Agam,Canangnews------Penutupan Silek Arts Festival 2019 yang digelar di 5 kabupaten/kota. Pemilihan Agam sebagai lokasi puncak penutupan even wisata budaya ini bukan tanpa alasan, Agam dikenal sebagai salah satu gudangnya para pesilat handal di tingkat Propinsi Sumatera Barat dan nasional.
Di hadapan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit yang menutup secara resmi festival ini, Bupati Agam Dr. H. Indra Catri pada sambutannya menyampaikan sebagai daerah yang memegang teguh nilai-nilai kebudayaan Minangkabau, Agam selalu memberikan perhatian tinggi kepada seni bela diri tradisional ini. Bahkan sejak tahun 2017, seni bela diri silek (silat) sudah menjadi kegiatan ekstra kurikuler wajib di setiap SD dan SMP di Agam.
“Silek adalah budaya dan jati diri dari pemuda Minangkabau. Dewasa ini, dengan pengaruh global yang begitu kental silek sudah mulai tergerus sebagai akar budaya masyarakat minang. Oleh karena itu kami di Agam mengambil langkah-langkah antisipatif agar Silek tetap menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tutur Indra Catri.
Tercatat setidaknya lebih dari 160 sasana silat yang tersebar di 82 nagari di Kabupaten Agam. Hal ini memberikan dampak positif langsung kepada capaian prestasi Agam pada even-even kompetisi silat. Agam selalu menjadi kontingen papan pada cabang silat dalam setiap even olahraga, baik tingkat propinsi maupun nasional.
“Selanjutnya secara konsisten, kita akan tetap melestarikan dan mempromosikan silek sebagai warisan seni dan budaya dari para pendahulu. Silek Arts Festival 2019 ini adalah salah satu cara kita mempromosikan silek ini kepada masyarakat luar sebagai salah satu pesona yang dimiliki oleh Agam. Semoga masyarakat luas semakin mengenal pesona beragam yang dimiliki oleh Kabupaten Agam,” pungkas Indra Catri(relbjr)