Wartawan CanangNews berdiskusi dengan Kepala Dinas
Dagnakerkop UKM Hj Nurhelmi SH MSi yang didampingi Kabid Perdagangan El Abdes
Marsyam dan Kepala Dinas Perhubungan H Taslim SH MM
Batang Anai, CanangNews – Pasar Baru atau Pasar Grosir Kasang sudah lama berdiri,
mungkin sudah lebih dari 10 tahun. Namun, sekitar 800 petak toko dengan rolling
door di atas lahan sekitar empat hektar itu masih belum termanfaatkan. Entah
berapa puluh miliar dana investor terbenam pada pertokoan yang terdiri dari
beberapa blok bangunan.
Padahal, kawasan pertokoan itu berada di lokasi
sangat sangat strategis, di sisi kiri Jalan Raya Padang – Bukittinggi, bahkan
hanya sekitar sepuluh kilometer dari Batas Kota Padang. Entah apa yang salah,
masih belum diketahui.
Menyikapi kondisi tersebut, berdasarkan
informasi yang diperoleh canangnews,
Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni menghubungi pihak investor dan menyatakan
kesiapan pemerintah kabupaten (pemkab) mendorong pemanfaatan kawasan pertokoan
dimaksud.
Ibarat gayung bersambut kata berjawab, Bupati
Ali Mukhni pun memerintahkan seluruh jajaran pemkab supaya berpartisipasi
mendorong pemanfaatan kawasan pertokoan itu. Wujudnya, jajaran pemkab sudah
beberapa kali melakukan gotong-royong massal hari Sabtu untuk membersihkan
kawasan tersebut dari rerumputan dan semak liar.
Tidak sekadar bergotong-royong, sejumlah
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terlihat membuat posko pelayanan dengan
memanfaatkan petak toko pada blok belakang (barat). Di antaranya Dinas
Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagnakerkop
UKM), Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil (Disdukcapil).
Kamis 8 Maret 2018 siang, wartawan canangnews janji bertemu dengan Kepala
Disdagnakerkop UKM Hj Nurhelmi SH MSi di kawasan pertokoan itu. Ternyata dia
tidak sendiri, tetapi didampingi Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan El Abdes
Marsyam ST MM. Begitu juga Kepala Dinas Perhubungan Taslim SH MM, pun ada di
lokasi itu.
Dalam diskusi dengan wartawan canangnews, Nurhelmi menyebutkan, upaya
yang dilakukan Pemkab Padang Pariaman bertujuan untuk mendorong pemanfaatan
kawasan pertokoan tersebut, baik oleh investor sendiri maupun oleh masyarakat
yang ingin berdagang.
“Khusus bagi masyarakat yang ingin membuka
usaha dagang, kami sudah menyosialisasikan kesediaan memfasilitasi dengan
investor. Misalnya pedagang dapat menempati toko-toko yang ada dengan
perjanjian gratis dulu untuk waktu setahun,” ujarnya.
Sedangkan keberadaan posko-posko pelayanan OPD,
lanjut dia, dimaksudkan sebagai stimulan atau pancingan supaya masyarakat
mengunjungi kawasan tersebut.
Disdukcapil misalnya, kata Nurhelmi, di posko
itu melayani pembuatan dokumen administrasi kependudukan (adminduk) langsung
jadi di tempat itu seperti KTP, Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran. Begitu pula
dengan Dinas Kesehatan, melayani pengobatan atau pemeriksaan medis.
“Dengan semakin banyak masyarakat yang mengunjungi
posko -posko pelayanan OPD, kita harapkan akan tercipta suasana dan pada
gilirannya akan mengundang para pedagang membuka usaha di kawasan itu,” ujarnya
lagi.
Meski demikian, Nurhelmi menegaskan, Pemkab
Padang Pariaman hanya memfasilitasi, termasuk membenahi fasilitas umum seperti
listrik dan air bersih untuk mushalla. Pemkab tidak mungkin merehab bangunan
yang rusak lantaran kawasan pertokoan itu milik pihak swasta. (ZT)