Agam,Canangnews-----Wakil Bupati Trinda Farhan Satria membuka Focus Group Discussion (FGD) hasil penelitian status pencemaran Danau Maninjau dari Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Andalas Padang, di aula kantor Bupati Agam, Senin (29/7).
Pada kesempatan itu, turut dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Agam, Hamdi dan jajaran, OPD terkait, Wali Nagari Salingka Danau Maninjau, jajaran Fakultas Teknik Unand dan lainnya.
Wakil Bupati Agam, Trinda Farhan Satria mengucapkan terimakasih kepada pihak Universitas Andalas Padang, yang telah meneliti pencemaran Danau Maninjau.
“Sudah banyak penanganan yang kita lakukan untuk mengatasi permasalahan ini. Kita juga telah melahirkan program yang dikemas melalui #Save Maninjau, dengan menerapkan 10 agenda dalam program itu,” ujarnya.
Di samping itu, tidak sedikit pula lembaga lain yang melakukan penelitian terhadap status danau. Bahkan Danau Maninjau menjadi salah satu danau prioritas yang ditangani secara nasional.
Menurutnya, sesuai penelitian yang dilakukan selama ini, tercemarnya air danau diakibatkan volume keramba jaring apung melebihi kapastias danau. Sehingga air danau menjadi tidak steril akibat sedimen yang menumpuk di dasar danau.
“Penanganan yang sudah dan sedang kita lakukan diantaranya, gotong royong pembersihan keramba, eceng gondok dan lainnya, baik secara tingkat nagari maupun kabupaten,” ujarnya.
Menurutnya, setelah program Save Maninjau dijalankan, secara kasat mata perubahan danau sudah mulai terlihat. Meski masih berskala kecil seperti, rinuak dan bada yang menjadi khas Danau Maninjau kembali muncul.Meski begitu, pemerintah daerah tidak akan berhenti dan tetap berupaya bagaimana danau kebanggaan rang Agam itu kembali lestari seperti dahulu.
Wabup berharap wali nagari dan tokoh masyarakat terus sosialisasikan program Save Maninjau kepada masyarakat, agar dapat bersama-sama menyelamatkan danau. (rel/bjr)
