Pariaman,canangnews --- Tahun 2018 merupakan tahun yang penuh tantangan. Perekonomian global tumbuh tidak merata dan penuh ketidakpastian. Kondisi ini akan terus berlanjut pada tahun 2019. Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sumatera Barat, Endy Dwi Tjahjono saat acara pertemuan tahunan Bank Indonesia dengan tema sinergi untuk ketahanan dan pertumbuhan di Aula Nan Tongga, Gedung BI di Padang, Selasa, 18/12.
Endy juga menyebutkan bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2018 hanya 3,73 persen, kenaikan suku bungan bank sentra AS dan ketidakpastian ekonomi global.
"Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2018 di Sumbar hanya 4,8 hingga 5,3 persen. Kami perkirakan melambat dibanding tahun 2017 lalu yakni sebesar 5,29 persen. Ini dikarenakan menurunnya pertumbuhan investasi swasta sejak tahun lalu dan maraknya proteksionisme perdagangan ibternasiinal yang berdampak pada kinerja ekspor keseluruhan", lanjutnya.
KPw BI Sumbar juga berperan dalam mengembangkan UMKM di Sumbar. Salah satunya yang dikembangkan BI adalah kelompok pengrajin Sulaman Naras, di Kota Pariaman.
Sebagai penutup, Endy menyatakan optimis dengan perkembangan ekonomi di Sumbar asal terjalin sinergi kebijakan ekonomi antara pemerintah daerah, provinsi dan berbagai otoritas terkait.
Sementara itu Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan bahwa tanpa sinergi tidak akan dapat hal yang akan diinginkan. "Sinergi antar stakeholder terutama yang digaji oleh pemerintah itu sangat penting, pemerintah menjadi kuat dengan bersinergi", ungkapnya.
Gubernur juga mengapresiasi Walikota Pariaman, Genius Umar dalam bersinergi dengan Pemprov Sumbar.
"Kedatangan Menteri PUPR dan Menteri Perdagangan Kamis kemaren ke Sumbar, seyogyanya tidak dijadwalkan ke KotaPariaman. Namun dengan sinergi yang baik dari Walikota Pariaman kepada saya, maka saya arahkan kunjungannya ke Kota Pariaman dan meninjau Pasar Pariaman yang sudah rusak karena gempa 2009 lalu", lanjutnya.
"Dan hari ini beliau baru pulang dari Jakarta karena kemaren dipanggil ke pusat untuk membicarakan pembangunan Pasar Pariaman oleh menteri terkait, dan I sya allah akan dibantu oembangunan Pasar Pariaman sebesar 120 miliyar tahun 2019 mendatang", terangnya.
Irwan juga mengapresiasi keepatan bertindak seorang Genius Umar dan bahkan Ia menyebut bahwa Genius juga melobi Menteri Perdagangan yang juga seorang pengusaha untuk berinvestasi membangun hotel di Kota Pariaman.
Irwan jugan meningatkan bahwa kepala daerah harus aktif dan proaktif ke luar daerah, luar negeri, sehingga investor mau berinvenstasi ke daerah di Sumbar.
"Jangan banyak duduk di kantor, karena sistem pemerintahan bisa dijalankan oleh sekda", ujarnya lagi.
Sementara itu Walikota Pariaman, Genius Umar menyatakan bahwa Pemko Pariaman sedang giat-giatnya membangun ekonomi masyarakat melalui pariwisata. Berbagai sarana prasarana pendukung pariwisata dikembangkan, juga iven-iven penunjang diperbanyak.
"Untuk menunjang ekonomi kepariwsataan, Kota Pariaman terus membenahi sarana prasarana pariwisata dan menambah jumlah iven di Kota Pariaman, sehingga bisa meningkatkan jumlah pengunjung ke Kota Pariaman dan meningkatkan ekonomi masyarakat", ujarnya.
"Setiap tokoh dan pengusaha selalu saya ajak untuk berinvestasi di Kota Pariaman, terutama kita sangat membutuhkan hotel berbintang empat atau lima yang sangat mendukung terhadap kemajuan pariwisata di Kota Pariaman", tutupnya.(H/man)