Pariamancanangnews --- Momentum Hari Pahlawan hendaknya kita dapat menghadapi tantangan di era globalisasi dan berkemajuan sekarang ini, dengan memerangi kebodohan, kemiskinan dan mengisi kemerdekaan ini dengan hal yang bermanfaat.
"Melalui peringatan Hari Pahlawan ini, diharapkan seluruh komponen bangsa senantiasa mengenang dan merenungkan semangat juang yang telah ditunjukan oleh para pahlawan nasional", ujar Walikota Pariaman Genius Umar, ketika menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Pahlawan
Genius Umar mengatakan bahwa kemiskinan adalah awal terjadinya kesenjangan sosial dan kemunduran pembangunan, salah satu cara memerangi kemiskinan adalah dengan pendidikan, diharapkan dengan pendidikan yang layak, mereka dapat melepaskan rantai kemiskinan yang menjerat merka selama ini.
"Kami, pemerintah daerah sangat konsen untuk meningkatkan taraf pendidikan anak-anak kita ke perguruan tinggi, dengan program satu rumah satu sarjana untuk warga miskin, kita berharap nantinya mereka dapat meningkatkan kesejahteraan hidup keluarganya", tukasnya.
Pada kesempatan ini, Genius Umar juga membacakan amanat Menteri Sosial RI, Agus Gumiwang Kartasasmita dihadapan para pesert upacara dan undangan yang hadir.
Dalam amanatnya, Mensosmengingatkan bahwa upacara ini jangan hanya sebuah acara namun harus sarat makna, bukan hanya sebagai prosesi namun substansi setiap peringatan Hari Pahlawan yang dapat menggali dan memunculkan semangat baru dalam implementasi nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.
Tema Hari Pahlawan tahun 2018 kali ini adalah "Semangat Pahlawan di Dadaku" mengandung makna sesuai fitrahnya dalam diri setiap insan tertanam nilai-nilai kepahlawanan, oleh karenanya siapapun dapat menjadi pahlawan.
"Setiap warga negara indonesia tanpa kecuali dapat berinisiatif mengabdikan hal yang bermanfaat untuk kemaslahatan diri, lingkungan sekitar, bagi bangsa negara", kata Genius membacakan amanat Menteri.
Oleh karenanya, peringatan Hari Pahlawan harus melahirkan ide dan gagasan mentransformasikan semangat kepahlawanan, menjadi keuletan dalam melaksanakan pembangunan, tutup Mensos diakhir amanatnya.(rel)