Pariaman,Canangnews -- Pesona Hoyak Tabuik Piaman merupakan tulang
punggung pariwisata Kota Pariaman. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Walikota
Pariaman, Genius Umar sebelum anak tabuik pasa dan subarang basalisiah usai
melaksanakan prosesi manabang/maambiak batang pisang di simpang tabuik,
Kampuang Cino, Pariaman Tengah.
"Hari ini kita sama-sama menyaksikan prosesi
manabang batang pisang, dan basalisisah sebentar lagi. Tabuik menjadi tulang
punggung pariwisata Kota Pariaman", ungkapnya dihadapan ribuan pengunjung
yang akan menyaksikan basalisiahnya antara anak tabuik pasa dengan subarang.
"Berikan pelayanan dan atraksi terbaik kepada
pengunjung yang hadir malam hari ini. Sebagai tuan rumah, masyarakat Kota
Pariaman wajib menjaga keamanan dan ketertiban selama iven tabuik berlangsung",
imbaunya.
Prosesi manabang, atau ada juga menyebutnya maambiak
batang pisang, merupakan prosesi ritual menebang batang pisang, puncak dari
acara ini adalah basalisiah antara kedua pendukung tabuik.
Lokasi penebangan batang pisang untuk tabuik pasa di
Simpang Galombang, sedangkan tabuik Subarang di Simpang Kampuang Kaliang.
Prosesi kedua yang jatuh pada tanggal 5 Muharram ini
dilakukan dengan menebang batang pisang dengan sekali tebas menggunakan pedang
yang sangat tajam. Hal ini menggambarkan ketajaman pedang membunuh dalam perang
karbala. Ziad bin Syarik Attamimi, sang algojo Padang Karbala menebas Husain
dengan pedangnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kota Pariaman menuturkan bahwa tahun 2017 kemaren, iven tabuik mampu menyedot
200 ribu wisatawan yang datang ke Kota Pariaman.
"Pada tahun ini kita targetkan kunjungan selama
tabuik berlangsung akan mampu mendatangkan 400 ribu wisatawan nusantara dan
mancanegara", jelasnya.
Untuk itu, mantan Kabag Umum tersebut melanjutkan, butuh
peran aktif semua lapisan masyarakat untuk menyebarkan informasi iven pesona
hoyak tabuik 2018 ini di media sosialnya masing-masing, sehingga animo
masyarakat luar daerah akan semakin besar melihat foto maupun video yang
disebar.
Sebagai informasi prosesi ritual ketiga adalah maatam
dan maarak jari-jari pada tanggal 7 Muharram, bertepatan hari Senin tanggal 17
September .