Pariaman,canangnews --- Berdasarkan catatan World Health Organization
(WHO) tercatat 7,8 Juta dari 23 juta balita penderita stunting atau sekitar
35.6% di Indonesia. Sehingga adanya warning dari WHO agar Indonesia
segera memerangi stunting.
Sedangkan di Kota Pariaman
tercatat 7.228 jumlah balita yang ada dan 863 balita (11.1%) menderita stunting
pada tahun 2017. Oleh karena itu Pemerintah Kota Pariaman terus berusaha
berupaya melakukan intervensi masalah stunting di Kota Pariaman ini. Hal ini terungkap saat rapat koordinasi dalam rangka
intervensi penurunan stunting di ruang pertemuan Hotel Safari Inn, Selasa
(5/6).
Walikota Pariaman Mukhlis Rahman
yang membuka secara resmi acara tersebut mengatakan faktor penyebab stunting
salah satunya adalah buruknya asupan gizi sejak janin masih dalam kandungan
(masa hamil), baru lahir, sampai anak berusia dua tahun.
“Kekurangan gizi pada dua tahun
pertama kehidupan dapat menyebabkan kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki.
Sehingga investasi gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan merupakan kewajiban
yang tak bisa ditawar”, terangnya.
Lebih lanjut Mukhlis menjelaskan
bahwa intervensi gizi perlu dilakukan dalam bentuk edukasi secara
berkesinambungan kepada masyarakat, terutama orang tua.
“Orang tua harus paham betul
kebutuhan nutrisi anak, makanan yang baik dan tidak baik serta tidak
terpengaruh gaya hidup yang serba instan serta iklan-iklan produk makanan anak
yang kadang menjanjikan hal yang berlebihan”, tambahnya.
Ia mengatakan penurunan stunting
merupakan tugas bagi kita bersama karena hal ini terkait dengan masa depan anak
kelak yang menjadi estafet pembangunan bangsa.
“Mari kita aktifkan kembali kerja
Tim Kesehatan Ibu Peduli Anak Sehat (KIPAS) di Kota Pariaman agar upaya
penurunan stunting menjadi optimal”, pungkasnya mengakhiri.
Sementara
peserta dalam kegiatan ini sebanyak 175 orang terdiri staf ahli, kepala OPD
terkait, Ketua TP-PKK, Ketua GOW, Ketua Dharmawanita, Ketua IBI Kota Pariaman,
Camat se-Kota Pariaman, Direktur RSUD dan RS Swasta di Kota Pariaman, Kepala
Desa/Lurah serta Bidan Desa. Serta narasumber dalam kegiatan ini yaitu Dr. dr
Masrul Msc SPG(K). (h/tya)