Parikmalintang, CanangNews – Masih dalam rangka mengatasi permasalahan sosial ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Padang Pariaman yang terimbas pandemi covid-19, Bupati Ali Mukhni memerintahkan Kepala Bagian Humas Anton Wira Tanjung menemui Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Erman dan kepala Dinsos P3A Syafriwal, masing-masing beserta pejabat jajarannya untuk mengambil data dan menjawab fenomena di tengah masyarakat akibat dampak sosial ekonomi covid-19.
"Permasalahan ini harus dijawab dengan data dan menjelaskan situasi perkembangan data dan sistem pendistribusian bantuan langsung tunai (BLT)," ujar Bupati Ali Mukhni.
Kedua OPD tersebut, lanjut bupati, merupakan leading sektor penanganan dampak sosial ekonomi yang akan menyalurkan BLT dalam waktu dekat ini.
Ada 4 sumber BLT yang akan disalurkan, yakni dari Kementerian Sosial RI, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan dari dana desa (nagari).
Berikutnya penjelasannya:
Pertama, BLT dari Kemensos RI untuk 19.828 KK dengan total bantuan Rp35.690.000.000, Dalam waktu dekat, direncanakan juga akan disalurkan bantuan dari Kementerian Sosial RI bagi 41.768 KK dengan jumlah bantuan bervariasi, mulai dari Rp.200.000,- bagi 21.940 KK dan Rp.600.000,- /KK bagi 19.828 KK.
Kedua, BLT dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bagi 9.285 KK dengan total bantuan Rp. 5.570.000.000,-. Penyaluran akan dilaksanakan setelah pendataan ke nagari, dan direncanakan masing-masingnya menerima Rp. 600.000/KK.
Ketiga, BLT dari Pemkab Padang Pariaman untuk 5.000 KK dengan total nilai bantuan sebesar Rp9 miliar rupiah.
Keempat, BLT bersumber dari dana desa yang diperuntukkan bagi 16.515 KK dengan total dana peruntukan Rp. 29.760.000.000, Bantuan tersebut berupa uang sebesar Rp600.000/bulan/KK yang akan diberikan selama 3 bulan. Penghitungan BLT sendiri diperoleh dari 25-35 % dana desa yang diperoleh daerah.
Jika BLT berlangsung sesuai perencanaan, sekitar Rp80 milyar lebih dana tersalurkan untuk 50.628 KK dari total 123.000 KK se-Kabupaten Padang Pariaman. (R/ZT)