Bupati Ali Mukhni memukul gong menandai launching sabermas
Padang Pariaman, CanangNews – Bupati Ali Mukhni mengingatkan seluruh jajaran Pemerintah
Kabupaten Padang Pariaman agar menjadikan masyarakat sebagai raja. Sedangkan
seluruh aparatur dan para pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk
dirinya, harus memposisikan diri sebagai pelayan.
Penegasan itu dikemukakan
Ali Mukhni ketika melakukan launching
Program Sabermas (Sehari Semalam Bersama Masyarakat), Sabtu (15/12/2018)
menjelang tengah malam. Menurutnya, kegiatan itu diprakasai dan dilaksanakan oleh
Dinas Kesehatan bertempat di Nagari (Desa) Kapalo Koto, Kecamatan Nan Sabaris,
berjalan sukses dan meriah.
“Saya yakin, inovasi
sabermas yang digagas Dinas Kesehatan ini merupakan yang pertama di Indonesia,”
cetus penerima Inovation Government Award (IGA) – terbaik kedua setelah Kabupaten Banyuwangi – dari
Menteri Dalam Negeri itu.
Pada kesempatan itu Ali
Mukhni menyatakan, bupati bersama seluruh OPD berkomitmen “tiada hari tanpa
inovasi”. Artinya, dalam melakukan dan memberikan pelayanan senantiasa menciptakan
terobosan demi terobosan agar masyarakat menikmati kemudahan dalam berurusan
dan tanpa beban biaya.
“Tanpa melakukan inovasi
sama dengan mayat berjalan,” katanya menegaskan. Bupati Ali Mukhni mulai memberikan engarahan mulai pukul
22.50 setelah mengikuti rangkaian acara launching
semenjak pukul 20.15 WIB.
Ia pun mengajak seluruh aparatur
pemkab untuk selalu merenung selama dua menit usai shalat subuh dan dua menit
usai shalat isya atau menjelang tidur. Merenung pagi untuk memikirkan apa
kegiatan atau inovasi yang hendak dilakukan hari itu. Sedangkan merenung
menjelang tidur guna mengevaluasi apa yang telah diperbuat sepanjang hari.
Bupati Ali Mukhni tiba di areal Masjid Baitul Makmur Kapalo Koto – lokasi launching
kegiatan sabermas pukul 20.15 WIB, kemudian diajak tokoh masyarakat
menikmati hidangan bajamba sebagai
jamuan makan malam. Selanjutnya mengikuti rangkaian acara launching, di
antaranya berisi atraksi pencak silat yang ditunjukkan sekelompok pesilat setempat.
Sebelumnya, Kepala Dinas
Kesehatan dr H Aspinuddin melaporkan, kegiatan lanching sabermas ini dimulai sejak pukul 08.00 dan dijadwalkan
berlangsung hingga Minggu pagi. Sepanjang hari itu seluruh Tim Sabermas
memberikan layanan medis dan penyuluhan berisi ajakan untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat kepada masyarakat.
“Menunggu waktu shalat
maghrib berjamaah di masjid, kami isi dengan tabligh akbar berupa tausyiah yang
disampai Ustadz Epi Mayardi dari Kantor Kementerian Kesehatan,” ujar Dokter
Jimi, sapaan Aspinuddin.
Menurutnya, kegiatan
sabermas merupakan puncak aksi inovasi. “Tim kami sudah melakukan intervensi
untuk menuntaskan masalah terkait 12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga di
Nagari Kapalo Koto semenjak bulan
Oktober lalu,” papar Jimi.
Sesuai dengan Program
Indonesia Sehat Berbasis Keluarga (PIS BK), lanjut dia, keduabelas indikator utama tersebut adalah 1. Keluarga mengikuti
program Keluarga Berencana (KB), 2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas
kesehatan, 3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap, 4. Bayi mendapat air susu
ibu (ASI) eksklusif, 5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan, 6. Penderita
tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar, 7. Penderita
hipertensi melakukan pengobatan secara teratur, 8. Penderita gangguan jiwa
mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan, 9. Anggota keluarga tidak ada
yang merokok di dalam rumah, 10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN), 11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih dan
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat.
“Alhamdulillah... hari ini keduabelas indikator tersebut sudah kami
tuntaskan. Dalam aksi interensi, tim kami menemukan ada 166 warga yang belum
menjadi anggota JKN. Hal ini kami tuntaskan dengan mengajak Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mendirikan posko di Nagari
Kapalo Koto dengan partisipasi Badan AmilZakat Nasional (Baznas) Padang Pariaman membantu dana,” ujar Jimi.
