SIKUCUR, CanangNews – Komoditas tanaman jagung memiliki prospektif cukup
bagus untuk meningkatkan perekonomian petani di Kabupaten Padang Pariaman.
Penanamannya dapat dilakukan pada lahan kering atau tegalan atau di areal persawahan
secara selang-seling dengan komoditas tanaman padi.
Kepala Dinas Pertanian &
Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariaman Yurisman SP MM mengemukakan hal itu ketika meninjau dan
melakukan panen jagung pada lahan milik Syamsul Bachri di Korong Koto Padang, Kecamatan V Koto Kampung Dalam,
Senin (29/7/2019).
Ikut bersama Yurisman antara lain Kabid Perkebunan Taufik Hidayat SPt dan Kabid Ketahanan Pangan Dawanis Tanjung SE.
Lahan milik Syamsul yang
sedang panen seluas satu hektar. Menurut perkiraan petani yang nyambi jadi
wartawan itu, total produksinya mencapai empat ton jagung pipilan kering dengan
harga berkisar Rp4. 000 perkilogram.
“Semenjak penanaman hingga panen
butuh waktu 3,5 bulan. Kami melakukan pemupukan dua kali, pada umur 15 dan 45
hari,” ujar Syamsul sembari menambahkan, pihaknya sengaja menanam jenis jagung
untuk pakan ternak.
Syamsul juga menyebutkan, produksi
dapat ditingkatkan hingga enam atau tujuh ton perhektar jika didukung oleh
ketersediaan bibit unggul dan pupuk yang memadai. Selain itu, ia pun
membutuhkan perhatian pemerintah untuk membuka jalan usaha tani ke ladangnya sepanjang
satu kilometer dari jalan raya untuk mengangkut hasil produksi.
Menanggapi hal itu, Yurisman
membenarkan, pemasaran hasil panen jagung untuk pakan ternak lebih mudah
lantaran ada pabrik yang bersedia menampung berapapun panen yang dihasilkan petani.
Menurut dia, pihaknya terus berusaha meningkatkan perhatian, khususkhususnya
kepada para petani jagung, dengan menyediakan sarana produksi seperti bibit
unggul, pupuk serta memberdayakan tenaga penyuluh pertanian lapangan.
“Saat ini luas areal tanaman jagung di Kabupaten Padang Pariaman
mencapai sepuluh ribu hektar. Jika hasil panen rata-rata empat ton perhektar, dalam setahun kita dapat
menghasilkan 80. 000 ton,” ujarnya lagi. (Zakirman Tanjung)