Catatan Ferawati SGz
Ferawati SGz mempresentasikan Implementasi Surveilans Gizi melalui e-ppgbm
PENGANTAR
EDITOR
KESUNGGUHAN
Ferawati SGz – Pengelola Gizi pada Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan
Kabupaten Padang Pariaman – dalam menekuni tugasnya ternyata berbuah manis. Ia
mendapat undangan secara khusus dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
(Kemenkes RI) sebagai narasumber dalam Kegiatan Pertemuan “Orientasi Surveilans Gizi melalui e-ppgbm” di Hotel
Salak the Heritage Bogor, 2 – 5
Agustus 2018.
PENDAHULUAN
Pemantauan
pertumbuhan balita (anak berusia di bawah lima tahun – ed) merupakan
bagian dari standar pelayanan minimalyang harus dilakukan di daerah. Status
gizi masyarakat pada umumnya menjadi kebutuhan
data di daerah untuk mengetahui seberapa besar masalah gizi yang ada di wilayahnya
sebagai dasar perencanaan kegiatan dan evaluasi kinerja serta intervensi apa
yang akan dilakukan para pemangku kepentingan.
Mengingat
pentingnya data tersebut, dibutuhkan sistem pencatatan dan pelaporan yang
akurat dan menggambarkan tiap individu. Sistem informasi gizi terpadu (Sigizi
Terpadu)
merupakan bagian besar dari sistem yang digunakan untuk
mencatat dan melaporkan data gizi,
baik data sasaran tiap individu, status gizi, cakupan kinerja maupun
data pemberian makanan tambahan (PMT) yang bersumber dari APBN maupun dari
APBD.
Aplikasi
Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat atau yang disebut e-ppgbm merupakan
bagian dari Sigizi Terpadu yang dapat digunakan untuk mencatat data
sasaran individu dan penimbangan atau pengukurannya yang dapat memberikan feedback secara
langsung status gizi sasaran tersebut.
Ferawati SGz memaparkan secara detail implementasi e-ppngm
Tujuan
dari e-ppgbm adalah
untuk memperoleh informasi status gizi individu, baik balita
maupun ibu hamil, secara cepat, akurat, teratur dan
berkelanjutan untuk penyusunan
perencanaan dan perumusan kebijakan gizi. Aplikasi
e-PPGBM mancakup data sebagai berikut :
1.
Identitasi sasaran individu;
2.
Pengukuran yang meliputi penimbangan, tinggi badan dan LiLA;
3.
Kinerja individu baik ASI eksklusif, vitamin A, tablet tambah darah serta PMT.
Manfaat
dari e-ppgbm antara
lain:
1.
Memperoleh data sasaran individu;
2.
Mengetahui status gizi individu secara cepat dan akurat;
3.
Mengetahui secara cepat balita gizi buruk yang harus dirujuk atau dilakukan
intervensi.
Penulis menggunakan 3 pendekatan dalam implemetansi e-ppgbm ini, yaitu Assestmen,
Analysis, Action.
Orientasi Survailans Gizi melalui e-ppgbm 2018 yang
berlangsung di Hotel Salak the Heritage Bogor – Jawa
Barat, 2 – 5 Agustus 2018, membahas tentang orientasi
surveilans gizi melalui kegiatan surveilans gizi saat ini dan ke depan
akan diperkuat dengan sistem pencatatan dan pelaporan berbasis teknologi informasi.
Hal ini diharapkan dapat membantu
penanggungjawab program gizi, baik di tingkat provinsi,
kabupaten maupun puskesmas. Bahkan
kader posyandu pun dapat merespons masalah
gizi yang ada di wilayahnya melalui intervensi yang tepat berdasarkan
data dan informasi yang dihasilkan dari surveilans gizi.
Penandatanganan MoU
Orientasi Survailans Gizi melalui e-ppgbm 2018 ini diselenggarakan
oleh Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI.Orientasi
ini menghadirkan seluruh pimpinan Dinas Kesehatan Provinsi
(34 Provinsi), seluruh pimpinan Politeknik Kesehatan Kemenkes serta utusan Universitas / Perguruan
Tinggi Kesehatan seluruh Indonesia serta lintas program terkait di lingkungan
Kemenkes.
