Sekretaris DPRD Bukittinggi saat menerima surat protes dari salah seorang pelatih atlet Bikittinggi, Rabu (2/1)
Bukittinggi,canangnews------ Sungguh luar biasa komitmen walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, dengan tegas mengatakan pada saat pemberian reward bonus kepada atlet yang telah mengharumkan nama Kota Bukittinggi pada Porprov 2018 di Kabupaten Pariaman, bahwa jika ada atlet yang terbukti bukan dari Kota Bukittinggi, bonus para pelatih untuk atlet yang bersangkutan tidak akan dibayarkan, tegas Ramlan Nurmatias.
"Saya kecewa, komitmen saya sebagai kepala daerah belum dijalankan oleh beberapa para cabang olahraga, untuk apa berbangga jika atlet yang dikirim bukan atlet daerah Kota Bukittinggi. Tugas kita membina atlet daerah Kota Bukittinggi dan mendorong prestasi mereka. Kedepan harus jujur, jangan ciderai olahraga ini. Kita harus sportif. Saya tidak butuh prestise, tapi saya butuh prestasi dari atlet yang benar-benar berasal dari Kota Bukittinggi," Pungkas Ramlan Nurmatias.
Dikatakan, pemerintah selalu menganggarkan pembinaan setiap cabang olahraga, maka dari itu kepada setiap cabang olahraga, untuk dapat melalukan pembinaan serius kepada atlet lokal. Karena memang keuangan daerah yang ditetapkan melalui APBD, ditujukan untuk daerah sendiri, bukan untuk daerah lain.
Dikarenakan tidak mendapat bonus, puluhan pelatih dan official dari sejumlah cabang olahraga dari kontingen Kota Bukittinggi yang mengikut sertakan atletnya pada Porprov 2018 lalu, melayangkan protes ke Pemerintah Kota melalui DPRD Bukittinggi, Rabu (2/1) yang diterima sekertaris DPRD Kota Bukittinggi, Hermansyah di depan gedung dewan setempat.
Dalam surat yang ditandatangani oleh 21 pelatih dan official dituliskan, Pemerintah Kota harus menyelesaikan masalah ini sampai tanggal 8 Januari 2019. Jika tidak ada solusi sampai tanggal yang diajukan, pelatih dan official tersebut, akan melaporkan masalah ini ke pihak Kepolisian dan juga Kejaksaan.
Salah seorang perwakilan pelatih dan official, Jhon Hendri mengatakan, dalam surat protes tersebut, bahwa Walikota secara sepihak, memutuskan untuk tidak membayarkan bonus pelatih dan official yang atletnya tidak ber-KTP Bukittinggi. Hal tersebut dinilai tidak memiliki dasar, karena keputusan itu, hanya melalui himbauan dan tidak melalui surat resmi serta tidak berkoordinasi dengan KONI.
Selain itu, sampai pelepasan atlet, Pemerintah Kota tidak ada mengumumkan berapa bonus yang akan diterima bagi mereka yang meraih medali, termasuk para pelatihnya. Hanya menyatakan, bonus tidak akan kurang dari Porprov sebelumnya dan para pelatih akan mendapat 50 persen sebagai reward. Hal ini dinilai tidak adil dan tidak transparannya Pemerintah.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Bukittinggi, Ramlan Nuramtias, yang langsung dimintai keterangan oleh sejumlah awak media, menjelaskan, Pemerintah Kota Bukittinggi dan juga KONI bertanggungjawab untuk pembinaan atlet dan olahraga di kota ini. Sehingga sejak dua tahun lalu, mulai perencanaan pengiriman atlet, telah ditegaskan untuk tidak membawa atlet dari luar Bukittinggi.
"Ini sudah kami tegaskan sejak dua tahun lalu. Jangan bawa atlet dari luar Kota Bukittinggi. Ini kita lakukan untuk benar-benar membina atlet lokal kita. Dan kami di Pemerintah Kota pun juga sudah sering diingatkan oleh DPRD dalam beberapa rapat paripurna untuk tidak menggunakan atlet luar Kota Bukittinggi. Komitmen ini yang kita jalankan," Tegas Ramlan.
Namun dari data, masih ada beberapa cabor yang membawa atlet dari luar Kota Bukittinggi. "Untuk itu, kami putuskan, reward pelatih dan official atas nama atlet yang dibawa dari luar itu, tidak kita bayarkan, sementara reward dari atlet yang benar-benar dari Bukittinggi, tetap kita bayarkan," jelas Wako Ramlan Nurmatias. (ujr=mk)