Pariaman,canangnews
--- Pemerintah
Kota Pariaman menjalin kerjasama dengan Institut Seni Indonesia (ISI)
Padangpanjang tentang pengembangan seni budaya dan pemanfaatan
sumber daya akademis di ruang Rapat Walikota Pariaman, Selasa siang (5/6).
Nota kesepahaman
tersebut ditandatangani oleh Walikota Pariaman Mukhlis Rahman dan Rektor ISI
Padangpanjang Novesar Jamarun. Kesepahaman tersebut merupakan sebuah upaya yang
dilakukan Pemerintah Kota Pariaman dalam rangka pembinaan kesenian daerah di
Kota Pariaman.
" Melestarikan
seni budaya penting dilakukan karena menyangkut masalah identitas kepribadian
bangsa. Upaya melestarikan produk kesenian daerah pun semakin lama
semakin sulit dilakukan," ungkap Wako.
"Mengingat
berbagai aspek kehidupan yang berkembang di masyarakat telah semakin kuat
menggerogoti daya tahan kesenian daerah. Salah satu pengaruh kuat datang dari
perkembangan budaya populer dengan segala bentuknya," sambungnya.
Kenyataan seperti
itu, lanjut Mukhlis, tentu saja bukan suatu hal yang harus disikapi dengan
hanya sekedar perasaan prihatin. Pada satu sisi kita memang nyaris tidak bisa
membendung pengaruh budaya pop yang tumbuh dan berkembang seiring dengan proses
globalisasi. Pada sisi lain adalah kewajiban kita bersama untuk berpikir dan bertindak
kreatif, agar produk budaya seperti kesenian daerah tidak tenggelam karenanya.
"Kemajuan
sebuah daerah itu salah satunya juga ditentukan ketika kita mampu bekerja sama
dengan perguruan tinggi, baik secara pemikiran, penelitian dan pengabdian. Antara
Pemerintah Kota Pariaman dengan ASKI / ISI Padangpanjang, pada dasarnya sejak
dahulu telah terjalin hubungan yang cukup erat," ujarnya.
Mukhlis
menjelaskan, desain lambang daerah Kota Pariaman yang kita pakai hari ini tidak
terlepas dari kerjasama Pemko Pariaman dengan dosen-dosen Fakultas Seni Rupa
ISI Padangpanjang dalam mewujudkannya pada tahun 2005 yang lalu.
Bahkan pada tahun
1984 silam, lanjut Mukhlis, ASKI Padangpanjang telah melakukan penelitian dan
pengembangan terhadap kesenian Talempong Jao atau yang biasa masyarakat
sebut Talempong Gandang Lasuang, yang merupakan ciri khas kesenian
masyarakat nagari Padang Kunik yang sekarang bernama Desa Sikapak Timur,
Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman.
Ia berharap dengan
adanya nota kesepahaman ini akan semakin tumbuh dan berkembang usaha-usaha
kreatif dan proaktif untuk menggali potensi seni budaya yang diharapkan akan
mampu sebagai dinamisator dalam menggerakkan pembangunan.
Sementara itu
Rektor ISI Padangpanjang Novesar Jamarun mengatakan, nota kesepahaman merupakan
sebuah payung bagi kita untuk saling bekerjasama, dimana kerjasama tersebut
adalah saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
"Sebagaimana
yang telah kami lakukan sewaktu kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa ISI
Padangpanjang di Kabupaten Padangpariaman, salah satunya membuat lagu mengenai
bencana alam danalhamdulillah lagu tersebut sudah dikeluarkan
legalitas / hak ciptanya dan karya tersebut sudah diambil oleh BNPB,"
terangnya.
Banyak hal yang
bisa kita lakukan dalam rangka pengembangan seni budaya dan sumber daya
akademis ini. Seandainya kami diajak berpartisipasi salah satunya dalam
festival budaya Pesona Hoyak Tabuik tentu dengan senang hati kami ikut membantu
mensukseskan iven tahunan Kota Pariaman yang ramai pengunjung baik lokal maupun
mancanegara tersebut. Ini merupakan suatu pola pengabdian kami kepada
masyarakat.
Novesar juga
berharap apa yang dilakukan hari ini tentu saja akan menambah khasanah kultur
yang ada di daerah kita guna mempertahankan, mengembangkan dan menginovasi
semua bidang yang bisa kita lakukan secara bersama.
"Mudah-mudahan
kerjasama yang kita bina hari ini akan menjadi sebuah catatan dan amalan baik
bagi Allah dan semoga dari hal yang kecil yang kita lakukan ini dapat berlanjut
hingga nantinya kepada generasi penerus sehingga seni budaya yang ada pada saat
ini tetap lestari dikemudian hari," tutupnya. [H/fir]