Saya (penulis – ed) bisa hadir di pertemuan ini atas undangan Direktur Gizi
Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Ditjen Kesmas)
Kemenkes RI dengan
nomor surat GM.02.05/2/269/2018 sebagai narasumber. Pertemuan ini berlangsung
selama 4 hari.
Hari pertama, Kamis 2 Agustus 2018
1. Orientasi
Pembahasan Mekanisme Pelaksanaan Survailans Gizi di tingkat Provinsi,
Kabupaten / Kota dan Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat – ed) – laporan Ketua Panitia
oleh Direktur Gizi Masyarakat Ir Doddy Izwardy MA;
2.
Penandatanganan MoU (nota kesepakatan) antara Dirjen Kesmas dan
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB);
3.
Penandatangan SKPO (?)
antara Direktur Gizi Masyarakat dan Dekan Fakultas Ekologi Manusia (Fema)
serta Dekan Fakultas Teknologi
Pertanian (Fateta);
4. Pembukaan
kegiatan secara resmi oleh
Dirjen Kesmas dr Kirana Pritasari MQIH, Kamis malam,
lalu dilanjutkan dengan presentasi Rektor
IPB.
Hari kedua, Jumat 3
Agustus 2018
1.
Kebijakan Pelaksanaan SurveilansGizi melalui e-ppgbm oleh Direktur
Gizi Masyarakat;
2.
Transformasi Survey PSG ke Data Rutin
melalui Sigizi Terpadu oleh Kasubdit Kewaspadaan Gizi;
3.
Input Data Penerima PMT (contoh masing-masing
provinsi) pada Modul e-ppgbm dan konsumsi peserta;
4.
Input Data Tim Penerima Barang PMT
pada Modul Distribusi PMT peserta;
5.
Input Data Laporan Rutin Triwulan 1dan 2
masing-masing provinsi peserta;
Selanjutnya, Panel :
- Implementasi Surveilans Gizi melalui
e-ppgbm di Provinsi Sumatera Barat
oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat dr Hj Merry
Yuliesday MARS;
Kepala Dinkes Provinsi Sumbar dr Hj Merry Yuliesday MARS memaparkan - Implementasi Surveilans Gizi melalui e-ppgbm
di tingkat provinsi
- Implementasi Surveilans Gizi melalui
e-ppgbm di Kabupaten
Padang Pariaman oleh Pengelola Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten
Padang Pariaman Ferawati SGz;
- Implementasi Surveilans Gizi melalui e-ppgbm di Puskesmas dalam Kabupaten Padang Pariaman oleh Yenizar Dwi Putri, SGz (Puskesmas Pauh Kambar) yang saya tunjuk untuk mewakili TPG (Tim Pengelola Gizi) Puskesmas se-Kabupaten Padang Pariaman.
Para peserta tampak serius menyimak presentasi Ferawati SGz
Sabtu,
4 Agustus 2018
1.
Implementasi Surveilans Gizi Kasubdit PMKG;
2.
Penjelasan Desk Revisi Anggaran Kasi
Surveilans Gizi;
3.
Desk Revisi Anggaran Peserta;
4.
Lanjutan Desk Revisi Anggaran Peserta;
5.
Pleno Hasil Desk Revisi Anggaran Peserta;
Minggu,
5 Agustus 2018
1.
Rencana Tindaklanjut
Surveilans Gizi di Provinsi oleh Kasi Ketahanan Gizi;
2.
Kesepakatan dan Rencana Tindaklanjut
oleh Kasubdit Kewaspadaan Gizi.
KEHADIRAN saya
sebagai narasumber dalam Kegiatan Pertemuan “Orientasi Surveilans Gizi melalui e-ppgbm” di Hotel
Salak the Heritage Bogor atas penunjukan
langsung oleh Direkotrat Gizi Masyarakat Kemenkes RI untuk memaparkan
keberhasilan Padang Pariaman dalam menerapkan aplikasi e ppgbm. Pada kesempatan
ini saya juga menunjuk satu pengelola gizi puskesmas
untuk mewakili 25 puskesmas yang ada di Kabupaten Padang
Pariaman yang telah menerapkan aplikasi e-ppgbm ini.
