nagari ini mulai mengepakkan sayapnya untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Kekompakan dan pembauran dengan masyarakat menjadi kunci utama dalam menunjang perkembangan nagari. Kiat inilah yang dilakukan oleh perangkat nagari dengan masyarakat Sungai Gimba demi kemajuan nagari. Masayarakat pun mendukung penuh segala bentuk kegiatan yang dicanangkan oleh pemerintah nagari seperti penyediaan lahan untuk pembangunan Gedung BUMNag Sungai Gimba Maju Sejahtera.
Meskipun baru didirikan pada 17 September 2018 dan direalisasikan pada tanggal 15 Februari 2019, BUMNag Sungai Gimba Maju Sejahtera telah berkembang dengan memiliki tiga unit usaha. Di antaranya penyediaan jasa olahraga yang dilengkapi dengan gedung serbaguna, distributor gas dan penyediaan barang harian.
BUMNag Sungai Gimba Maju Sejahtera merupakan satu-satunya BUMNag di Kabupaten Padang Pariaman yang menjadi objek studi tiru oleh kabupaten lain, di mana BUMNag ini pernah dikunjungi oleh Pemerintah Nagari Talang Anau, Kecamatan Gunuang Omeh Kabupaten Lima Puluh Kota.
Dalam studi tiru tersebut, Tim Pemerintah Nagari Talang Anau menyatakan terkesan dalam pengurusan lahan yang cenderung mudah di Nagari Sungai Gimba yang digunakan untuk pembangunan usaha BUMNag.
Ketika ditemui di kantornya, Jumat (3/7/2020), Walinagari Sungai Gimba Irman Tiardi mengatakan, kemudahan dalam pengurusan lahan ini atas dukungan dan dorongan dari masyarakat yang menginginkan BUMNag didirikan di Nagari Sungai Gimba. Masyarakat menganggap dengan adanya BUMNag ini dapat memberikan kemudahan kepada mereka dalam mendapatkan barang yang diinginkan seperti gas dan kebutuhan harian lainnya.
Tidak hanya fokus dalam mengelola pemenuhan barang kebutuhan masyarakat, BUMNag Sungai Gimba Maju Sejahtera juga menyediakan jasa olahraga yang dilengkapi dengan gedung serbaguna yang dapat digunakan oleh masyarakat seperti penyelenggaraan pesta, pertemuan dan kegiatan olahraga.
“Pembangunan gedung serbaguna
ini bertujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan sebagai tempat penyelenggaraan pertemuan, pesta dan keolahragaan. Gedung serbaguna ini juga sering digunakan oleh sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Ulakan Tapakis sebagai tempat belajar pada waktu pelajaran olahraga,” ujar Irman Tiardi.
Pria kelahiran Sikabu, 12 Juni 1981 ini menambahkan, gedung serbaguna ini sering digunakan sebagai tempat berolahraga yang pengoperasiannya tidak saja setiap malam tetapi juga pada siang hari sesuai kebutuhan. Dengan pemanfaatan jasa sewa gedung ini dapat menambah pemasukan bagi BUMNag Sungai Gimba Maju Sejahtera.
Saat ini BUMNag Sungai Gimba tengah menyiapkan penambahan dua unit usaha berupa kios pupuk dan toko bangunan yang diperkirakan akan dibuka pada akhir tahun ini. Dengan adanya unit usaha baru ini diharapkan dapat membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat yang membutuhkan karena pada dasarnya pembentukan BUMNag ini bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat dan kesejahateraan sosial.
“Tujuan nagari membentuk BUMNag Sungai Gimba Maju Sejahtera ini untuk memberdayakan masyarakat dan kesejahteraan sosial. Ketika dua unit usaha yang ditambahkan itu telah beroperasi maka sasaran utamanya adalah untuk membuka lapangan pekerjaan dan hasil dari pengelolaan BUMNag ini nantinya akan disishkan sebesar 10 persen untuk membantu lansia di Nagari Sungai Gimba yang ditentukan karakteristiknya,” ulas suami Rosilawati ini.
Dalam menjalani sebuah usaha tidak terlepas dari tantangan yang harus dihadapi. Hal ini juga dirasakan oleh pengurus BUMNag Sungai Gimba Maju Sejahtera. Tantangan yang dihadapi saat menjalani usaha di BUMNag yakninya posisi BUMNag Sungai Gimba Maju Sejahtera ini dekat dengan pasar sehingga terkadang sulit juga untuk memasarkan produk yang dijual karena sebagian masyarakat cenderung lebih suka berbelanja ke pasar.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua BUMNag Sungai Gimba Maju Sejatera Donny Jama Donal STP saat ditemui di markas BUMNag-nya.
“Modal awal yang diambilkan dari Dana Desa untuk pembentukan BUMNag ini sebesar Rp170 juta, di mana jumlah pendapatan BUMNag ini sekitar 5-6 juta rupiah perbulan. Penghasilan ini nantinya akan diberikan kepada masyarakat sekitar 10 persen,” kata Donny yang didampingi oleh Bendahara BUMNag Sungai Gimba Sejahtera.
Nagari yang terdiri dari lima korong ini tengah mempersiapkan destinasi wisata yang diberi nama Syekh Madina. Destinasi ini nantinya diharapkan dapat menjadi cagar budaya di Kabupaten Padang Pariaman. Saat ini tahap pembangunan museum ini tengah menunggu pendanaan dari kabupaten karena pembangunan ini tidak dapat dilaksanakan jika hanya mengandalkan dana desa saja. (R/ZT)