Pasaman Barat,Canangnews-----Ribuan masyarakat
Pasaman Barat (Pasbar) ramai menunggu kedatangan Jenazah Almarhum Drs. H
Syahiran, MM, Bupati Pasaman Barat (Pasbar) , Minggu 4 Agustusn 2019, di
kampung halamannya, Silaping Kecamatan Ranah Batahan.
Kedatangan jenazah orang nomor satu Pasbar
yang dikenal dengan kepemimpinannya yang
kharismatik, sederhana dan teguh perinsip tersebut, disambut isak tangis pihak
keluarga dan masyarakat yang hadir melayat.
Rakyat Pasbar memang berdukacita yang dalam atas
berpulangnya ke Rahmatullah, Drs. H Syahiran, MM, Bupati Pasaman Barat yang
sangat dikagumi dan sangat dicintai rakyatnya.
Beliau wafat dalam usia 66 tahun, setelah sebelumnya
berjuang melawan penyakit yang didritanya, penyempitan pembuluh darah jantung
dan sempat di rawat di RSUP M Jamil Padang dan Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI)
Jakarta.
Kabag Humas Pemkab Pasbar, Yosmar Difia mengatakan,
sebelumnya kondisi kesehatan Almarhum memang jauh menurun. Kemungkinan juga memiliki
riwayat penyakit gula dan dipicu pula faktor kelelahan sehabis pulang dinas
dari Kota Medan.
“Sekitar dua minggu beliau dirawat di RSPI Jakarta.
Namun, yang namanya manusia hanya bisa berusaha dan berdoa, keputusan di tangan
Allah SWT. Jika ajal sudah tiba tak bisa dipercepat maupun diperlambat.”ujar
Yosmar
Pria kelahiran Tebing Tinggi, Sumatera Utara, 9
September 1953 ini, akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif
di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, pada Sabtu 3 Agustus 2019 sekitar pukul
23.30 WIB.
Syahiran meninggalkan empat putri dari pernikahannya
dengan Hj.Yunisra Syahiran. Mereka adalah dr. Anna Rahmadia , Anna Ummi Khaira,
S.Pt, Anna Rizkinta, S.H dan dr. Anna
Yunisyah Putri
Jenazah Almarhum pun diberangkankan dari Jakarta ke
Pasaman Barat pada esok harinya, Minggu 4 Agustus 2019. Jenazah dipulangkan via
maskapai Garuda Indonesia hingga tiba di Bandara Internasional Minangkabau,
Dan langsung diberangkatkan ke Rumah Dinas
Bupati Pasaman Barat di Simpang Empat.
Sebelumnya ,
jenazah disemayamkan sebentar di rumah dinas bupati, kemudian dibawa ke Kantor
Bupati Pasaman Barat untuk pelepasan secara pemerintahan. Jenazah kemudian
dishalatkan di Masjid Agung, Simpang Empat.
Setelah itu, jenazah dibawa ke tempat persemayaman
terakhir di kampung halaman bupati di Silaping, Kecamatan Ranah Batahan,
Pasaman Barat, lalu disholatkan lagi di Masjid Raya Silaping dan kemudian
dimakamkan, di pemakaman Silaping.
` Ribuan Aparatur Sipil Negara di lingkungan
Pemkab Pasaman Barat dan masyarakat menghadiri pemakaman tersebut. Rakyat
Pasbar merasa kehilangan sosok pimpinan dan panutan selama ini.
Menurut Wakil Bupati Pasaman Barat, Yulianto kepergian
almarhum merupakan duka mendalam bagi Pemkab dan masyarakat. Apalagi ketauladanan beliau sangat terasa. Ia sosok
pengayom, sabar dan teguh prinsip serta dapat memberikan contoh yang baik, berkomitmen
dan teguh pendirian.
“Selama melaksanakan tugas, almarhum merupakan sosok
yang tegas dan pandai mencari solusi setiap permasalahan yang ada meskipun
banyak tantangan, “ kata Yulianto saat membacakan amanatnya pada prosesi
pemakaman di Silaping.
Dikatakan, banyak jasa beliau termasuk meletakkan
pondasi pembangunan sejak menjabat Bupati Pasaman Barat tahun 2005 pasca pemekaran. Mudah-mudahan jasa
beliau menjadi amal ibadah. Dan semoga Allah SWT mengampuni segala dosa dan
menerima semua amal ibadahnya serta ditempatkan di tempat terbaik di Syurga nya Allah SWT.
