Tuapeijat Canangnews Komisi III DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai dengarkan program kerja Dinas Pariwisata dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), diruang rapatnya .
Ia juga mengatakan , Program tersebut di respon baik oleh pusat namun permasalahannya sekarang apakah pemerintah siap untuk itu tutupnya .(Johan)
" Kita mendengar pendapat dari OPD terkait progres Kerja yang dibuat oleh OPD untuk tahun 2020, sehingga program tersebut bisa sinkron dengan program yang ada di DPRD kata Wakil Ketua Dari komisi III Parsaoran kepada awak media
Pihaknya juga membahas mengenai progres yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya, terlebih realisasi saat kunjungan kerja di dalam daerah termasuk mendengar laporan dari Dinas Pariwisata mengenai rencana kegiatan yang sudah dirancang pada tahun 2021.
“Hasil kegiatan itu nantinya disingkronkan apakah layak masuk pada dana pokir ketika melaksanakan reses atau tidak tentu di lihat dilapangan pastinya, kalau layak , maka diperjuangkan ucapnya .
Dilanjutkan dia,terlebih mengenai bangunan homestay yang berada di Katitet pada saat turun ke lapangan, ungkap Parsaoran, masih saja terbengkalai. Berkemungkinan tahun ini dilanjutkan pembangunannya,disini dituntut Perannya Dinas Pariwisata dalam melanjutkan pembangunan.
“Kalau soal bangunan homestay di Katitet, Dinas Pariwisata menjawab , itu mesti dihadirkan pihak Bappeda selaku perencanaan, sehingga bisa secara detail dibahas” ujarnya.
Terkait dengan Peternakan, pihaknya mengatakan berdasarkan hasil cek labor pada saat kunjungan Dinas Peternakan Provinsi Sumbar beberapa pekan lalu, diinformasikan bahwa ternak babi di Mentawai sudah terkena virus untuk itu diminta untuk bersama-sama menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak mendatangkan ternak babi dari luar.
"Dengan MoU Pemerintah Kabupaten Mentawai bersama pemerintah pusat Untuk meninndak lanjuti pengembangan sapi potong dimentawai karena menurut hasil labor Babi sudah terindikasi virus untuk itu disarankan untuk beternak sapi saja, kemungkinan akan ke Kantor Peternakan untuk membahas secara bersama di pusat mengenai tindak lanjutnya.
Pihaknya juga membahas mengenai progres yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya, terlebih realisasi saat kunjungan kerja di dalam daerah termasuk mendengar laporan dari Dinas Pariwisata mengenai rencana kegiatan yang sudah dirancang pada tahun 2021.
“Hasil kegiatan itu nantinya disingkronkan apakah layak masuk pada dana pokir ketika melaksanakan reses atau tidak tentu di lihat dilapangan pastinya, kalau layak , maka diperjuangkan ucapnya .
Dilanjutkan dia,terlebih mengenai bangunan homestay yang berada di Katitet pada saat turun ke lapangan, ungkap Parsaoran, masih saja terbengkalai. Berkemungkinan tahun ini dilanjutkan pembangunannya,disini dituntut Perannya Dinas Pariwisata dalam melanjutkan pembangunan.
“Kalau soal bangunan homestay di Katitet, Dinas Pariwisata menjawab , itu mesti dihadirkan pihak Bappeda selaku perencanaan, sehingga bisa secara detail dibahas” ujarnya.
Terkait dengan Peternakan, pihaknya mengatakan berdasarkan hasil cek labor pada saat kunjungan Dinas Peternakan Provinsi Sumbar beberapa pekan lalu, diinformasikan bahwa ternak babi di Mentawai sudah terkena virus untuk itu diminta untuk bersama-sama menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak mendatangkan ternak babi dari luar.
"Dengan MoU Pemerintah Kabupaten Mentawai bersama pemerintah pusat Untuk meninndak lanjuti pengembangan sapi potong dimentawai karena menurut hasil labor Babi sudah terindikasi virus untuk itu disarankan untuk beternak sapi saja, kemungkinan akan ke Kantor Peternakan untuk membahas secara bersama di pusat mengenai tindak lanjutnya.
Ia juga mengatakan , Program tersebut di respon baik oleh pusat namun permasalahannya sekarang apakah pemerintah siap untuk itu tutupnya .(Johan)