Catatan Asrul
Khairi *)
SELAMA
ini langkah-langkah orientasi pembangunan kita cenderung “bak ibarat memadamkan api dalam sekam”. Kita baru akan sibuk
bertindak setelah terjadi suatu persoalan. Hal ini tentu saja melelahkan.
Kita tentu
sadar, betapa rendahnya bahkan sangat lemahnya upaya manajemen pendeteksian
persoalan. Ditambah dengan gaya pembangunan dan penanganan persoalan yang
cendrung sektoral, sehingga persoalan tidak terintegrasi dan sulit dimonitor. Hal ini
dikarenakan juga kurang tersedianya akses data & fakta yang terukur
dan rendahnya pemanfaatan teknologi tepat guna untuk memberikan support pekerjaan.
Sementara
zaman terus bergerak, Hidup di zaman globalisasi ibarat menaiki tangga
eksklator turun, di mana arus informasi berjalan cepat mengalahkan kemampuan
memori otak untuk menangkap dan mecernanya. Percepatan pertumbuhan era digital
akhir-akhir ini memiliki peran penting dalam menumbuh-kembangkan peradaban
dunia digitalisasi. Di antaranya target smart
regent / city (kabupaten / kota pintar – ed).
Perencanaan
smart regent / city secara harfiahnya disebut sebagai kabupaten / kota pintar
adalah bagian dari agenda global sebagai respons konseptual dan praktis
terhadap berbagai krisis perkotaan di dunia. Kompleknya persoalan di berbagai
daerah diyakini oleh berbagai kalangan sudah berada di level sangat mengkhawatirkan. Oleh karena itu
perlu upaya serius mengembalikan hubungan konektivitas antara manusia, manusia
dengan alamnya, ruang binaan dan ruang alami yang lebih harmonis, sehingga
tidak saling menyakiti.
Melalui
smart regent / city, tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan dapat dicapai
secara sistematis dan bertahap dengan perspektif jangka panjang. Di mana konsep
pembangunan kabupaten / kota digital bukan hanya sekadar menghadirkan segala
fasilitas utilitas tools teknologi melainkan dipersiapkan
lebih jauh menuju daerah yang ramah dan menyenangkan, daerah yang terbuka
memberikan ruang akses informasi publik.
Target
menuju daerah digital ini menjadi tantangan sendiri bagi Kabupaten Padang
Pariaman sebagai bagian dari wilayah pesisir Pulau Sumatera yang terbentang
luas membujur hingga bukit barisan. Secara demografi wilayah-wilayah Kabupaten
Padang Pariaman tersebar mulai dari dataran rendah, lembah, lereng-lereng
hingga mencapai ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut (dpl).
Dalam
hal regulasi, l surat keputusan Bupati Padang Pariaman Nomor /KEP/BPP/2018 tentang Pembentukan Dewan Regent City merupakan langkah awal bukti
keseriusan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menuju era daerah digital.
Dewan ini merupakan kolaborasi Organisasi Perangkat Daearah (OPD) hingga
melibatkan para pakar ahli serta pihak akademisi.
Dewan Regent
City ini ke depan bertujuan mengkaji desain rencana strategis jangka panjang
pengembangan kawasan regent city di
Padang Pariaman. Tentu saja menarik kita tunggu hasil kerja keras mereka.
Sedikit bocoran, secara global smart regent / city memiliki 6 dimensi, yaitu : 1. Smart goverment ( pemerintahan pintar), 2. Smart economy (ekonomi pintar ), 3. Smart live (hidup pintar) 4. Smart
living (lingkungan pintar), 5. Smart people
(masyarakat pintar) dan 6. Smart mobility
(mobilitas pintar).
Tentu saja PR (pekerjaan rumah – ed) besar percepatan upaya
menghadirkan kabupaten pintar di Padang Pariaman menjadi tanggungjawab Dinas Komunikasi
dan Informatika (Diskominfo) Padang Pariaman selaku leading sector yang akan menahkodai target luar biasa ini.
Dalam hal ini, secara perlahan Diskominfo terus melakukan
penataan terobosan, mulai dari langkah awal penyediaan rentang infrastruktur
jaringan hingga ke pelosok nagari, membuat blue
print, kolaborasi lintas sektoral, menyiapkan SDM (sumber daya manusia –
ed) berbasis teknologi informasi, merangkul akademisi serta pihak-pihak yang
peduli teknologi hingga mendorong lahirnya regulasi yang jelas sebagai acuan
dan payung hukum pelaksanaan kegiatan ini.
