Parit Malintang, CanangNews - Lembaga Pengkajian
dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) Sumatera Barat (Sumbar) mendorong masyarakat
di daerah ini untuk memaksimalkan perhatian terhadap gizi ibu guna menekan
angka kasus ibu meninggal dunia, khususnya pada saat hamil, melahirkan dan
menyusui.
"Dorongan tersebut kami tekankan karena selama ini perhatian dari
laki-laki dan masyarakat terhadap perempuan masih kurang maksimal," kata
Kepala Program Manager LP2M Sumbar Otri Ramayani pada kegiatan Konsultasi Daerah
Multi Pemangku Kepentingan di Aula Kantor Bupati Padang Pariaman – Parikmalintang,
Senin (4/6/2018).
Padahal, lanjut dia, permasalahan perempuan terutama pemenuhan gizi ibu
bukan hanya masalah perempuan dan ibu itu saja namun juga pihak laki-laki dan
masyarakat.
Ia mengatakan, perlunya perhatian tersebut karena hal itu dapat
mempengaruhi tingkat kekerasan terhadap perempuan dan keselamatan ibu ketika
melahirkan. Oleh karena itu perlu ada upaya penyadaran dari semua pihak untuk
membuat perempuan mandiri dan membantu memenuhi kebutuhan gizi ibu.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan bimbingan usaha terhadap perempuan dan
kembali menggalakkan desa siaga yang telah dibentuk oleh pemerintah pusat,
ujarnya.
Ia mengatakan melalui program tersebut maka warga dapat mengetahui perannya
baik sebagai keluarga maupun sebagai masyarakat sehingga angka kasus kematian
ibu bisa menurun.
Pihaknya menyebutkan pada tahun 2017 lalu angka kematian ibu di Sumbar
mencapai 113 kasus dan hal tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 108
kasus. Oleh sebab itu, dalam beberapa tahun terakhir pihaknya hadir di
tiga kabupaten dan kota di Sumbar guna menggiatkan sosialisasi terkait hal
tersebut.
"Hingga saat ini kita telah membina warga Kota Padang, Kabupaten Padang
Pariaman dan Kabupaten Tanah Datar dengan harapan masyarakat memahami arti
pentingnya memberikan perhatian terhadap perempuan dan ibu," kata dia.
Ia berharap melalui kegiatan konsultasi daerah yang diselenggarakan dua
hari tersebut maka pemerintah setempat segera meningkatkan perhatian terhadap
ibu dan memperjuangkan kesetaraan gender masuk ke dalam rencana pembangunan
daerah.
Selain itu, ujar dia, pihaknya juga dapat memantau
permasalahan-permasalahan yang dihadapi daerah dalam memberikan perhatian
terhadap ibu dan memperjuangkan kesetaraan gender. (A/ZT)