Pariamankota,canangnews,Tingginya insensitas di media sosial dalam
pilwako Pariaman beberapa komunitas cinta damai dalam demokrasi untuk itu
sekelompok warga kota mendeklarasi diri melawan berita bohong (hoax) dan ujaran
kebencian pada pemilihan walikota dan wakil walikota Pariaman terus mengalir.
Dalam
sehari, dua elemen masyarakat mendeklarasikan dukungannya kepada Kepolisian
Resor Pariaman untuk melawan penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian
selama pemilihan walikota dan wakil walikota Pariaman 2018.
Elemen
kelompok masyarakat tersebut mewakili masing-masing komunitas, yakni Agen Bus
Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Angkutan Antara Kota Antar Provinsi
(AKAP) menyatakan mendukung Polres Pariaman dan siap melawan penyebaran berita
bohong dan ujaran kebencian.
“Kami
mendukung Polri dan kami siap melawan penyebaran berita bohong dan ujaran
kebencian,” ujarnya perwakilan agen bus AKAP dan AKDP Pariaman, Nurmantias di
Pariaman, Kamis sore (8/3)
Ia
mengatakan, awak bus yang terdiri dari supir, kernet dan agen akan ikut serta
mengajak penumpang yang berasal dari Kota Pariaman tidak mudah menerima
informasi terkait Pilkada Kota Pariaman, tanpa klarifikasi dengan pihak
terkait.
“Kita
akan ikut sampaikan kepada penumpang sesaat sebelum meninggalkan terminal
ataupun loket,” katanya.
Ditempat
terpisah, dukungan melawan penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian juga
disampaikan civitas akademika dan mahasiswa Akbid Putri Bangsa Pariaman.
Salah
seorang staf pengajar Akbid Putri Bangsa, Iis Rahayu menilai, penyebaran berita
bohong dan ujaran kebencian dapat memicu disintegrasi masyarakat. Terkadang,
informasi bohong dan ujaran kebencian, memicu konflik sosial ditengah
masyarakat.
“Informasi
yang didapat jangan ditelan begitu saja, tentunya harus diklarifikasi dan dicek
dulu kebenarannya,” sebut dia.
Sementara
itu, Kasat Intelkam Polres Pariaman, Iptu Syafruddin menyebut, perkembangan
penggunaan media sosial belakangan ini digunakan oleh pihak tertentu untuk menyebarkan
berita bohong dan ujaran kebencian. Dari hasil pemetaan Mabes Polri, ribuan
akun media sosial anonim penyebar berita bohong ditemukan.
“Ini
tentu perlu menjadi perhatian bagi kita saat berinteraksi dimedia sosial.
Jangan sampai kita ikut menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi
kebenarannya ataupun ujaran kebencian,” sebutnya.
Menurut
Iptu Syafruddin, pihaknya akan terus mensosialisasikan dan mengajak masyarakat
untuk melawan berita bohong dan ujaran kebencian kepada seluruh elemen dan
simpul-simpul masyarakat diwilayah Kota Pariaman.“Kita akan galang terus agar
masyarakat menolak hoax dan ujaran kebencian ini. Kita juga akan masuk hingga
ke sekolah-sekolah,” pungkasnya.(tri/ad)