PARIKMALINTANG, CanangNews – Bupati Padang Pariaman Drs
H Ali Mukhni menerima kunjungan Walikota Pariaman Dr H Genius Umar MSi di ruang
kerjanya, Parikmalintang, Selasa (6/8/2019).
Genius
didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Efendi Jamal dan
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kominfo Hendri. Sementara Ali Mukhni didampingi
Kepala Dinas LHPKPP Ir Yuniswan MSi, Kepala BPKD Drs Armeyn Rangkuti MSi, Kabag
Humas Andri Satria Masri SE ME dan Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (Kabid PSLB3) Arkadius ST.
Hubungan
antara Bupati Ali Mukhni dan Walikota Genius Umar layaknya kakak dan adik.
Hubungan baik tersebut dinilai sangat positif dan menguntungkan bagi kedua
daerah yang mereka pimpin.
Betapa
tidak! Beberapa persoalan pelik selama 17 tahun yang menyangkut kepentingan
kedua daerah selesai hanya lewat ngobrol santai kedua kepala daerah tersebut.
Bagaimanapun
Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman tidak bisa dipisahkan. Meski sudah
berpisah 17 tahun lebih, kedua daerah masih memiliki banyak persoalan yang
belum tuntas, terutama menyangkut pengalihan aset, perbatasan dan kerjasama
antar dua daerah.
Pertemuan
dua orang nomor satu di Piaman Laweh kali ini guna menjalin sinergitas dua
daerah serumpun yang beradik-kakak ini.
Adapun
poin pembicaraan yang didiskusikan secara intens hingga sampai di meja makan
siang itu antara lain tempat Pembuangan Akhir (TPA) milik Kota Pariaman di Desa
Tungka sudah tidak dapat lagi menampung sampah warga Kota Pariaman dikarenakan
luasnya hanya satu hektar, sementara lahan pengganti belum tersedia.
Pihak
Pemko Pariaman mendengar Kabupaten Padang Pariaman sedang membangun TPA
Regional Sumatera seluas 20 hektar yang didanai APBN sebesar Rp1,3 triliun. Oleh
karena itu, pihak Pemko Pariaman mengajukan permohonan untuk bisa ikut
memanfaatkan TPA yang ada di Padang Pariaman dalam bentuk kerjasama pengelolaan
persampahan.
Keinginan
walikota ini langsung direspons oleh Kabid PSLB3 Arkadius ST setelah meminta
izin kepada bupati. Ia menjelaskan secara lugas dan gamblang teknis kerjasama
dimaksud. Lihat video >
Pembicaraan
selanjutnya, pelayanan air minum untuk warga Kota Pariaman belum terpenuhi
secara maksima,l sementara PDAM Padang Pariaman memiliki kapasitas terpasang
sangat besar dan bisa melayani seluruh wilayah hingga sampai Kota Pariaman.
Walikota Pariaman meminta PDAM Padang Pariaman dapat meluaskan jangkauan
pelayanan air minumnya.
Kemudian,
melihat aset sarana dan prasarana perkantoran Pemkab Padang Pariaman yang cukup
banyak di wilayah Kota Pariaman, Walikota Genius menyarankan ke Bupati Ali
Mukhni untuk mengalihfungsikan sarana prasarana tersebut suatu saat menjadi
hotel dan convention centre jika perkantoran Pemkab Padang Pariaman telah
dipindahkan semuanya ke Parikmalintang. Genius mengakui bahwa fasilitas
penginapan di Kota Pariaman belum representatif untuk menampung wisatawan yang
semakin membludak ke Pariaman.
Tak kalah
penting, penataan pinggir sungai di kawasan eks Kantor Bupati dan Gedung DPRD
Kabupaten Padang Pariaman untuk mendukung program Kota Pariaman dengan konsep water front city.
Dukungan
fasilitas sarana olahraga (veneu)
untuk rencana pengusulan Kota Pariaman menjadi tuan rumah Pekan Olahraga tingkat
Provinsi (Porprov) Sumatera Barat XVI tahun 2020 nanti pun jadi pembahasan
antara Wako Genius dan Bupati Ali Mukhni. Sebab, berdasarkan informasi dari
beberapa pihak, Kabupaten Pasaman Barat menyatakan ketidaksiapannya menjadi
tuan rumah. Hal ini kesempatan bagi Kota Pariaman untuk mengambil-alih tuan
rumah, tentu dengan bantuan dari Padang Pariaman dalam kerjasama pemakaian
veneu.
Dalam
hasil perundingan tersebut, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni menyambut baik
tindak-lanjut kerjasama ini yang MoU-nya sudah ditandatangani beberapa tahun
yang lalu.
"Pariaman
dan Padang Pariaman hanya dipisahkan oleh administratif wilayah. Sebenarnya
kedua daerah tidak bisa dibedakan dan dipisahkan. Untuk itu, apa yang bisa
dilakukan secara bersama untuk kemajuan dan kesejahteraan warga kedua daerah
adalah pemikiran kita berdua," kata Ali Mukhni kepada Genius.
Itulah
kenapa, kata Ali Mukhni lagi, rumah dinas yang disebutnya Rumah Rakyat di Karan
Aur dia pertahankan dan lebih diperindah bentuk bangunannya itu adalah dalam
rangka ikut memajukan pariwisata di Pariaman selain juga mempertahankan sejarah
bahwa Pariaman adalah ibukota Kabpaten Padang Pariaman dulunya.
Ke
depan daerah yang secara kebudayaan, kultur dan kebiasaan masih satu ini masih
banyak yang perlu disinergikan sehingga ke dua daerah ini bisa sama-sama
berkembang sebagai daerah yang lebih maju. (Zakirman
Tanjung)