Saya
diberikan jadwal pemaparan pada hari ke-2 setelah shalat maghrib
pukul 19.00-22.00 WIB secara panel, dimulai
dari paparan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
Utusan Dinkes provinsi lain belajar e-ppgbm kepada Ferawati SGz
Pada saat pemaparan, hampir semua peserta mengungkapkan apresiasi atas
keberhasilan Kabupaten Padang Pariaman dalam implementasi surveilans gizi
melalui e-ppgbm. Antara lain dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Tenggara dan Kasubdit Kewaspadaan Pangan ikut juga menanggapi.
Mereka
menyatakan senang dengan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Padang
Pariaman yang sangat care dan memberi
respon cepat terhadap program gizi dari Kemenkes RI serta mempunyai komitmen yang kuat dan tinggi dari semua
unsur baik pemangku kebijakan, serta pelaksana program dan koordinasi yang baik
dengan lintas program dan lintas sektor.
Alhamdulillah... kesempatan
untuk jadi narasumber ini sungguh di luar
dugaan saya, kejutan terindah dari Allah Yang Mahakuasa. Hal ini tak terlepas dari dukungan dan arahan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman dr H Aspinuddin, Kepala Bidang Kesmas Zairil SKM MKes bersama Kepala Seksi Kesehatan Keluarga (Kesga) Gizi Eva Trisna Murni (Orin) SKM yang selalu memotivasi agar setiap program mempunyai inovasi masing-masing dalam mencapai target, khususnya program gizi dalam penurunan dan pencegahan masalah stunting pada balita.
dugaan saya, kejutan terindah dari Allah Yang Mahakuasa. Hal ini tak terlepas dari dukungan dan arahan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman dr H Aspinuddin, Kepala Bidang Kesmas Zairil SKM MKes bersama Kepala Seksi Kesehatan Keluarga (Kesga) Gizi Eva Trisna Murni (Orin) SKM yang selalu memotivasi agar setiap program mempunyai inovasi masing-masing dalam mencapai target, khususnya program gizi dalam penurunan dan pencegahan masalah stunting pada balita.
Begitu pula dukungan dan kerjasama yang luar biasa dari seluruh Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas dan dukungan Kepala Puskesmas se-Kabupaten Padang Pariaman yang sangat antusias dalam penerapan aplikasi e-ppgbm ini.
Ferawati bersama Kasubdit Kewaspadaan Pangan Direktorat Gizi Masyarakat
Kemenkes RI, Kepala Dinkes Provinsi Sumbar, Poltekkes Kemenkes Padang,
pengelola Gizi Dinkes Provinsi dan Pengelola Gizi Puskesmas Pauh Kambar
Dukungan yang besar
juga saya peroleh dari Bupati Drs H Ali
Mukhni,
Wakil Bupati Suhatri Bur SE MM dan Sekdakab H Jonpriadi
SE MM yang
selalu menginstruksikan kepada setiap organisasi perangkat daerah (OPD), bahwasanya
kita ini adalah pelayan masyarakat yang setiap waktu harus selalu memberikan
pelayanan terbaik dengan meningkatkan disiplin dan kinerja
serta berupaya mencitpakan program-program inovatif demi memuwjudkan Padang
Pariaman yang mandiri, sehat , bergizi serta memiliki kualitas sumber daya manusia (SDM) yang cerdas.
Selain itu juga tak terlepas dari dukungan keluarga besar;
orang-orang yang jadi inspirasi dan motivasi dalam hidup saya. Mereka adalah
Umi (Ibu) tercinta, kakakku Hendri Tanjung, adik bungsuku Riko Saputra Tanjung,
suami dan putri kecilku tersayang; dorongan mereka ikut mengantar saya hingga
sampai ke tahap ini, keluarga ini yang selalu memberikan motivasi agar diri ini
senantiasa berbuat yang terbaik untuk diri, keluarga dan masyarakat.
***
Ini berita Humas
Kemenkes RI
DINAS
Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Padang Pariaman mendapat apresiasi
yang luar biasa oleh Kemenkes RI dan seluruh peserta pertemuan “Orientasi
Surveilans Gizi Melalui aplikasi e-ppgbm”. Apresiasi ini terkait dengan presentasi Pengelola Gizi Dinkes
Kabupaten Padang Pariaman Ferawati SGz
yang diundang Kemenkes RI menjadi narasumber pada pertemuan yang diadakan oleh Kementerian
Kesehatan RI di Hotel Salak Heritage Bogor, 2 – 5
Agustus 2018.
