Oleh: Bagindo Yohanes Wempi.
SEKALA Nasional orang
tahu namanya BUMDes atau Badan Usaha Milik Desa, namum di Propinsi Sumatera
Barat karena pemerintahan terendah dinamakan Nagari maka namanya adalah BUMNag
atau Badan Usaha Milik Nagari.
BUMNag merupakan sebuah jenis usaha yang dikelola serta
diprioritaskan untuk perkembangan nagari/desa. BUMNag ini sebenarnya merupakan
salah satu langkah dari pemerintah pusat dalam upaya pemerataan pembangungan
ekonomi sampai ketingakat rakyat
Dengan pemerataan ini diharapkan tidak akan terjadi lagi kesenjangan
antara masyarakat di perkotaan dan pedesaan/nagari di Sumatera Barat. Selain
itu, diharapkan masyarakat pedesaan/nagari bisa memiliki kemandirian dalam
memajukan desanya atau Nagarinya.
Dengan adanya BUMNag ini diharapkan bisa melahirkan industri-industri
kreative yang mampu memberdayakan mesyarakat nagari tersebut. Pada akhirnya
tidak akan lagi ada masyarakat atau anak nagari yang merantau ke kota hanya
untuk mencari pekerjaan.
Jika dilihat potensi nagari disemua daerah di Sumatera Barat
maka sangat banyak usaha BUMNag yang bisa digali, serta banyak
potensi-potensi kearifan lokal nagari yang bisa dimanfaatkan BUMNag seperti
dibidang pertanian, perkebunan, peternakan, parawisata, perikanan, kerajinan.
dan lainnya
Sedangkan yang sangat menojol usaha pengebangan dan
pemberdayan ekonomi pasar-pasar tradisional milik nagari karena diminang syarat
nagari tersebut ada pasar, ada masjid dan ada medan nan bapaneh, maka
pemberdayaan pasar merupakan proyek besar melalui BUMNag itu sendiri.
Penulis ambil contoh, setiap nagari tuo di Padang Pariaman
dipastikan ada pasarnya, contoh nagari sungai limau ada pasarnya, nagari
pakandangan ada pasarnya, nagari lubuk pandan ada pasarnya, nagari sungai
sariak ada pasarnya, nagari sungai garingging dan lainya ada pasarnya. maka
pasar tradisional tersebut bisa dijadikan potensi besar untuk disinergiskan dan
dikelola oleh BUMNag.
Pasar nagari yang disinergiskan itu maksudnya adalah mencoba
meningkatkan daya guna pasar yang lebih ekonomis dan menguntungkan melalu BUMNag
diantaranya adalah BUMNag membuat tempat parkir representatif untuk motor dan
mobil dipasar tersebut, lalu jasa parkirnya masuk ke BUMNag
Atau BUMNag membangun fasilitas umum dipasar tersebut seperti
konter ATM, WC Umum, timbangan atau Penitipan barang dan laiinya hal ini juga
bisa mendatangkan keuntungan bagi BUMNag.
Yang lebih hebat lagi barang tentu BUMNag membangun
kios-kios permanet yang disewakan pada pedagang dan juga sebagai pusat penyalur
atau penjual produk-produk subsidi dari pemerintah kepada masyarakat
Sebahagian besar pasar-pasar nagari di Padang pariaman atau di
Sumatra Barat belum diberdayakan oleh BUMNag, masih banyak penulis lihat pasar
tradisonal nagari itu berkembang sendirinya sesuai dengan perkembangan ekonomi
maayarakat, idealnya BUMNag bisa merekayasa dan memberdayakan semaksimal
mungkin.
Sektor lain yang tidak kalah menariknya adalah dibidang
pertanian, peternakan dan perkebunan, BUMNag bisa membuat pusat penampungan
pembelian produk pertanian, peternakan dan perkebunan tersebut. BUMNag seperti
ketika panen raya bisa membeli gabah masyarakat, lalu diolah menjadi produk
jadi yang langsung dijual kedaerah lain dan kemasyarakat. BUMNang beli padi
diolah menjadi beras merek BUMNag Padang Pariaman atau menjadi tepung beras
yang bermerek khusus, dan penjualannya beras dan tempung tersebut bisa melalu
supermarket, mall atau agen yang mengirimnya ke propinsi lain.
Sehinga sektor pertanian, peternakan dan perkenuan tidak
dikuasai oleh tengkulak atau cukong-cukong yang menghancurkan harga produk
tersebut, BUMNag tidak hanya bergerak dikala panen, di saat penanaman pun
BUMNag bisa ambil peluang seperti menyediakan pupuk, menyediakan bibit,
meminjamkan modal atau lainya yang diperlukan oleh pertanian tersebut.
Daerah Padang Pariaman juga terletak dipesisir pantai, disini
juga melahirkan potensi parawisata, dimana BUMNag bisa mengelola pingir pantai
menjadi tempat wisata keluarga, wisata koliner wisata pancing pantai dan tempat
permainan-permainan anak yang nanti BUMNag bisa mendapatkan keuntungan.
Banyak yang bisa dibuat dalam pengembangan BUMNag di Padang
Pariaman dan Sumatera Barat, namun tantangannya pasti ada, salah satunya adalah
masalah pemanfatan lahan karena milik tanah ulayat, jika semua unsur pemangku kepentingan
bisa duduk bersama maka permasalahan lahan/tanah bisa diselesaikan demi
kepentingan BUMNag baik dibidang pengembangan pasar tradisional tadi, pemanfaat
lahan pingir pantai, dan sektor pertanian, perkebunan dan peternakan.
BUMDes ini jika dilihat kesuksesan didaerah lain maka
banyak model usaha yang bisa direfrensi untuk Padang Pariaman seperti
BUMDes Tirta Mandiri, BUMDes yang diberi nama Tirta Mandiri ini merupakan
sebuah usaha yang bergerak dalam bidang kepariwisataan yang terletak di Dusun Umbul,
Desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah.
BUMDes Tirta Mandiri ini sempat dinobatkan sebagai BUMDes
terbaik di Indonesia. Wajar saja demikian, sebab omsetnya saja mencapai 10.36
miliar dengan laba bersih mencapai 6.5 miliar. contoh yang luar biasa.
Ada satu lagi BUMDes Multianggaluku Mandiri
Meskipun belum memiliki keuntungan sebesar BUMDes Desa Ponggok,
tapi kehadiran BUMDes Multianggaluku Mandiri ini terbukti mampu meningkatkan
taraf hidup masyarakatnya.
Dengan membuka toko penyaluran barang-barang bersubsidi dari
pemerintah, terbukti mampu membantu masyarakat setempat untuk bisa menikmatinya
secara merata.
Ada juga sukses bergerak dibidang simpan pinjam, BUMDes
Tirtononirmala mampu menghasilkan keuntungan sampai dengan Rp 8.7 miliar.
Kegiatan simpan pinjam ini terbukti bisa sangat membantu perekonomian
masyarakat di desa tersebut.
Bunga pinjaman yang dipatok oleh BUMDes ini pun tidak sebesar
bungan pinjaman yang dipatok oleh pihak bank. Oleh sebab itu bisa sangat
mengurangi beban para peminjamnya.
Uraian diatas bisa membuka cakrawala masyarakat bahwa
BUMDes/BUMNag bisa maju dan bisa mendatangkan manfaat luar biasa, sekarang
tinggal keseriusan dari pemda untuk mensupot dan membantu mengerakan agar
BUMNag bisa tumbuh, berkembang, Maju dan percontohan[*]