direktur BUMDes Tampuniak Ilham
Lapsus BUMDes -- Masyarakat Cubadak Aia dan sekitarnya harus menempuh
jarak minimal 1 kilometer bila ingin memfotokopi satu lembar dokumen saja dari
desanya. Berangkat dari permasalahan tersebut Kepala Desa Cubadak Aia, Abdul
Hamid terinspirasi untuk membentuk Badan Usama Milik Desa (BUMDes) Tampuniak
Sejahtera.
BUMDes dengan unit usaha fotokopi dan percetakan ini sudah
berjalan sejak 26 Desember 2017 lalu. Dengan modal penyertaan dari
dana desa sebesar 50 juta, BUMDes Tampuniak Sejahtera memulai program
kerja dari mencari kedai, merenovasi kedai serta membeli peralatan fotokopi
serta percetakan.
"Dari modal 50 juta tersebut kami pergunakan untuk
merenovasi kedai, membeli mesin fotokopi, mesin percetakan dan alat tulis
kantor", ungkap direktur BUMDes Tampuniak Sejahtera Ronal Ilham (32).
"Setelah dua bulan berjalan kami menambah unit usaha BUMDes ini
sehingga bisa melayani jasa berupa transfer, pembayaran tagihan listrik,
telepon, pdam, iuran bpjs, penjualan pulsa, multifinance dan
simpanan. Untuk usaha simpanan kami bekerjasama dengan Bank BNI. Kami juga
menerima bila ada masyarakat yang menitipkan kerajinan tangan untuk dijual di
sini", lanjut ayah satu anak ini.
Ronal juga mengatakan permasalahan yang dihadapi sejauh ini adalah
kurangnya minat masyarakat untuk menabung meskipun pengurus BUMDes telah
berupaya untuk mempromosikannya. Selain itu, karena BUMDes ini baru berjalan
beberapa bulan sehingga pengurusnya belum punya honor.
"Kami sebagai pengurus bekerja di BUMDes ini bersifat sosial. Jika
BUMDes ini sudah berjalan dan mendapat laba, baru bisa ditetapkan gaji/honor
untuk pengurus, Makanya untuk menutupi kebutuhan sehari-hari saya masih
bertani", terangnya.
Keberadaan BUMDes ini disambut baik oleh masyarakat. "Biasanya kami
mencari tempat fotokopi harus pergi ke Desa Manggung, Ampalu, bahkan sampai ke
Pasar Pariaman hanya untuk menfotokopi satu lembar KTP, tapi sekarang saya
tidak perlu lagi jauh-jauh untuk mencari dan membeli perlengkapan alat tulis
untuk kebutuhan anak-anak sekolah", terang salah seorang warga Dusun Baruah
Kubu, Ni Jus.
"Pemerintah Kota Pariaman melalui DPMDes menargetkan seluruh desa di
Kota Pariaman sudah memiliki BUMDes pada tahun 2019. Untuk itu kami terus
mensosialisakan dan memotivasi aparat desa maupun masyarakat secepatnya
membentuk BUMDes sesuai dengan Permendes PDTT nomor 14 tahun 2014 tentang
pendirian, pengurusan dan pengelolaan, dan pembubaran badan usaha milik
desa serta diperkuat dengan Permendes PDTT nomor 19 tahun 2017
tentang penetapan prioritas penggunaan dana desa tahun 2018", jelasnya.
Kata Kepala Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Efendi Jamal sudah ada
tujuh Desa yang memiliki BUMDes dari dana desanya. Sedangkan 21 desa lagi
sedang mempersiapkan BUMDesnya dan 29 desa lagi masih terus dimotivasi untuk
segera membentuk BUMDesnya.
Ketujuh BUMDes tersebut ada di Desa Batangtajongkek, Palak Aneh, Toboh
Palabah, Cubadak Aia, Sungai Rambai, Sungai Pasak dan Cubadak Aia
Selatan. Sedangkan Desa Aia Santok dan Cubadak Mentawai membentuk BUMDes bersama
yang dibiayai oleh dana dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi.(tim)