H. Syahiran, Dikenal sebagai Birokrat Teruji
Perjalanan karir Almarhum H Syahiran,
dalam mengemban amanah, dikenal sebagai
birokrat teruji dan sosok pemimpin yang sederhana dan merakyat. Putera asal
Silaping Kecamatan Ranah Batahan, kelahiran Tebing Tinggi 09 September 1953
ini, memiliki segudang pengalaman dan berkarir di bidang pemerintahan mulai
dari tingkat kecamatan.
Awalnya, suami
dari Hj Yunisra SPd ini, usai menamatkan studi pada Akademi Pemerintahan Dalam
Negeri (APDN) yang berkedudukan di Bukittinggi Sumatera Barat 1977, dipercaya
sebagai kepala Kantor Camat Batipuh Kabupaten Tanah Datar pada tahun 1980.
Kemudian, sebagai camat pada kecamatan yang sama pada tahun 1982.
Syahiran mulai ditugaskan di Kabupaten
Pasaman sebagai Kepala Bagian Pemerintahan Desa pada kantor bupati Lubuk
Sikaping, yakni pada tahun 1989. Berkat ketekunannya dalam bekerja yang
dibarengi dengan sikap jujur, disiplin dan bertanggungjawab, membuat kepercayaan
atasan kepadanya semakin tinggi.
Sekitar tahun 1991 sampai tahun 1998, Syahiran yang
menamatkan pendidikan S1 pada Institut Ilmu Pemerintahan Jakarta (1987), kembali
diamanahi jabatan camat pada berbagai kecamatan di Kabupaten Pasaman.
Dalam kurun waktu tersebut lelaki yang keturunan etnis
mandahiling dengan marga lubis ini berhasil memimpin dan menjalani tugas pada 4
kecamatan, yakni Camat Kecamatan Pasaman (1991), Camat Sei Beremas (1993), Camat
Kinali (1996) dan Camat Rao Mapattunggul
Kab Pasaman ( 1998).
Karir Syahiran, lelaki yang dikaruniai 4 orang anak yang
semuanya perempuan ini, terus menanjak naik. Pada tahun 1999 semasa
kepemimpinan Bupati Taufik Marta, Syahiran
dipercaya pula sebagai Asisten Tata Praja Setda Kab Pasaman.
Terus, Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Kab Pasaman
tahun 2001 dan kemudian diangkat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pasaman
mulai tahun 2001.
Pasca pemekaran
pada Pelaksanaan Pemilihan kepala daerah (Pilkada) langsung pada tahun 2005,
sosok Syahiran, yang merupakan alumni SMA N Simpang Empat ini, akhirnya
terpilih sebagai Bupati Pasbar periode
2005-2010. Ketika itu berpasangan dengan wakil bupati Risnawanto SE.
Dengan berbagai prestasi yang diraih
Syahiran, yang menamatkan pendidikan S2 pada Universitas Putra Indonesia
Sumatera Barat, membuat namanya kian berkibar dan dikenal luas masyarakat. Kemudian
ia menekuni politik praktis dan bergabung dengan Partai Gerindra. Beliau
terpilih sebagai Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat tahun 2014. Sebelumnya Pilkada
2010, harus menyerahkan jabatan Bupati Pasaman Barat kepada Baharuddin R, yang
menang Pilkada 2010..
Pildaka berikutnya Tangga l 9 Desember 2015 Drs.H. Syahiran, MM kembali dipercaya oleh
rakyat Pasaman Barat memimpin sebagai Bupati periode kedua yang berduet dengan H. Yulianto,
SH.
Sekitar empat tahun lebih menjabat bupati pada periode
kedua ini, dengan persembahan prestasi terakhir lepasnya status Pasbar dari
daerah tertinggal, akhirnya Syahiran tutup usia pada 3 Agustus 2019 sekitar
pukul 23.30 WIB, di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta.
Jenazah beliau dimakamkan di kampung halamannya,
Silaping Kecamatan ranah Batahan Pasaman Barat 4 Agustus tus 2019. Selamat jalan sang pemimpin
yang rendah hati dan dicintai masyarakat
semoga jasa dan pengabdianmu akan di kenang sepanjang masa (canang ,irti Z)