Pariaman,canangnews --- Salah satu upaya memberantas kemiskinan di Kota Pariaman melalui pendidikan. Hal ini diungkapkan oleh Walikota Pariaman, Genius Umar usai menekan nota kesepahaman antara Pemko Pariama dengan Politeknik Akademi Teknologi Industri (ATI) Padang di Ruang Rapat Walikota Pariaman, Senin (31/12).
"Ada kemiskinan keturunan, dari kakek neneknya sudah miskin sehingga anak cucunya pun miskin. Mereka tidak bisa sekolah, akhirnya tetap miskin", ungkapnya.
"Walaupun pemerintah sudah meluncurkan berbagai program dan bantuan kepada masyarakat miskin, namun mereka tetap miskin", lanjutnya.
" Salah satu inovasi yang kita buat di Kota pariaman adalah program satu rumah satu sarjana. Terutama masyarakat miskin bisa bersekolah seperti di ATI Padang ini, dan kita harapkan usai kuliah mereka bisa cepat bekerja dan bisa membantu keluarganya", imbuhnya lagi.
Genius juga menjelaskan bahwa perguruan tinggi yang dipilih adalah pendidikan vokasi. Dalam poin kerjasamanya ada satu hal yang diatur bahwa si anak harus dapat pekerjaan setelah lulusnya. Atau kerjasama dengan perbankan untuk memfasilitasi mereka bisa mendapatkan bantuan permodalan dan memiliki usaha sendiri.
Sementara itu Direktur Politeknik ATI Padang, M. Arifin didampingi oleh senior lecture, Armen yang juga mantan Sekretaris Daerah Kota Pariaman dan Direktur Politeknik ATI Padang, mengungkapkan bahwa Politeknik ATI Padang merupakan perguruan tinggi di bawah binaan Kementerian Perindustrian RI, yang siap bekerjasama dengan Pemko Pariaman.
Pria yang akrab disapa Alex ini juga mengungkapkan bahwa kerjasama ini dimulai tahun 2019, dimana pembiayaannya akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemko Pariaman dan akan diberi kuota 30 orang.
Lebih jauh Alex menjelaskan bahwa struktur pendidikan tinggi di Indonesia sangat timpang bila dibandingkan dengan negara Cina.
"Cina memiliki 2415 perguruan tinggi sedangkan Indonesia ada 4500, namun didominasi oleh pedidikan sosial. Politeknik hanya 6 persen di Indonesia", jelasnya.
"Sehingga banyak yang perguruan tinggi berbasis sosial, akibatnya banyak lulusan perguruan tinggi menjadi pemikir dari pada tenaga siap pakai pada industri", sambungnya.
"Politeknik ATI Padang memiliki dual sistem, setiap kurikulum, dosen dan tempat pratikumnya berkolaborasi dengan dunia industri. Alumni kami 60 persen lulusannya sudah dikontrak oleh perusahaan, karena mereka berbasis kompetensi", sambungnya lagi.
Politeknik ATI Padang telah bekerjasama dengan 94 perusahaan industri di Indonesia dan setiap lulusannya juga dibekali dengan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Dan Politeknik ATI Padang mewisuda 500 orang lulusan setiap tahunya, tutupnya.