Oleh Febriansyah Fahlevi *)
SALAM hormat untukmu, duhai Saudaraku. Sebelum engkau melanjutkan untuk membaca surat terbuka ini, aku mohon sisakan sedikit tempat untuk sebuah kebenaran di nuranimu, agar kita benar-benar dapat merasakan betapa berat beban pemerintah dengan "kehadiran" virus mematikan bernama corona virus disease 2019 (covid-19).
Maaf, Saudaraku, kalau boleh aku bermohon, untuk sementara benamkan dalam-dalam ego yang "mendongak" itu, agar kita dengan leluasa bisa merasakan arti sebuah beban berat yang datang menghujam.
Selanjutnya, Saudaraku, mari tanam keyakinan bahwa tak satu pun pemimpin di dunia ini berniat menyengsarakan orang-orang yang dipimpinnya. Bila anggapan itu muncul, yakinlah bahwa itu anggapan keliru.
Bila hal-hal ini mulai bisa ditanamkan dalam diri, mulailah sedikit-sedikit membangkitkan empati dalam diri. Lalu, Saudaraku, perlahan mulai berhitung dan mengkalkulasi berapa banyak uang negara yang dipungut dari pajak yang kita bayarkan tersedot untuk memberi kompensasi pada rakyat yang "dirumahkan" demi memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Maaf, Saudaraku, bila engkau punya sedikit waktu, sesekali cari tahulah berapa banyak uang yang harus dikeluarkan negaramu guna membayar klaim pihak rumah sakit untuk mengganti biaya perawatan pasien covid-19 di berbagai rumah rakit yang ada di negeri ini.
Bila berpedoman pada SK Menteri Keuangan Nomor S-275/MK 02/2020 tanggal 6 April 2020, yang dijadikan patokan pihak pihak rumah sakit untuk mengajukan klaim ke Kementrian Kesehatan, negaramu harus mengeluarkan biaya fantastis untuk masyarakat yang terpapar covid-19.
Untuk penggunaan ruang ICU dengan ventilator Rp15,5 juta/hari. Ruang isolasi tanpa ventilator Rp12 juta/hari. Ruang isolasi tekanan negatif dengan ventilator Rp10,5 juta/hari. Ruang isolasi tekanan negatif tanpa ventialtor Rp7,5 juta/hari. ruang isolasi non tekanan negatif dengan ventilator Rp10,5 juta/hari. Lalu ruang isolasi non tekanan negatif tanpa ventilator Rp7,5 juta/hari
Ini belum termasuk golongan pasien covid-19 yang memiliki komplikasi atau penyakit penyerta sebelumnya, seperti jantung, ginjal, hipertensi, diabetes, paru-paru, hepatitis B dan penyakit lainnya.
Bila pasien covid-19 tergolong dalam kasus ini, biaya ruang ICU dengan ventilator Rp16,5 juta/hari, ruang ICU tanpa ventilator Rp12,5 juta/hari. Ruang isolasi tekanan negatif dengan ventilator Rp14,5 juta/hari. Ruang isolasi tekanan negatif tanpa ventilator Rp9,5 juta/hari. Ruang isolasi non tekanan negatif dengan ventilator Rp14,5 juta/hari. Kemudian ruang isolasi non tekanan negatif tanpa ventilator Rp9,5 juta/hari.
Maaf, Saudaraku, bila aku lancang menunjuk-ajari! Luangkan sedikit waktumu untuk mengkalkulasikan bila satu pasien covid-19 minimal dirawat selama 14 hari, berapa banyak uang yang dikeluarkan negara yang berasal dari pajak yang kita bayarkan untuk "makhluk" bernama covid-19 ini?
Belum berakhir sampai di situ, duhai Saudaraku, angka-angka yang engkau sua dari hasil kalkulasi tersebut, itu baru biaya yang ditanggung negara, belum termasuk biaya yang menjadi beban keluarga.
Belum berhenti sampai di situ, Saudaraku, sejenak mari kita berandai-andai. Seandainya pasien covid-19 tidak bisa diselamatkan secara medis, negara kembali akan terbebani dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk pemakaman jasad pasien covid-19. Antara lain untuk pemulasaran jenazah Rp550.000, kantong jenazah Rp100.000, peti jenazah Rp1.750.000, plastik erat Rp260.000, disinfektan jenazah Rp100.000, transport mobil jenazah Rp500.000 serta disiinfektan mobil jenazah Rp100.000.
Terakhir, duhai Saudaraku, bila engkau sudah dapat merasakan betapa berat beban negara dalam persoalan covid-19 ini, maka patuilah imbauan pemerintah terkait PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar - ed) guna memutus matai rantai penyebaran covid-19 yang mematikan itu. Ini demi kita bersama, demi bangsa dan negara kita, bukan persoalan antara kau dan aku.
*) Wartawan, Penulis, Penyair