Tanjung Mutiara,Canangnews------ Keberhasilan suatu program adalah hasil kerjasama tim sehingga UPK PNPM-MPd Kecamatan Tanjung Mutiara,Agam, dapat menjalankan program bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di kecamatan itu, Jum’at (30/8).
Ketua UPK PNPM Tanjung Mutiara, Thamrin Monalisa mengatakan, RTLH dibedah sebanyak lima unit. Masing-masingnya Yulinar dan Zuraida di Nagari Tiku Limo Jorong, Dasril di Nagari Tiku Utara, Asrial dan Yasni di Nagari Tiku Selatan. Kelima unit rumah ini layak dibedah berdasarkan hasil verifikasi UPK PNPM dengan pemerintah kecamatan.
Selain itu, PNPM juga menjalankan program penyaluran beasiswa kepada Lailatul Hasanah, yang berasal dari keluarga kurang mampu di Nagari Tiku Utara.
“Masing-masing rumah dibedah dengan bantuan senilai Rp15 juta berupa bahan bangunan. Sedangkan untuk beasiswa diserahkan sebesar Rp5 juta,” ujarnya.
Dikatakan, program ini dilakukan melalui dana surplus PNPM Kecamatan Tanjung Mutiara tahun 2018 sebesar Rp290 juta. Dari besaran surplus, UPK PNPM menerima penyertaan modal awal sebesar Rp1,6 miliar di tahun 2008 dan sekarang nilai modal naik menjadi Rp2,9 miliar.
Tanda dimulainya program bedah rumah ini, diawali dengan peletakan batu pertama oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari (DPMN) Kabupaten Agam, Teddy Martha, Jum’at (30/8).
Teddy Martha mengapresiasi dan merasa bangga kepada Badan Kerjasama Antar Nagari (BKAN) dan UPK Tanjung Mutiara, yang sudah mengelola dana bergulir eks PNPM dengan baik.
“Dana bergulir ini merupakan dana milik pemerintah yang mesti jelas pertanggungjawaban penggunaannya sesuai mekanisme yang ada,” ujarnya.
Dikatakan, dana ini terus digulirkan kepada kelompok-kelompok SPP, bahkan sampai daftar tunggu antrian kelompok yang panjang. Ini berarti pemanfaatan dana sangat dirasakan manfaatnya oleh kelompok SPP dalam menunjang usaha produktif mereka.
Tidak hanya itu, tunggakan dari pengembalian pinjaman sangat rendah di Tanjung Mutiara dan ini hal positif yang harus selalu terjaga. Bahkan dananya surplus yang dimanfaatkan untuk kegiatan sosial seperti bedah rumah dan pemberian beasiswa.
“Kita mengharapkan kegiatan seperti ini dapat menstimulus masyarakat dalam meningkatkan partisipasi dan swadaya, untuk bersama-sama melakukan pembangunan di nagari,” tuturnya.
Teddy Martha mengharapkan dukungan pemerintah kecamatan, forkopimca, wali nagari, ninik mamak dan unsur lainnya. Sehingga semua kegiatan untuk melayani dan membantu masyarakar dapat berhasil sesuai tujuan bersama. (rel/bjr)