Gaduik,Canangnews------ Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria mengatakan masyarakat diminta untuk terus membangkitkan dan melestarikan kembali tradisi silek tradisional.agar tradisi ini di wariskan kepada generasi muda sebagai moment dalam melestarikan silek tradisonal
Di katakan,“Selain melakukan pembangunan Kabupaten Agam dari infrastruktur fisik, kita ingin maju di bidang seni dan kebudayaan. Karena itu bangkitkan dan kembangkan silek, dan seni budaya lainnya,” ujar wabup saat pagelaran silat anak Nagari Gadut Kecamatan Tilatang Kamang ke-IV tahun 2019, Sabtu (20/7) di Monumen Avro Ansonri 003 Gadut.
Menurutnya, pandangan masyarakat tentang khasanah seni budaya itu-pun perlu diubah agar tidak lagi memandang silek sebatas alat atau kemampuan bela diri. Di luar itu pencak silat memiliki nilai-nilai kehidupan di dalamnya.
Selain itu, jelas Trinda, eksistensi silek menghidupkan kembali nilai-nilai kebudayaan dan agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai filsafat Adat Basandi Sara’, Sara’ Basandi Kitabullah.
“Terdapat dua kolaborasi antara silek dan surau. Dua hal ini tidak bisa dipisahkan. Karena menjadi dasar dari membangun karakter generasi muda yang madani. Sendi-sendi inilah yang sedang kita bangun melalui Gerakan Nagari Madani,” tukas wabup.
Dalam implementasi gerakan madani tersebut, terdapat lima ranah kecerdasan yang dibangun. Yaitu, kecerdasan spriritual, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, kecerdasan intelektual dan kecerdasan fisikal.
“Lima unsur kecerdasan ini ada pada kesenian silek. Untuk itu, kita sudah mengharuskan kepada setiap nagari ada minimal satu sanggar kesenian budaya Minangkabau. Terserah keseniannya apa,” tukas wabup.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Silek Tradisi Minangkabau Nagari Gadut, Tommy mengutarakan, tujuan pagelaran silek tradisi tanak Nagari Gaduik adalah untuk menjunjung tinggi korsa sasaran silek di Kabupaten Agam.
“Pagelaran ini merupakan agenda tahunan kita dengan mengundang seluruh sasaran silek Agam Wilayah Timur dan Kota Bukittinggi,” ujarnya.
Ia menuturkan, tahun ini pihaknya mengundang sebanyak 40 perguruan silek yang ada di Agam Wilayah Timur dan Kota Bukittinggi. “Khusus untuk Nagari Gaduik kita memiliki enam perguruan silek dengan anggota sebanyak 120 orang,” ulasnya menjelaskan. (rel/bjr)