Agam,canangnews----Bagaimanapun aturan yang di buat tanpa pengawasan yang benar dari pihak terkait tetap tidak akan terealisasi. Hal ini telah terjadi kelangkaan Elfiji subsidi 3 kg membuat kegaduhan di kalangan masyarakat menengah kebawah.Harga yang tidak stabil serta mendapatkan elfiji tersebut tergolong susah.
Pangkalan yang telah di tunjuk oleh Dinas terkait seperti bermain untuk menaikkan harga, sehingga para pedagang terpaksa menaikkan harga untuk mendapatkan keuntungan.
Dari hasil investigasi ke beberapa pelosok keluhan pedagang elfiji 3 kg antara lain: Pedagang sulit untuk mendapatkan elpiji 3kg, di karenakan para pemilik pangkalan menjual pada pedangang luar daerah demi mendapatkan keuntungan lebih.
Budi salah seorang pedagang menyampaikan keluhannya terkait kesulitan mendapatkan elpiji 3kg. Setiap kita datang kepangkalan,pihak pangkalan tetap mengatakan elfiji belum datang.sehingga kami rela menunggu kapan datangnya elfiji tersebut.
Lantas adakah pengawasan Dinas koperindag Agam,terhadap pangkalan?
Lanjutnya, Karena kondisi kelangkaan elfiji 3 kg, bukan hitungan bulan,pada 2018 kemaren sudah jadi pemasalahan di kabupaten Agam khusus Kecamatan Lubuk Basung. Akankah Dinas terkait berdiam diri, dan hanya menerima laporan dari petugas lapangan dan pangkalan,diatas kertas? Sementara kondisi masyarakat tidak di ketahui sama sekali? Imbuhnya.
Sementara itu ketua Lsm Garuda Nusantara Sumbar dan juga tokoh masyarakat setempat Bj Rahmad akhirnya angkat bicara terkait kelangkaan elfiji 3kg yang menjadi serius di tengah-tengah masyarakat. Pihaknya akan segera mengecek ke beberapa pangkalan. Jika memang benar terbukti kelangkaan dan harga tidak stabil akibat adanya pangkakalan yang menjual elfiji tersebut ke luar daerah. Akan membuat laporan resmi ke dinas terkait dan penegak hukum. Ucapnya dengan lantang .(BR)