Percepatan di bidang infrastruktur information and communication technologies (ICT) atau teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) yang menjadi urat nadi dari kabupaten digital
menjadi tantangan besar bagi Diskominfo membuka titik jalur infra struktur
sebanyak mungkin dengan kontur wilayah Padang Pariaman yang tergolong curam dan
sulit, Meski demikian, jajaran Disominfo Kabupaten Padang Pariaman terus
bekerja keras menghadirkan sebanyak mungkin akses aliran internet di daerah.
Hasilnya, pada semester akhir tahun 2017 lalu, Diskominfo
Padang Pariaman sudah memulai sekaligus memastikan kehadiran titik akses
jaringan internet di seluruh kecamatan yang ada. Bahkan, akses internet yang
disuplai ke 17 kecamatan yang ada di Padang Pariaman memiliki kecepatan
rata-rata 10 Mbps, melebihi kecepatan rata-rata internet global yang hanya di kisaran
angka rata-rata 7 Mbps. Sungguh kerja nyata yang luar biasa.
Tidak berhenti sampai di sana, untuk mempercepat realisasi
penyebaran target akses internet di wilayah-wilayah yang lebih dalam lagi, Disominfo
Padang Pariaman menggandeng kemitraan dengan satu vendor ternama penyedia jasa internet service profider (ISP). Sebab,
di tahun 2018 ini Diskominfo berekspansi ke seluruh (103) nagari di Padang
Pariaman yang sudah terakses titik jaringan internet.
Sejalan dengan percepatan di bidang lain, sebagai tindak
lanjut dari penyediaan infrastruktur jaringan TIK yang berkelanjutan, Diskominfo
Kabupaten Padang Pariaman tengah menggagas kehadiran ruangan komando (comand center). Ruangan komando ini
digadang-gadang akan menjadi ruang digital masa depan.
Sebagai ruang trafik center, video conference, ruang komando ini berfungsi untuk pengawasan
bersama terpadu, guna memantau
berbagai macam pergerakan aktivitas. Mulai dari pengawasan lalu lintas dengan
pengawasan CCTV di wilayah-wilayah keramaian strategis, sebagai ruang interaksi
dengan masyarakat dengan penyediaan layananan pengaduan via call center atau aplikasi mobile lainnya.
Kehadiran ruangan komando ke depan tentu saja tidak lepas dari upaya membangun kolaborasi sistem. Di mana
berbagai elemen publik yang ada tergabung dalam satu jendela, mulai dari meng-integrasikan
masing-masing OPD, pelibatan Polri, TNI dan badan-badan / lembaga publik
lainnya, hadir bersamaan dalam satu sistem pelayanan publik secara digital.
Di samping itu, kehadiran fasilitas video conference diharapkan dapat memangkas jarak dan waktu,
sehingga dalam kondisi tertentu pimpinan bisa melaksanakan konferensi / meeting dengan berbagai OPD tanpa
kendala ruang dan waktu yang berjauhan.
Di sisi lain, harapan ke depan, untuk mendukung percepatan kelahiran
kabupaten pintar secara menyeluruh, didukung dengan taman digital dengan penataan
telekomucation conferece di setiap
ruang terbuka publik berfungsi sebagai himbauan,penyebaran informasi. Pun tidak kalah penting dari itu semua
adalah perlu sosialisasi secara aktif dan masif berantai yang terus dilakukan
secara bersama-sama tentang pendayagunaan internet positif dan ekonomis.
Anda mungkin pernah menonton film Hollywood, Minority Report, yang dibintangi oleh aktor
ganteng Steven Spielberg. Film ber-genre science
fiction itu sukses menampakkan
kepada penonton kecanggihan teknologi kota di masa depan. Sekarang bagaimana
kalau kota masa depan yang diangkat dalam kisah fiksi itu bukan lagi mustahil
dan bisa kita rasakan lebih cepat sekarang secara nyata. Sudah siapkah kita?
***
*) Tenaga Ahli TIK Dinas Kominfo
Padang Pariaman – editor bahasa
Zakirman Tanjung