HARI ini 7 Februari 2020, tepatsatu bulan saya dilantik bupati dan mengemban amanah sebagai Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag. Humas) dan Protokol pada Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Padang Pariaman. Saya menyadari, ini tugas berat yang harus saya emban.
Mengapa saya sebut tugas berat? Karena performance yang dibangun oleh para pendahulu saya sangat fenomenal dan berhasil menjalankannya dengan baik.
Setelah satu bulan, saya melihat ada dua dimensi yang harus dilaksanakan Bagian Humas dan Protokol secara berbarengan. Pertama, menjaga stabilitas dan hubungan yang erat dengan insan pers. Kedua, membangun branding Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman yang responsif serta mengkomunikasikan kebijakan pimpinan daerah dengan efektif.
Sebagai Kepala Bagian Humas dan Protokol saya harus mampu menjaga ritme antara tuntutan masyarakat dengan mekanisme birokrasi yang cukup jelimet.
Banyak fenomena baru bagi kehidupan saya selama 30 hari ini. Sebagai orang yang bertanggung jawab dalam kehumasan serta protokoler pimpinan dan beberapa kegiatan organisasi perangkat daerah (OPD), saya harus stand by 24 jam.
Setelah melihat beberapa tantangan pekerjaan ini, saya perlu membuat langkah-langkah yang akan kami ajukan pada perubahan anggaran tahun ini.
Pertama, perlu peremajaan sarana peralatan dokumentasi seperti kamera yang telah uzur dan peralatan dokumentasi lainya .
Kedua, penyediaan drone untuk mendokumentasikan secara luas.
Ketiga, membuat branding seperti quote of the day, today publication dan video kompilasi untuk mengefektifkan komunikasi dan publikasi pimpinan daerah.
Keempat, merenovasi ruangan media center sehingga bisa dijadikan ruang konferensi pers dan ruang dialog khusus.
Kelima, mengubah pola pariwara menjadi biaya liputan karena pariwara cendrung tidak bisa menyampaikan maksud yang ingin kita sampaikan. (*)
