Oleh, Bagindo Yohanes Wempi.
PADA hari Kamis kemarin,
penulis diajak oleh Riza Fahlepi meninjau lokasi kuliner pantai, tambak udang
Sunur dan pinggir pantai Tiram Tapakis untuk melihat potensi unggulan apa yang
bisa di investasikan oleh Group Alumni ITB di daerah Padang Pariaman.
Seperti biasa, penulis jika kumpul di Padang Pariaman selalu
mengajak Tokoh, kawan-kawan wartawan media cetak dan on line, diataranya
padang.today, investigasi, canannews dan lainnya untuk memeriahkan pertemuan,
serta sekaligus mahota, menerima masukan para wartawan tersebut untuk
mempertajam rencana-rencana kedepan untuk memakmurkan Padang Pariaman.
Sambil makan ditiram tapakis, kawasan kuliner tiram, dimana
tempat kuliner tiram ini sewaktu penulis anggota dewan Padang Pariaman priode
2009-2014 termasuk yang mengagas lahirnya pusat kuliner gulai ikan karang
Piaman ini. diantara bantuan agar membuat kawasan itu cepat maju, beberapa
tahun anggaran (APBD) pokir penulis selalu diarahkan kesini, seperti anggaran
pembangunan ibadah (mushola), pembangunan pentas seni permanen dan pembangunan
fasilitas umum laiinya.
Pada waktu itu Kepala Dinas PU Padang Pariaman yaitu Zainir Koto
Dt Mulie dan Sek kadis Budi Mulya ST. MT
yang juga semangat merealisasikannya, sehingga kawasna Tiram Tapakis tersebut
sudah menjadi bagus dan ribuan setiap minggu orang dari Sumatera barat dan luar
Sumatera barat untuk berkunjung dan menikmati enaknya gulai ikan karang ala
Piaman.
Dalam diskusi pertemuan bersama Riza Pahlevi pada waktu itu, kita
yang hadir sepakat bahwa pariwisata menggerakan ekonomi dan memberdayakan
masyarakat menjadi makmur. Pemerintah daerah telah mengakui potensi kemajuan
ekonomi kedepan yang dapat dilakukan hanya industri pariwisata yang tangguh.
Pariwisata akan menjadi salah satu motor penggerak bisnis suatu
daerah yang mempunyai potensi. Namun sebaliknya jika Pemda tidak jeli disuatu
daerah yang telah mempunyai potensi daerah, tetapi tidak mampu dalam
memanfaatkan peluang pada sektor yang satu ini akan tertinggal dari daerah lain
yang lebih maju selangkah.
Untuk itu, semua pemangku kepentingan harus serius menata
industri pariwisata, semua sumber daya dan stratgei harus dikerahkan. Daerah
yang berada di sepanjang pesisir Pantai yaitu, Kota Padang, Pesisir Selatan ,
Kota Pariaman, Pasaman, Agam termasuk Padang Pariaman harus mampu menangkap dan
menggali potensi wisata di daerah itu.
Padang Pariaman dan Kota Pariaman tidak mempunyai Sumber Daya
Alam yang bisa dikelola untuk industri. kota Pariaman dan Padang Pariaman hanya
Pariwisata yang dapat dimanfaatkan dan dikelola sebagai sumber pendapatan
daerah dan peningkatan taraf hidup masyarakat.
Padang Pariaman unggulannya memiliki wisata pantai yang indah,
selain destinasi wisata lainya. Padang Pariaman tidak memilki
perusahaan-perusahaan atau Industri yang cukup menopang kehidupan ekonomi
massyarakat.
Nah, dengan adanya potensi wisata yang besar ini maka seluruh
pemangku kepentingan diantaranya nini mamak, Pemda, pemuda, masyarakat harus
dapat memanfaatkan dan mengelolanya sebagai sumber pendapatan daerah dan
meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Prinsipnya , untuk dapat meningkatkan taraf hidup masyarakatnya
salah satunya harus mampu memajukan wisata pantai yang ada didaerah itu. Dengan
semakin banyaknya wisata yang orang berkunjung, secara tidak langsung akan
meningkatkan PDRB di tengah masyarakat, dan akan terbentuk kelompok-kelompok
masyarakat yang sadar wisata.
Apabila semakin banyak kelompok masyarakat yang mengerti
pariwisata, dan masyarakat itu sendiri akan menikmati peningkatkan perekonomian
dari sektor yang satu ini, makan untuk menjadikan Padang Pariaman sebagai
destinasi baru pariwisata baik di Sumatera Barat, di Indonesia bahkan
mancanegara dapat di wujudkan.
Selanjutnya pemerintah daerah itu juga harus melakukan terobosan
yang telah dibuat oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam
mengembangkan sektor perikanan budidaya. Terobosan tersebut, adalah dengan
mengembangkan teknologi mutakhir untuk program keramba jaring apung (KJA) lepas
pantai atau offshore.
Program tersebut bisa menjadi program unggulan bagi daerah
disepanjang pesisir pantai ini. Dari hasil produksi keramba itu untuk komoditas
Ikan Karang, Kakap putih dan merah. Untuk mewujudkannya itu bisa dilakukan
dengan KJA offshore.
Pemilihan jenis ikan tersebut dilakukan karena komoditas
tersebut menjadi andalan dan merupakan jenis ikan laut yang tidak harus dijual
dalam kondisi hidup. Dengan kata lain, jenis ikan tersebut bisa dijual dalam
bentuk olahan seperti fillet segar.
Saat masyarakat budidayakan ikan karang, kakap putih dan merah
di offshore, karena pada pertimbangan bahwa komoditas tersebut bernilai tinggi
dengan pasar jelas seperti Tiongkok dan Hong Kong. Kemudian, bahkan juga bisa
dipasarkan hingga ke Eropa, Timur Tengah, dan juga Australia.
Padang Pariaman seperti dijelaskan diatas, apabila menseriuskan
pengembangan parawisata pantai terpadu dan pengembangan pemanfaat laut sebagai
pengembangan ikan ekspor maka ada keyakinan bahwa kemakmuran akan dirasakan
oleh para nelayanan dan masyarakat Padang Pariaman.
Dengan dua sektor tadi, dari kunjungan Riza Fahlevi yang juga
Walikota Payakumbuh, walaupun kunjungan sebentar karena beliau harus kebandara
(BIM) tersebut sangat tertarik mengajak dan mendorong Group alumni ITB
berinvestasi disektor parawisata dan pengembangan kawasan ikan, udang faname juga bisa ekspor
keluar negeri[*].