Hal ini dikarenakan Dinkes
Provinsi di seluruh Indonesia yang telah sama-sama diberikan
sosialisasi dan orientasi oleh Kemenkes tahun lalu, baru Kabupaten Padang
Pariaman, Provinsi Sumatera Barat,
yang telah mampu melaksanakan implementasi surveilans gizi
melalui aplikasi e-pgbm secara
menyeluruh di setiap puskesmas dan
telah melakukan input data hasil penimbangan posyandu dan penimbangan massal.
Keberhasilan melaksanakan implementasi surveilans
gizi melalui aplikasi e-pgbm ini dilakukan oleh Pengelola Gizi Dinkes Padang Pariaman, Ferawati SGz – lulusan IPB tahun 2016 plus jebolan
Tubel PPSDM Kemenkes – dengan niat dan keinginan agar
semua puskesmas dapat merasakan manfaat dari aplikasi e-ppgbm ini dengan wilayah binaan
puskesmas terbanyak di kabupaten / kota
dalam Provinsi Sumatera Barat.
Peserta pertemuan yang diadakan oleh Kemenkes
RI ini adalah Dinkes Provinsi dan Poltekkes
Kemenkes seluruh Indonesia. Melalui Direktur
Gizi Masyarakat Kemenkes RI mereka menyampaikan ucapan
terimakasih atas respons cepat, proaktif
dan action Pengelola Gizi Dinkes Kabupaten Padang Pariaman – Ferawati SGz – yang telah terlebih
menerapkan dan mengembangkan ke dalam bentuk program-program inovatif sehingga
dapat memaparkan implementasi surveilans gizi melalui e ppgbm ini dengan pendekatan
3 A (Asessment, Analisis dan Action) yang telah mulai dia aplikasikan
sejak juli 2017 lalu.
Yenizar Dwi Putri dan Ferawati bersama Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes
dan Utusan Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah
Pada kesempatan itu pula Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes RI Ir Dody Izwardy MA menyampaikan harapan yang besar kepada seluruh dinkes provinsi agar termotivasi terhadap apa yang telah dilakukan Pengelola Gizi Dinkes Padang Pariamanhingga bisa sampai tahap ini. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi juga ikut mendampingi serta menyampaikan paparan tentang membuat sebuah komitmen yang kuat untuk setiap pelaksanaan program, agar hasil yang didapatkan sesuai dengan harapan dan tujuan.
Usaha yang dilakukan oleh Pengelola Gizi Dinkes Padang Pariaman hingga membawanya ke acara besar yang diadakan oleh Kemenkes RI ini juga mendapat apresiasi dari sejumlah Dinkes Provinsi serta Poltekkes Kemenkes seluruh Indonesia. Di antaranya Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat yang sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Ferawati SGz sebagai pengelola e-ppgbm sekaligus pengelola gizi.
Walaupun baru bertugas di Dinkes Padang Pariaman selama 1.5 tahun, Ferawati sudah mampu menerapkan serta mengimplemetasikan survailans gizi ini melalui e-ppgbm hingga tingkat puskesmas dan posyandu serta telah mampu melakukan advokasi ke lintas sektor dan lintas program.
Pada
sela-sela pertemuan itu, utusan Dinkes Provinsi Sulawesi
Tengah dan Sulawesi Tenggara belajar aplikasi e-ppgbm kepada
Ferawati SGz atas keberhasilan
pengelolaan e-ppgbm Padang Pariaman
hingga mampu ke tahap ini. Di lain pihak
di Provinsi Sumbar sendiri, Ferawati
diminta oleh Dinkes Kabupaten / Kota lainnya untuk membagikan
pengalamannya hingga dapat menerapkan aplikasi e-ppgbm ini pada seluruh
puskesmas dan melakukan advokasi dengan lintas sektor.
Aplikasi
e-ppgbm ini bisa
menghasilkan data pemetaan status gizi anak secara indivividual dan capaian
kinerja program yang terintegrasi
dengan aplikasi KS, dapat digunakan sebagai data dasar dalam
perencanaan program dan intervensi yang tepat sasaran.
***
editor Zakirman Tanjung