Sasak,canangnews---- Pemerintah Kabupaten
Pasaman Barat (Pasbar) resmikan titik kulminasi dan peletakan batu pertama
monumen khatulistiwa, Kamis (22/03/2018).
Momen tersebut merupakan momen yang menggembirakan bagi Pasbar,
sebab tepat pada pukul 12.00 WIB terjadi fenomena alam titik kulminasi matahari
yang hanya terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada Maret dan September.
Hal ini dikatakan oleh
Wakil Bupati Pasbar Yulianto sesaat sebelum melakukan peletakan batu pertama
titik kulminasi di Nagari Sasak Kecamatan Sasak Ranah Pasisie. Menurutnya,
Pasbar merupakan daerah yang istimewa karena tidak semua daerah dilalui garis
khatulistiwa.
"Fenomena hari ini
tanpa bayangan ini terjadi setiap tanggal 21-23 Maret dan September setiap
tahunnta. Posisi matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa sehingga
menghilangkan semua bayangan benda yang ada digaris yang dilalui
matahari," ucap Yulianto.
Ia menambahkan, perayaan
titik kulminasi sebagai bentuk wujud kepedulian bersama untuk mempromosikan
daerah, seperti daerah Sasak. Hal itu akan menjadi daya tarik sendiri bagi
wisatawan yang berkunjung, peringatan titik kulminasi ini merupakan yang
pertama kalinya dilakukan di Pasbar dan akan dijadikan sebagai iven tahunan.
"Tujuan diadakanya
titik kulminasi ini untuk tetap menjaga eksistensi nilai-nilai alam serta terus
merangsang masyarakat untuk mewujudkan partai Muaro Sasak ini menjadi objek
wisata yang lebih maju," terang Yulianto.
Ia melanjutkan, di Sasak
akan dibangun monumen khatulistiwa sebagai simbol atau tanda bahwa daerah
tersebut dilalui oleh garis khatulistwia. Setelah pembangunan dilaksanakan
diharapkan kepada seluruh masyarakat Sasak khususnya dan Pasbar pada umumnya
untuk dapat bersama-sama menjaga, memelihara monumen khatulistiwa tersebut.
"Kita berharap agar
peringatan titik kulminasi ini dapat dilaksanakan setiap tahunnya dan lebih
meriah lagi dengan tujuan agar dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah
Sasak," harapnya.
Menurut Kepala Dinas
Pariwisata Pasbar Armen, dengan dibangunnya tugu titik kulminasi tersebut
menjadi daya tarik tersendiri bagi objek wisata Sasak saat ini. Sebab, objek
wisata Sasak saat ini sudah mulai banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik yang
berasal dari Pasbar maupun yang berasal dari luar Pasbar.
"Sasak sudah menjadi
icon wisata di Pasbar, sudah banyak kemajuan di Sasak ini. Selain dukungan yang
datang dari masyarakat, pembangunan objek-objek wisata juga sudah mulai seperti
tagline Sasak Rancak Tacelak, kuliner dengan rumah-rumah makan khas ikannya
juga semakin mengalami peningkatan. Gulai sabo yang menjadi salah satu incaran
wisatawan juga semakin enak. Ditambah saat ini dengan adanya monumen titik
kulminasi tersebut akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisawatan. Tinggal
bagaimana sikap masyarakat dalam menerima wisatawan yang akan terus kita
perbaiki ke depan," terang Armen.(mk/ty)