Selain itu, ulas dia, juga
ditemukan sebanyak 21 unit rumah yang belum mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat. Masalah ini juga telah
dituntaskan dengan pembuatan jamban sehat dengan bantuan dana Rp900 ribu perrumah dari Baznas.
“Hari ini kami menyatakan Kapalo
Koto sebagai Nagari ODF (Open Devecation
Free) atau Stop Buang Air Besar
Sembarangan. Dengan kata lain, Kapalo Koto sudah merupakan Nagari STBM
(Sanitasi Total Berbasis Masyarakat),” katanya lagi.
Ketika ditanya wartawan
terkait permintaan Bupati Ali Mukhni agar 102 nagari lainnya di Kabupaten Padang
Pariaman memeroleh program sabermas pada tahun 2019, Dokter Jimi menyatakan kesiapannya.
Kegiatan sabermas di Nagari
Kapalo Koto berakhir Minggu pagi dengan shalat subuh berjamaah dan tausiyah
yang disampaikan Ustadz Drs Basnil (Imam Masjid Baitul Makmur) serta berlanjut
dengan senam pagi yang diikuti jajaran Dinas Kesehatan bersama masyarakat setempat.
“Kami mengucapkan
terimakasih sebesarbesarnya kepada seluruh aparatur Dinas Kesehatan yang telah
bekerja tanpa kenal lelah dalam menyukseskan kegiatan sabermas. Kepada
masyarakat Kapalo Koto kami harapkan agar menindaklanjuti sabermas ini dengan
cara senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat,” kata Dokter Jimi ketika
menutup kegiatan pada pukul 08.20
WIB usai senam massal.
Minim Dukungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Berdasarkan pengamatan wartawan di lokasi, kegiatan sabermas ini Dinas Kesehatan ini hanya didukung oleh lima unit OPD yang membuka unit layanan. Kelima OPD itu adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Arsip dan Perpustakaan, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu dan Perindustrian (DPMPTP), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Bagian Humas dan Protokol.
Padahal, Bupati Ali Mukhni
sudah mengingatkan agar semua OPD
mendukung sabermas yang digagas oleh Dinas Kesehatan. Bahkan, ketika Bupati Ali Mukhni melakukan launching pun,
hanya beberapa Kepala OPD saja yang hadir. Antara
lain Kepala Dinas Kominfo Zahirman,
Kepala DPMPTP Hendra Aswara, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Hendri Satria,
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Yurisman serta Kepala Bagian Humas
dan Protokol Andri Satria Masri.
Posko Disdukcapil Diminati Warga
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Padang
Pariaman membuka posko pelayanan khusus pada ajang sabermas, Sabtu
(15/12/2018). Pelayanan dimulai sejak pagi hingga dinihari di halaman masjid
Baitul Makmur. Meski jarum jam sudah menunjukkan pukul 23.50 WIB, aktivitas
pelayanan masih terlihat sibuk. Bahkan, Kepala Disdukcapil Muhammad Fadhly tampak
ikut berbaur bersama petugas dalam melayani warga.
Menurut Fadhly saat menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela kesibukannya
melayani warga dan menandatangani dokumen administrasi kependudukan, Sabtu
(15/12/2108) dinihari usai launching
sabermas oleh Bupati Ali Mukhni, semenjak pagi pihaknya sudah 465 dokumen
adminduk, terdiri dari 242 cetak kartu tanda penduduk elektronik, 141 akte
kelahiran dan 82 kartu keluarga.
“KTP elekronik, akte kelahiran dan kartu keluarga yang diterbitkan
tersebut adalah untuk warga Kecamatan Nan Sabaris yang mendapatkan pelayanan
khusus untuk menuntaskan permasalahan kependudukannya,” kata Fadhly.
Menurut Fadhly, dalam pemberian pelayanan maksimal kepada masyarakat di posko
tersebut, Disdukcapil menurunkan peralatan 2 unit komputer untuk input data, 1
unit komputer foto rekam, 1 unit komputer plus printer cetak KTP serta 1 unit komputer
plus printer cetak akte kelahiran dan kartu keluarga.
“Dengan menggunakan modem khusus yang terhubung satelit, pencetakan KTP,
akte dan kartu keluarga bisa dilayani langsung. Kami bersama 8 pegawai melayani
selama sabermas, masyarakat sangat terbantu. Hanya dalam hitungan detik,
kebutuhan masyarakat terhadap dokumen adminduk bisa terpenuhi,” kata Fadhly. (Zakirman Tanjung)